Beberapa spesies manusia telah secara berkala menempati Pulau Britania Raya selama hampir satu juta tahun. Bukti paling awal mengenai keberadaan manusia 900.000 tahun yang lalu berada di Happisburgh, pesisir Norfolk, dengan perkakas batu dan jejak kaki yang kemungkinan dibuat oleh Homo antecessor. Fosil manusia tertua, berusia 500.000 tahun, adalah milik Homo heidelbergensis di Boxgrove, Sussex. Sampai saat itu Britania Raya telah secara permanen terhubung dengan Eropa kontinental oleh sebuah punggungan kapur antara Inggris Tenggara dan Prancis utara yang disebut Antiklin Weald-Artois, tetapi semasa Glasiasi Anglium pada 425.000 tahun yang lalu sebuah banjir besar merusak punggungan kapur, dan Britania Raya menjadi sebuah pulau ketika permukaan laut naik semasa interglasial Hoxnium selanjutnya.
Fosil Neanderthal sangat awal yang berasal dari 400.000 tahun yang lalu ditemukan di Swanscombe, Kent, dan fosil Neanderthal klasik berasal dari 225.000 tahun yang lalu di Pontnewydd, Wales. Britania Raya tidak ditempati oleh manusia dari 180.000 hingga 60.000 tahun yang lalu, ketika Neanderthal kembali. Pada 40.000 tahun yang lalu mereka punah dan manusia modern mencapai Britania Raya. Namun penempatan mereka singkat dan berkala karena iklim yang berubah-ubah antara temperatur rendah dengan habitat tundra dan zaman es yang parah yang membuat Britania Raya tidak bisa ditinggali selama waktu yang lama. Yang terakhir, Dryas Terkini, berakhir 11.700 tahun yang lalu, dan sejak saat itu Britania Raya telah ditinggali secara terus-menerus.
Secara tradisi, para akademisi mengklaim bahwa ada sebuah jembatan darat pasca-glasial di antara Britania Raya dan Irlandia, tetapi dugaan ini mulai dibantah oleh konsensus di komunitas akademik dimulai sejak tahun 1983, dan sejak tahun 2006 gagasan mengenai jembatan darat telah terbantah berdasarkan bukti geologi laut yang konklusif. Kini disimpulkan bahwa sebuah jembatan es antara Britania Raya dan Irlandia ada hingga 16.000 tahun yang lalu, tetapi jembatan ini mencair pada 14.000 tahun yang lalu.[1][2] Britania Raya pada masa ini masih terhubung dengan Eropa kontinental melalui sebuah jembatan darat yang dikenal sebagai Doggerland, tetapi karena kenaikan permukaan laut jalan lintas daratan ini akan menjadi serangkaian muara, saluran masuk dan pulau pada tahun 7000 SM,[3] dan pada tahun 6200 SM, jalan itu akan tenggelam sepenuhnya.[4][5]
Terletak di pinggiran Eropa, Britania Raya menerima perkembangan teknologi dan budaya Eropa lebih lambat daripada yang diterima Eropa Selatan dan kawasan Laut Tengah selama prasejarah. Pada tahun 4000 SM, Britania Raya ditinggali oleh manusia dengan sebuah budaya era Neolitikum. Populasi Neolitikum ini memiliki banyak keturunan dari komunitas pertanian paling awal di Anatolia, menunjukkan bahwa migrasi besar disertai pertanian. Permulaan Zaman Perunggu dan budaya Bell Beaker dicirikan dengan pergantian populasi yang lebih banyak, kali ini menggantikan lebih dari 90% keturunan Neolitikum di Britania Raya dalam prosesnya. Hal ini didokumentasikan oleh studi DNA kuno baru-baru ini yang menunjukkan bahwa para imigran memiliki garis keturunan Stepa Eurasia Zaman Perunggu dalam jumlah besar, terkait dengan penyebaran bahasa-bahasa Indo-Eropa dan budaya Yamnaya.[6]
Tidak ada bahasa tertulis penduduk Britania Raya pra-Romawi yang diketahui; karena itu, sejarah, budaya dan jalan hidup Britania Raya pra-Romawi terutama diketahui melalui temuan arkeologis. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa bangsa Briton kuno terlibat dalam perdagangan maritim yang luas dan hubungan budaya dengan bagian Eropa lain dari era Neolitikum dan seterusnya, khususnya dengan mengekspor timah yang persediannya melimpah. Meskipun bukti utama mengenai periode ini bersifat arkeologis, bukti genetik yang tersedia semakin meningkat, dan pandangan mengenai prasejarah Britania Raya pun berevolusi sesuai dengan hal tersebut. Invasi Britania Raya pertama oleh Yulius Kaisar pada tahun 55 SM dianggap sebagai dimulainya protosejarah tertulis meskipun beberapa informasi sejarah tersedia sebelum waktu itu.[7]
Pranala luar
- ^ Edwards, R.J., Brooks, A.J (2008). "The Island of Ireland: Drowning the Myth of an Irish Land-bridge?". The Irish Naturalists' Journal: 19–34. Diakses tanggal 3 April 2022.
- ^ Joseph T. Kelley, J. Andrew G. Cooper, Derek W.T. Jackson,Daniel F. Belknap, Rory J. Quinn (2006). "Sea-level change and inner shelf stratigraphy off Northern Ireland". Marine Geology. 232 (1–2): 1–15. Bibcode:2006MGeol.232....1K. doi:10.1016/j.margeo.2006.04.002. Diakses tanggal 3 April 2022.
- ^ J. Walker, V. Gaffney, S. Fitch, M. Muru, A. Fraser, M. Bates and R. Bates (2020). "A great wave: the Storegga tsunami and the end of Doggerland?". Antiquity. 94 (378): 1409–1425. doi:10.15184/aqy.2020.49 . hdl:10454/18239 .
- ^ Nora McGreevy (2020). "Study Rewrites History of Ancient Land Bridge Between Britain and Europe". Smithsonian Magazine. Diakses tanggal 3 April 2022.
- ^ Cunliffe, 2012, pp. 47–56
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama autogenerated1
- ^ Catatan abad ke-4 SM oleh Pytheas tidak berhasil bertahan, dan hanya potongan singkat yang diketahui dari penulis lain.