Chaoshan atau Teoswa atau Tioshua (Hanzi: 潮汕; Pinyin: Cháoshàn) adalah wilayah kultural dan linguistik di bagian timur Provinsi Guangdong, Tiongkok yang berkembang menjadi sebuah metropolis tunggal. Wilayah ini merupakan asal bahasa Tiochiu (潮汕话) dari kelompok bahasa Min-nan. Wilayah ini, juga dikenal dengan nama Chiusaan dalam bahasa Kantonis, terdiri dari kota Jieyang, Chaozhou, dan Shantou. Secara linguistik, wilayah ini berbeda dari wilayah lainnya di Guangdong yang terdiri dari penutur bahasa Min Leizhou, Yue, dan Hakka.[1] Chaoshan memiliki arti penting secara sejarah karena merupakan tanah leluhur dari banyak orang keturunan Tionghoa di Thailand, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan negara Asia Tenggara lainnya.[butuh rujukan]
Asal-mula dan Metropolis
Nama "Chaoshan" ((潮汕) merupakan singkatan nama dari dua wilayah administratif, yakni kota setingkat-prefektur Chaozhou (潮州) dan Shantou (汕头), yang mana telah menyatu menjadi sebuah wilayah metropolitan tunggal yang sangat padat dan salah satu yang berpopulasi terpadat di Tiongkok. Chaoshan merupakan wilayah metropolitan terbesar kedua di Guangdong setelah Delta Sungai Mutiara, dan bagian dari Megapolis Pesisir Tiongkok Selatan.[butuh rujukan]
Perekonomian
Wilayah Chaoshan adalah ekonomi terbesar kedua di Guangdong, setelah Delta Sungai Mutiara, namun, masih dianggap cukup kecil dalam skala perbandingan.[2] Dalam beberapa tahun terakhir, dikarenakan korupsi dan penyelundupan mobil pada tahun 1980-an dan 1990-an, pemerintah pusat telah memilih untuk memperlambat pertumbuhan wilayah ini meskipun masih ditunjuk sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Akibatnya, bisnis telah melambat dibandingkan wilayah lain di Guangdong. Dalam beberapa tahun terakhir, Li Ka-shing juga telah berinvestasi sangat besar dalam pendidikan dan kesehatan di wilayag ini, untuk menanggapi potensi pertumbuhan.[butuh rujukan]
Telah ada usulan kepada pemerintah Tiongkok untuk menggabungkan keseluruhan wilayah ini menjadi satu kesatuan Kawasan Ekonomi Khusus,[3] karena pemisahan wilayah tersebut menjadi 3 kota yang berbeda pada tahun 1991 secara cepat telah memperlambat tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, dengan PDB per kapita Shantou hanya mencapai USD.4.250, dibandingkan dengan keseluruhan provinsi yang mencapai USD.8.600. Sejak periode 2007-2012, pertumbuhan PDB hanya mencapai 10%, sedangkan pertumbuhan ekonomi rata-rata di seluruh provinsi sekitar 15% dalam periode waktu yang sama.[butuh rujukan]
Geografi
Wilayah Chaoshan yang mencakup kota-kota Chaozhou, Shantou, dan Jieyang, dengan populasi tetap sebanyak 13.937.897 jiwa pada akhir tahun 2010, meliputi luas wilayah 10.415 km2 (4.021 sq mi) yang membentang dari Jieyang di pesisir sampai perbatasan dengan Fujian.[butuh rujukan]
Chaozhou adalah yang terkecil dari ketiga kota di wilayah Chaoshan, merupakan kota tua dengan sejumlah besar nilai historis dan budaya, di tengah berlangsungnya urbanisasi.