Bunian (film)
Bunian adalah film horor tahun 2004 karya Muhammad 'Kimo' Stamboel, yang nantinya akan menjadi sutradara bersama Timo Tjahjanto dan tergabung dalam nama "The Mo Brothers" dan membuat film jagal berjudul Rumah Dara pada tahun 2010. SinopsisAndra, seorang mahasiswa Indonesia jurusan jurnalistik di Sydney, tengah mencari tempat tinggal baru dan tinggal bersama orang-orang baru. Tapi justru membawanya ke dalam pengalaman yang tak terbayangkan. Hari-harinya selalu diisi dengan persahabatan dan percintaan yang romantik dan mendebarkan. Namun yang mengerikan adalah di rumah barunya itu sering muncul penampakan-penampakan makhluk halus yang sangat mengganggu kehidupan dan jiwa serta menimbulkan konflik antara teman-teman dan hubungan percintaannya. Teman-teman kampus Andra berusaha menolongnya mengungkap fakta dari semua kejadian tragis ini meskipun tak semudah yang mereka duga sebelumnya.[1] Plot2002. Andra adalah seorang mahasiswa Indonesia yang baru pindah ke Sydney untuk melanjutkan kuliahnya di Jurusan Jurnalistik. Ia berkawan dengan temannya yang sudah lama tinggal di Indonesia, Bimo yang tinggal seflat bersama pacarnya Kara dan teman Kara yang berpenampilan centil, Kris yang mengikuti Jurusan Desain Busana. Andra menjalani kehidupannya dan berkenalan dengan Vanya, teman Bimo, Kara, dan Kris yang pernah terlibat satu makalah dengan mereka. Andra ingin mencari flat yang lebih dekat sekolah dan saat ia melihat-lihat di papan permintaan teman sekamar di universitasnya, ia menabrak seseorang bertudung merah yang menjatuhkan selebaran bertuliskan “FLATMATE WANTED” yang diisi orang Indonesia. Andra segera pergi ke flat tersebut yang ada di Pyrmont, New South Wales. Flat yang ia tuju adalah kamar nomor 1227 yang dihuni lima orang;Ivan, Ayu, Rico, Putri, dan adik Putri, Nida. Nida tampak menyukai Andra sejak pertemuan pertama mereka. Selain keadaan yang mendukung untuknya dan biaya yang murah, Andra segera pindah ke flat tersebut. Andra sendiri, karena suka sifat dari anggota flat lain, kurang menanyakan informasi tentang apa yang mereka lakukan di Sydney. Naasnya, semenjak ia pindah kesana, ia mulai diganggu oleh sesuatu yang aneh dan tidak pasti. Kejadian-kejadian itu semakin bertambah setiap penampakan berlanjut. Andrapun meminta nasihat Bimo dan Kara untuk hal ini. Mereka mengatakan bahwa mungkin ditempat Andra ada hantunya, dan mengetahui intensitas penampakan, mereka menasihati Andra untuk pergi dari sana. Andra dan teman-temannya biasa nongkrong di Kafe Joy yang dikelola orang Indonesia. di sana Andra, Bimo, dan Vanya membicarakan lagi seputar gangguan yang diterima Andra (baru-baru ini ia melihat seorang hantu perempuan menodai air bathtubnya dengan darah). Vanya ingat, bahwa ia pernah bersamai Bimo dan Kris meriset untuk bahan makalah mereka mengenai kejadian pembunuhan di Pyrmont. Hal yang aneh juga adalah Bimo maupun Vanya tidak mengetahui nama-nama teman sekamar Andra. Sebuah percakapan di tengah malam antara Rico dan Putri, mengindikasikan bahwa mereka, anggota flat itu tahu sesuatu mengenai keanehan dirumah tersebut. Putri meminta Rico agar Andra pergi dari situ karena dikhawatirkan Andra akan berbicara tentang keanehan flat ke orang lain. Saat ulangtahun Nida, Andra melihat seorang perempuan hamil dibawah lantai flatnya. Ia segera memberitahukan hal itu kepada anggota flat yang lain dan tidak melihat apapun. Mereka mulai sebal dengan Andra yang terus “melihat” hal-hal itu karena dianggap mengganggu ketenangan mereka. Malam itu juga, Andra diganggu pocong dikamar tidurnya, Andra segera pergi ke flat Bimo untuk menginap. DI flat Bimo, Bimo membawa Andra ke Vanya dan mencari artikel riset Bimo dan Vanya bersama. Karena Bimo dipanggil Kara, Bimo segera pergi sembari Andra dan Vanya mengikuti. Bimo lalu dipanggil segera oleh Kara dan Bimo pergi di tengah perjalanan ke flat Bimo. Vanya ingin pipis dan Andra mempersilahkan Vanya pipis diflatnya yang sedang kosong. Vanya ditoilet melihat mayat yang bersimbah darah. Andra dan Vanya langsung pergi ke flat Bimo. Bimo segera menyuruh Andra pindah untuk keselamatannya. Andra akhirnya melakukan hal itu dan pergi ke flatnya untuk mengemasi barang. Bimo, Vanya, dan Kara diflat Bimo membaca potongan artikel milik Vanya dan melihat bahwa terjadi pembunuhan berturut-turut dalam jangka waktu lima tahun pada tanggal 13 September di flat Andra. Dan korban-korbannya selama itu adalah kelima teman sekamar Andra! Merasakan ada yang tidak baik, mereka segera pergi ke tempat Andra. Karena malam itu adalah tanggal 13 September 2002. Andra sendiri dikamarnya mulai melihat teman sekamarnya yang menjadi hantu semua. Ia mulai ‘dikejar’ dan Putri, menjegal Andra bersama dengan yang lain dan menusuk leher Andra dengan pisau. Andra terbangun dari mimpi buruknya. Ia melihat kondisi bahwa ia masih aman-aman saja, ia menceritakan mimpinya kepada penghuni flat yang lain. Lalu Andra pergi ke Kafe Joy lagi. di sana ia melihat Bimo yang sedang membaca koran. Andra menghampiri Bimo. Lalu Kara ada di depan kafe dan Bimo segera ke Kara, anehnya Bimo bisa menembus tubuh Andra, begitupun juga dengan seorang pengunjung. Andra membaca koran yang dibaca Bimo yang menuliskan Andra telah meninggal setelah menginap di flat kosong yang sebelumnya ada dua pembunuhan berturut-turut. Andra lalu dihampiri seorang pelayan kafe dan berkata kepada Andra, "Kamu ada di dunia bunian, dra,". Andra tahu kalau orang itu bisa melihat makhluk halus. Andra sadar lehernya bersimbah darah dan hantu teman seflatnya hadir di depannya, menjadi temannya selamanya. Bunian adalah sebuah makhluk yang berdiam ditempat kosong dan menculik manusia. Itulah yang terjadi kepada teman-teman seflat Andra, kamar flat itu kosong dan dihuni Bunian yang menculik nyawa-nyawa manusia pada tanggal tertentu. Tahun 1992, yang meninggal Ayu dan Ivan. Tahun 1997, yang meninggal Rico, Putri, dan Nida. Tahun 2002, Andra. Mengenai pembunuhan Andra, itu lebih seperti eksekusi yang dilakukan bunian agar Andra meninggal dan diculik Bunian. Film berakhir dengan seorang bertudung merah yang sepertinya seorang bunian, menempelkan brosur “FLATMATE WANTED” yang pernah dipegang Andra. Seorang Indonesia mengambilnya dan berjalan menjauh, tidak menyadari dirinya akan jadi korban baru. Referensi
Pranala luar
|