Celerina/Schlarigna pertama kali dikenal pada 1313 sebagai Schellarin. Pada 1320 wilayah ini dikenal sebagai Celarina.[3]
Geografi
Celerina/Schlarigna memiliki wilayah dengan luas 24 km2 (9,3 sq mi), hingga 2006[update]. Dengan wilayah yang seluas itu, 34% dimanfaatkan untuk lahan pertanian, sedangkan 30,5% masih berupa hutan belantara. Sisanya, 4,1% digunakan untuk kawasan pemukiman penduduk dan 31,4% adalah lahan kurang produktif (sungai, gletser dan pegunungan).[4]
Munisipalitas ini terdiri atas haufendorf (desa yang dibangun dengan tidak teratur dan tertata dengan rapi, dibangun di dekat pusat munisipalitas) Celerina/Schlarigna dan mukim Crasta di kecamatan Oberengadin, Maloja. Secara resmi, munisipalitas ini bernama Celerina sampai pada 1943, ketika namanya berubah menjadi Schlarigna/Celerina. Pada 1950, namanya diubah lagi menjadi Celerina/Schlarigna.[5]
Munisipalitas ini terletak di atas lembah Engadin di kecamatan Oberengadin, Maloja. Pemukimannya terletak di antara St. Moritz, Samedan dan Pontresina.
Kependudukan
Celerina/Schlarigna memiliki jumlah penduduk (31 Desember 2010
) 1.533. [2] Hingga 2008[update], 31,8% adalah warga negara asing.[6] Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, jumlah penduduk meningkat pada kisaran 13,7%.[4]
Berikut ini adalah tabel perkembangan jumlah penduduk di Celerina/Schlarigna[3][7]
tahun
jumlah penduduk
1850
245
1900
341
1950
713
1960
868
1970
983
1980
890
1990
975
2000
1,353
Bahasa
Sebagian besar penduduk (hingga 2000[update]) menuturkan bahasa Jerman (58,3%), kemudian bahasa Italia (19,3%) dan bahasa Romansh (12,8%).[4] Sampai pada pertengahan abad ke-19, seluruh penduduk menuturkan bahasa Romansh dialek PuterEngadin Atas. Karena terjadi peningkatan kegiatan perdagangan dengan dunia luar, penggunaan bahasa Romansh kian menurun. Pada 1860, sekitar 96% penduduk menuturkan bahasa Romansh sebagai bahasa ibu mereka, sedangkan pada 1880, jumlah tersebut menurun hingga 76,9% dan pada 1900 jumlahnya 68%. Terakhir kalinya bahasa Romansh menjadi bahasa yang paling banyak dituturkan di Celerina/Schlarigna adalah pada 1941. Dengan terjadinya Perang Dunia II, bahasa Jerman menjadi bahasa yang paling banyak dituturkan. Namun, pada 1990 tinggal 41% penduduk yang mengerti bahasa Celerina/Schlarigna dan pada 2000 tinggal 35% penduduk yang menuturkan bahasa tersebut.
Gereja San Gian terdaftar dalam situs warisan kebangsaan Swiss.[8] Gereja tersebut terletak di perbukitan atas sungai Inn. Gereja itu dibangun pada 1478 dengan situs kapel yang telah berusia 500 tahun lebih tua. Pada 1682, lonceng besar gereja tersebut terbakar karena sambaran petir, tetapi tidak pernah diperbaiki sampai sekarang.