Bilangan kuasa penuh

Gambaran bilangan kuasa penuh 1, 4, 8, dan 9, dengan menggunakan batang Cuisenaire.

Bilangan kuasa penuh (bahasa Inggris: powerful number) adalah bilangan bulat positif sehingga untuk setiap bilangan prima yang membagi , maka juga membagi . Bilangan kuasa penuh dapat dinyatakan sebagai hasil kali bilangan kuadrat dan bilangan kubik, yakni ditulis sebagai ; disini, dan adalah bilangan bulat positif.

Berikut adalah daftar bilangan kuasa penuh dari 1 sampai 1000:

1, 4, 8, 9, 16, 25, 27, 32, 36, 49, 64, 72, 81, 100, 108, 121, 125, 128, 144, 169, 196, 200, 216, 225, 243, 256, 288, 289, 324, 343, 361, 392, 400, 432, 441, 484, 500, 512, 529, 576, 625, 648, 675, 676, 729, 784, 800, 841, 864, 900, 961, 968, 972, 1000, ... (barisan A001694 pada OEIS).

Sifat matematis

Jumlah timbal balik dari bilangan kuasa penuh adalah konvergen. Nilai dari jumlah ini dapat ditulis dengan beberapa cara lain, di antaranya menggunakan darab tak terhingga

Sebagai keterangan, menyatakan bilangan prima, menyatakan fungsi zeta Riemann, dan menatakan konstanta Apéry.[1] (barisan A082695 pada OEIS) Lebih umumnya lagi, jumlah timbal balik dari bilangan kuasa penuh pangkat sama dengan

ketika menuju ke konvergen.

Misalkan melambangkan jumlah dari bilangan kuasa penuh di selang , maka sebanding dengan akar kuadrat dari . Lebih tepatnya,[1]

Dua bilangan kuasa berturut yang terkecil adalah 8 dan 9. Karena persamaan Pell memiliki tak berhingga banyaknya penyelesaian, maka terdapat tak berhingga banyaknya pasangan dari bilangan kuasa penuh yang berturutan[1]; lebih umumnya, bilangan kuasa berturutan dapat dicari dengan menyelesaikan persamaan Pell yang serupa, , untuk setiap bilangan kubik . Sayangnya, salah satu dari dua bilangan kuasa penuh yang berpasangan harus berupa bilangan kuadrat. Menurut Guy, Erdős menanyakan apakah terdapat tak berhingga banyaknya pasangan dari bilangan kuasa penuh berturutan seperti , dan di dalam pasangan bilangan tersebut tidak terdapat bilangan kuadrat.[2] Walker memperlihatkan bahwa terdapat tak berhingga banyaknya pasangan tersebut dengan memperlihatkan bahwa memiliki tak berhingga banyaknya penyelesaian. Penyelesaian miliknya untuk persamaan tersebut dihasilkan, untuk sebarang bilangan bulat ganjil , dengan memandang bilangan

untuk bilangan bulat dapat dibagi oleh 7 dan dapat dibagi oleh 3. Setelah itu, ia mengonstruksikan dari dan menjadi bilangan kuasa penuh berturut dan dengna .[3] Ketika memilih , , dan , maka dihasilkan pasangan berturutan terkecil, yaitu

dan

Masalah yang belum terpecahkan dalam matematika:

Bisakah tiga bilangan berturutan menjadi bilangan kuasa penuh?

Sebuah konjektur Erdős, Mollin, dan Walsh mengatakan bahwa tiada tiga bilangan kuasa penuh yang berturutan. Jika triplet dari bilangan kuasa penuh itu ada, maka suku terkecilnya pasti kongruen dengan 7, 27, atau 35 modulo 36.[4]

Catatan

Referensi