Biokomposit adalah campuran dari dua atau lebih bahan penyusun (yang salah satunya berasal dari alam) yang digabungkan untuk menghasilkan bahan baru dengan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan satu bahan saja.[1] Biokomposit dapat dipakai dalam konstruksi bangunan, konstruksi bangunan, militer, hingga kemasan, dimana memiliki sifat yang dapat terurai, dapat didaur ulang, murah, serta menggunakan bahan baku terbarukan dan berkelanjutan. Hal ini dikarenakan bahan yang diperlukan bisa diperoleh dari limbah pertanian (seperti tandan kosong kelapa sawit, tempurung kelapa, ampas tebu, tongkol jagung, dan sekam padi), mikroalga atau residunya, dan lain-lain, dimana bahan-bahan tersebut memilki kandungan pati dan selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun biokomposit. Pati tersebut dapat diubah menjadi monomer dan akan disintesis menjadi berbagai polimer. [2]
Merupakan bahan tambahan untuk memperkuat komposit, dimana memiliki properti mekanis yang lebih tinggi daripada matriks dan ditambahkann tidak lebih dari 50% dari komposisi. Contohnya adalah kaca, karbon, aramid, dan lain-lain.
Pengisi (Filler)
Merupakan bahan pengisi matriks yang dapat bersifat menguatkan komposit atau tidak. Contohnya adalah kaca, karbon, silika, kaolin, kalsium karbonat, mika, talk, dan lain-lain.