Benteng Asigarh
Benteng Asigarh, atau biasa juga dikenal dengan Benteng Hansi, terletak di tepi timur danau Amti di kota Hansi, Haryana, India, berjarak sekitar 135 km dari Delhi melalui jalur National Highway 9 (NH9). Terbentang seluas 30 hektar, pada masa kejayaannya benteng ini dulunya menguasi 80 benteng lain di daerah sekitarnya.[1] Benteng ini dikatakan menjadi salah satu benteng yang paling tak tertembus dan telah dinyatakan sebagai monumen yang dilindungi secara terpusat oleh ASI pada tahun 1937. EtimologiBenteng Pedang Asigarh, diambil dari kata Asi (pedang), dan Garh (benteng), dikarenakan daerah ini merupakan pusat pembuatan pedang sejak jaman dahulu dari berbagai pemimpin Hindu di India. Dalam beberapa anekdot lokal benteng ini juga memiliki beberapa nama lain seperti Asidurga, Asigarh, Asika, A-sika, Ansi, Hansi, dll. SejarahAwal berdiriBenteng Hansi atau Benteng Asigarh memiliki sejarah panjang namun sangat minim catatan informasi tentang awal pendiriannya. Penemuan koin kuno pada masa sebelum masehi di sebuah galian, menunjukan bahwa telah ada sejarah panjang permukiman penduduk di gundukan di mana benteng ini dibangun. Tomars - Pendiri dan penguasa pertama Benteng AsigarhMenurut catatan perpustakaan Inggris, Kota Hansi diyakini didirikan oleh Anangpal Tomar (Anangpal II), raja Tomar Rajput Delhi. Putra Raja Anangpal Tomar, yaitu Drupad mendirikan pabrik pembuatan pedang di benteng ini, oleh sebab itu benteng ini juga dikenal dengan Benteng Pedang “Asigarh”. Pedang-pedang milik Asigarh ini diekspor hingga ke negara-negara Arab. Sesuai dengan catatan Talif-e-Tajkara-e-Hansi oleh Qazi Sharif Husain pada tahun 1915, sekitar 80 benteng di seluruh wilayah dikendalikan dari pusat "Asigarh" ini.[2] Era Pemerintahan ChauhanMenurut catatan di prasasti Bijolia Someshvar dari Dinasti Chauhan, saudaranya yaitu Vigraharaja IV telah menangkap raja Dhillika (Delhi) dan Ashika (Hansi) dan mungkin telah mengalahkan raja Tomar Anangpala III. [3] Penambahan beberapa bangunan di area benteng dilakukan oleh Prithviraj Chauhan pada abad ke-12.[4] Era Pemerintahan Kaisar MuslimPada tahun 1192, Sultan Mohammed Gauri berhasil mengalahkan Prithviraj Chauhan, sekaligus mengakhiri pemerintahan Hindu di Hansi. Era Kemaharajaan Maratha dan SikhPada masa kepemimpinan Aurangzeb, di tahun 1705 Guru Gobind Singh pergi ke Hansi untuk menggagas perkumpulan orang orang supaya memberontak melawan kekaisaran Mughal yang melakukan penindasan. Baba Banda Singh Bahadur menyerang Hansi pada tahun 1707. Kemudian pada tahun 1736, benteng tersebut sudah berada di bawah kekuasaan Maratha. Pada tahun 1780-an Maharaja Jassa Sing Ramgarhia juga menjadikan daerah ini di bawah kendalinya selama beberapa tahun sebagai pengikut Maratha, dan kemudian pergi. Era Pemerintahan Kolonial InggrisBerawal dari seorang pelaut biasa dan imigran dari Irlandia, George Thomas bangkit dan merebut wilayah di sekitar Hansi dan menjadikan Benteng Asigarh sebagai ibu kotanya pada tahun 1798 hingga 1801..[5][6] Setelah perang Anglo-Maratha pada tahun 1803, perusahaan milik Inggris, British East India Company merebut kepemilikan benteng, tapi tidak mengambil alih hingga 1810, dan tetap menguasainya sampai kemerdekaan India pada tahun 1947. George Thomas kembali membangun benteng ini pada tahun 1798 ketika ia berhasil membangun kerajaannya sendiri yang terdiri dari distrik Hisar dan Rohtak dan menjadikan Hansi sebagai ibu kotanya. Detail BentengBenteng Asigarh diklaim sebagai salah satu benteng yang paling susah ditembus pada zaman India Kuno [4]"Gazetteer of Hisar" (PDF). Revenue Department, Government of Haryana. Archived from the original (PDF) on 1 May 2014. Retrieved 3 July 2012.</ref> Dinding nya setinggi 52 kaki (16 m) dan tebal sekitar 37 kaki (11 m) . Di ujung selatan benteng terdapat gerbang besar yang ditambahkan oleh oleh George Thomas.[4] Ukiran di dindingnya menunjukkan bahwa gerbang tersebut berasal dari kebudayaan Hindu.[7] Gerbang utamaGerbang utama memiliki ukiran yang indah dari burung, binatang dan dewa-dewa Hindu.[1][8] BaradariStruktur bangunan dengan pilar pilar yang tinggi dan atap datar terletak di area perbukitan, dikenal sebagai Baradari[7] Char Qutub DargahSebuah masjid yang juga terletak didalam komplek benteng yang dibangun pada masa pemerintahan kekaisaran muslim setelah mengalahkan raja Prithviraj Chauhan.[4] PenggalianPenemuan koin kuno dari masa sebelum masehi ditemukan di benteng ini, termasuk juga 57 patung perunggu Jain Thirtankar, dan satu patung Budha. Pada suatu penggalian di Februari 1982 disebuah gundukan (Gundukan Hansi) ditemukan patung perunggu Jaina termasuk beberapa berhala dari zaman kekaisaran Gupta (tahun 319 - 605) dan juga dari abad ke-7 dan 8 (zaman kekaisaran Harshavardhana's Pushyabhuti, sekitar tahun 500 hingga 647). Referensi
|