Azemiopinae
|
|
|
|
Klasifikasi ilmiah
|
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Subfilum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Subordo:
|
|
Famili:
|
|
Subfamili:
|
Azemiopinae
Liem, Marx & Rabb, 1971
|
Genus:
|
Azemiops
|
Spesies
|
|
Beludak Fea (Anak suku Azemiopinae) adalah beludak primitif yang endemik di dataran Tiongkok Tenggara. Anak suku ini terdiri dari satu genus yakni Azemiops dan dua spesies yakni A. feae dan A. kharini.[2] Sejauh ini masih terdiri dari 2 jenis, belum ada jenis baru ataupun anak jenis yang diketahui.[3][4] Nama umum ular ini dalam bahasa inggris adalah Fea's viper atau Fea's adder.[4]
Deskripsi
Ular yang tidak terlalu besar, panjangnya mencapai 1 meter. Tidak seperti beludak pada umumnya, yang berbadan gemuk dan kepala ditutupi sisik kecil yang tidak beraturan (asimetris), ular ini justru berbadan ramping dan kepala ditutupi sisik-sisik besar dan mengkilap seperti sisik kepala ular kolubrid atau elapid. Taring ular ini panjang seperti taring beludak pada umumnya namun tidak dilapisi daging yang tidak tebal, sangat mirip seperti yang dimiliki oleh aspis plastisin (Atractaspis sp.) yang terdapat di Afrika.[4]
Sisik dorsal berjumlah 17 baris di bagian tengah. Sisi ventral 180 dan subklaudal 40. Sisik internasal bersinggungan dengan prefrontal. Sisik frontal dan supraokular besar dan agak panjang, juga sisik pariental. Sisik wajah (loreal) berbentuk segilima beraturan. Terdapat 3 sisik preokular dan 2 sisik postokular, serta 7 sisik labial.[5] Warna tubuh ungu kelabu cerah dengan belang-belang berwarna oranye cerah. Belang oranye lebih sempit dari belang ungu. Kepala berwarna oranye.[4]
Habitat dan kebiasaan
Biasanya hidup di dataran rendah dan dataran tinggi. Namun ada juga ular tangguh yang hidup di pegunungan hingga ketinggian 1000 meter dengan suhu 20-25 °C. Mereka bisa ditemukan di berbagai wilayah ekologi, mulai hutan hingga sekitar pemukiman.[4] Aktif pada malam hari. Ular ini akan segera pergi atau mencari tempat bersembunyi jika merasa terganggu. Jika terpojok, ular ini akan memipihkan badannya, dan terkadang menggoyangkan ekornya, lalu menyerang. Terkadang ular ini menggunakan gigitan hampa alias tidak menyuntikkan bisa sama sekali jika menyerang pengganggunya. Mangsa ular ini adalah mamalia kecil.[4]
Penyebaran
Tersebar di dataran Vietnam utara, Tiongkok tenggara, Tiongkok selatan (Fujian, Guangxi, Jiangxi, Guizhou, Sichuan, Yunnan, Zhejiang), Myanmar utara, dan Tibet tenggara. Lokasi sampel yang dideskripsikan adalah "Kachien Hills", Myanmar.
Referensi
Sumber bacaan lain
- Boulenger GA. 1888. An account of the reptilia obtained in Burma, north of Tenasserium, by M[onsieur]. L. Fea, of the Genoa Civic Museum. Annali del Museo Civico di Storia Naturale di Genova (2) 6: 593-604 [602].
- Boulenger GA. 1893-1896. Catalogue of the Snakes in the British Museum (Natural History)., Vol. I. (1893), Containing the families Typhlopidæ, Glauconiidæ, Boidæ, Ilysiidæ, Uropeltidæ, Xenopeltidæ, and Colubridæ Aglyphæ, part. xiii, 448 pp., 28 pls.; Vol. III. (1896), Containing the Colubridæ (Opisthoglyphæ and Proteroglyphæ), Amblycephalidæ, and Viperidæ. xiv, 727 pp., 25 pls. Trustees of the British Museum. London.
- Liem KF, Marx H, Rabb GB. 1971. The viperid snake Azemiops: Its comparative cephalic anatomy and phylogenic position in relation to Viperinae and Crotalinae. Fieldiana: Zoology. Chicago. 59: 67-126.
- Kardong KV. 1986. Observations on live Azemiops feae, Fea’s viper. Herpetological Review 17 (4): 81-82.
- Mara WP. 1993. Venomous Snakes of the World. TFH Publications. 275 pp. ISBN 0-86622-522-6.
- Marx H, Olechowski TS. 1970. Fea's viper and the common gray shrew: a distribution note on predator and prey. Journal of Mammology 51: 205.
- Mebs D, Kuch U, Meier J. 1994. Studies on venom and venom apparatus of Feae's viper, Azemiops feae. Toxicon 32 (10): 1275-8.
- Orlov N. 1997. Viperid snakes (Viperidae Bonaparte, 1840) of Tam-Dao mountain range. Russian Journal of Herpetology 4 (1): 67-74.
- Zhao R, Er-Mi TH, Zhao G. 1981. Notes on Fea's viper from China. Acta Herpetologica Sinica 5 (11): 66-71.