Buddy Christ adalah ikon keagamaan parodi yang diciptakan oleh pembuat film Kevin Smith, yang pertama kali muncul dalam film Dogma karya Smith tahun 1999.
Dalam film tersebut, Buddy menjadi bagian dari sebuah kampanye ("Catholicism Wow!") untuk memperbarui citra (dan minat) Gereja Katolik. Melihat gambar salib sebagai "sangat menyedihkan", Gereja tahun 1869, yang dipimpin oleh Kardinal Glick (George Carlin), memutuskan untuk menghentikannya, dan menciptakan Buddy Christ sebagai gambaran Yesus Kristus yang lebih membangkitkan semangat.[1] Ikon tersebut terdiri dari patung Yesus, tersenyum dan mengedipkan mata sambil menunjuk ke arah penonton dengan satu tangan dan memberi tanda jempol dengan tangan lainnya. Buddy Christ kemudian diproduksi sebagai action figure dan bobblehead.[2] Gambar tersebut kemudian berubah menjadi meme Internet yang populer.
Penampilan
Sebagai tambahan dari kemunculannya pada film Dogma, Buddy Christ juga pernah muncul beberapa kali pada View Askeniverse.
Pada film animasi pendek Clerks: The Lost Scene, "kartu kematian" yang Randal jentikkan memiliki beberapa gambar yang menyerupai Buddy Christ, dan juga malaikat dari Dogma, Bartleby dan Loki.
Di film Clerks II, Jay mengenakan kaus tanpa lengan yang bertuliskan "Got Christ?" dan gambar Buddy Christ.
Mooby the Golden Calf, dewa dan idola palsu di Dogma, sering terlihat memiliki pose yang sama dengan Buddy Christ. Mooby menonjol di restoran makanan cepat saji Mooby (di Dogma, Jay and Silent Bob Strike Back, dan Clerks II).
Di Clerks III, Elias dan Blockchain membuat NFT layangan dengan gambar Buddy Christ terpampang jelas di depan.
Pada series Hulu, This Fool sebuah patung Buddy Christ muncul di episode 9 musim 2.
Penampilan dalam dunia nyata
Buddy Christ muncul dalam iklan Phones4U, di mana sebuah grafis kartun yang menyerupainya muncul dalam beberapa ponsel Android dengan pesan "Miraculous deals on Samsung Galaxy Android phone" ("Promo ajaib untuk ponsel Android Samsung Galaxy"). Otoritas Standar Periklanan Britania Raya selanjutnya mengeluarkan teguran tentang iklan tersebut dengan mengatakan bahwa penggunaan simbol tersebut dapat kesan mengejek dan menghina kepercayaan Kristiani walaupun niatnya bersifat humoris.[3][4]
^Nichols, Stephen J. (2008). Jesus Made in America: A Cultural History from the Puritans to the Passion of the Christ. InterVarsity Press. hlm. 180–181. ISBN978-0-8308-2849-4.