Catur Capablanca
Catur Capablanca adalah sebuah varian catur yang ada dalam beberapa versi yang dimainkan pada papan dengan 10x10 atau 10x8 kotak. Permainan ini diberi nama sesuai dengan penemunya, juara catur dunia, José Raúl Capablanca. Perhatikan bahwa ia mengusulkan varian ini selagi ia masih menjadi juara dunia, bukan sebagai rasionalisasi "anggur asam" setelah kehilangan gelarnya, seperti yang dituduhkan oleh beberapa pengritiknya.[1] Diarsipkan 2013-07-21 di Wayback Machine. Capablanca berpendapat bahwa catur tidak akan dimainkan lagi dalam beberapa dasawarsa, bahwa pertandingan antara para grandmaster catur akan selalu berakhir seri. Bahaya "kematian seri" ii adalah motivasi utamanya untuk menciptakan versi catur yang lebih rumit dan kaya. Selain buah-buah catur yang biasa, masing-masing pemain memiliki dua buah catur tambahan:
Buah-buah catur ini memiliki sifat-sifat yang memperkaya permainannya. Misalnya, uskup agung dapat men-skak mati raja yang sendirian (raja di sebuah sudut, uskup agung ditempatkan secara diagonal dengan satu kotak di antaranya). Capablanca berpendapat bahwa menambahkan dua buah catur yang kuat ini akan mengurangi kemungkinan seri dan membuat permainannya sendiri semakin menarik. Gagasan sebelum munculnya Catur CapablancaCapablanca bukanlah orang pertama yang mengusulkan varian catur serupa ini. Pada 1617, Pietro Carrera menerbitkan sebuah buku Il Gioco degli Scacchi, yang memuat deskripsi dengan sebuah varian catur yang dimainkan pada papan 8x10. Ia menaruh buah-buah catur yang baru di antara benteng dan kuda. Kanselir berada di sisi raja dan uskup agung di sisi ratu. Carrera menggunakan nama juara dan bukan kanselir dan centaurus dan bukan uskup agung. Permainan ini umumnya dilupakan setelah kematian sang penemunya. Pada 1874, Henry Bird mengusulkan sebuah varian catur yang mirip dengan varian Carrera. Perbedaan menonjol satu-satunya adalah pada susunan pembukaannya. Kanselir ditempatkan di antara gajah ratu dan ratu, sedangkan uskup agung ditempatkan di antara gajah raja dan raja. Bird menggunakan istilah pengawal dan bukan kanselir dan equerry ("pengurus kuda") dan bukan uskup agung. Susunan buah caturCapablanca mengusulkan dua susunan pembukaan untuk Catur Capablanca. Pada salah satu susunan pembukaan, ia mengusulkan agar uskup agung ditempatkan di antara gajah dan ratu dan kanselir ditempatkan di antara raja dan gajah raja. Susunan ini mempunyai kekurangan karena hal ini menyebabkan bidak di depan gajah raja tidak terlindungi, dan memungkinkan putih mengancam skak mati dalam gerakan pertama. Capablanca kemudian merevisi susunan pembukaan ini sehingga uskup agung berada di antara kuda dan gajah ratu, sementara kanselir di antara kuda dan gajah raja. Ia juga bereksperimen dengan papan 10x10, di mana bidak dapat bergerak hingga tiga kotak pada langkah permulaan. Dalam bukunya, The Adventure of Chess, Edward Lasker menulis (hlm. 39): ...Saya bermain banyak permainan percobaan dengan Capablanca, dan semuanya jarang berlangsung lebih dari 20 hingga 25 langkah. Kami mencoba papan dengan 10x10 kotak dan 10x8 kotak, dan kami menimpulkan bahwa yang terakhir lebih baik karena pertarungan langsung segera dimulai pada papan ini. Lasker adalah salah satu dari sedikit pendukung, dan grandmaster Hungaria Geza Maroczy juga memainkan beberapa pertandingan melawan Capablanca (yang berhasil menaklukkannya). Salah satu dari sedikit kritiknya yang rasional, juara Britania William Winter, berpendapat bahwa ada terlalu banyak buah catur yang kuat, sehingga buah-buah catur yang lebih kecil menjadi kurang relevan. Nama-nama dari buah-buah catur yang aru, uskup agung dan kanselir, diperkenalkan oleh Capablanca sendiri. Nama-nama ini masih digunakan pada varian-varian yang paling modern dari Catur Capablanca. Varian-varian yang diilhami oleh Catur CapablancaCatur Capablanca telah mengilhami sejumlah varian catur, yang paling populer di antaranya adalah Catur Agung dan Catur Gotik. Ada beberapa upaya lainnya untuk menemukan posisi mulai yang optimal:
Diagram di kanan memperlihatkan pengaturan buah-buah catur untuk masing-masing variannya. Selain posisi-posisi awal yang berlainan, beberapa varian mempunyai aturan-aturan khusus untuk rokade. Perkembangan mutakhir menarik lainnya adalah Catur Acak Capablanca, yang diciptakan pada 2004 oleh Reinhard Scharnagl. Permainan ini menggabungkan gagasan-gagasan Catur Acak Fischer dengan Catur Capablanca. Catur ini juga menerapkan prinsip-prinsip yang positif yang menuntut bahwa pada posisi permulaan, semua bidak dilindungi setidak-tidaknya oleh satu buah biji catur. Lihat pula
Rujukan
Pranala luar
|