Burung-madu sangihe (Aethopyga duyvenbodei) adalah salah satu jenis burung yang dilindungi oleh undang undang.Burung ini merupakan endemik Sulawesi. Burung ini juga pernah dianggap sebagai burung terlangka di kawasan Wallacea. Burung ini sulit terlihat, terutama saat memakan madu di tajuk pohon yang tinggi.[2][3]
Deskripsi
Panjang burung ini lebih kurang 12 cm. Ciri ciri burung madu Sangihe yang jantan ialah bagian atas hijau metalik dan biru. Punggungnya berwarna kuning zaitun. Pita tunggir dan tenggorokan nya berwarna kuning. Ciri ciri betina adalah bagian atasnya berwarna kekuningan. Begitu pula tunggirnya, tunggirnya berwarna kekuningan. Mahkotanya bersisik. Tenggorokan dan bagian bawahnya berwarna kuning.[4]
Status
Burung-madu sangihe dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah. Populasinya hanya dalam suatu pulau kecil dan terbagi-bagi. Namun dalam kondisi yang ada, burung ini tetap bertahan. adanya pendugaan bahwa populasi dari burung ini akan terus menurun dikarenakan perubahan fungsi lahan dari hutan ke bentuk penggunaan lahan lainnya seperti perladangan.[1]
Habitat
Habitat burung madu Sangihe adalah hutan dan kebun.[5] Tepatnya, habitat burung ini adalah hutan primer dan tepi hutan.[6]
Kebiasaan
Selain memakan madu, burung ini memakan serangga kecil. Mereka mencari makan sambil bergerombol dengan burung burung kecil lainnya.[7] Terkadang burung ini sendirian,berpasangan, atau berada dalam kelompok kecil. Biasanya teramati dan bergabung bersama burung madu dan burung cabai.Cara burung madu mendapatkan makanan adalah mengumpulkan serangga dari vegetasi dan sarang laba-laba[8][9]
Referensi
Pranala luar