Batang Langit atau Batang Surgawi (Hanzi: 天干; Pinyin: tiāngān) adalah sistem ordinal Tiongkok yang pertama kali muncul pada dinasti Shang, sekitar. 1250 SM, sebagai nama sepuluh hari dalam seminggu. Karakter ini juga digunakan dalam ritual selama periode dinasti Shang sebagai nama anggota keluarga yang mati untuk berkurban sesuai dengan nama hari dalam minggu versi Shang. Batang Langit digunakan bersamaan dengan kombinasi dengan Cabang bumi, mirip seperti siklus dua belas hari, untuk menghasilkan siklus enam puluh hari. Seiring waktu, batang langit kehilangan fungsi aslinya sebagai nama hari dalam seminggu dan penamaan kerabat yang meninggal dunia, dan justru memperoleh banyak kegunaan lain. Kegunaan yang paling menonjol sampai saat ini ialah batang langit digunakan bersama-sama dengan cabang bumi sebagai siklus kalender 60 tahun.
Di masa ini, sistem ini digunakan untuk sistem perhitungan China seperti alfabet dalam Bahasa Inggris. Contohnya:
Nama dalam dokumen dan kontrak legal dalam Inggris akan menggunakan huruf A, B, C, dan seterusnya. Sementara di Korea dan Jepang, menggunakan batang langit. Contohnya di Korea, karakter gap (甲) dan eul (乙) digunakan untuk menandai kontraktor besar dan kecil, dan bahkan terkadang digunakan sebagai sinonim. Penggunaan karakter ini juga berlaku di industri IT Korea.
Karakter berbicara dalam teks pendek (甲 berbicara dahulu, 乙 menjawab)
Nilai Pelajar di Taiwan: dengan tambahan Yōu (優 "Sangat baik") sebelum cabang pertama, Jiǎ (Baik). Karena itu, dari nilai versi Amerika yang A, B, C, D dan F diubah menjadi 優, 甲, 乙, 丙 dan 丁 (yōu, jiǎ, yǐ, bǐng, dīng).
Dalam astrologi dan Feng Shui. Batang langit dan cabang bumi membentuk empat pilar metafisika China dalam Qi Men Dun Jia dan Da Liu Ren.
^Kamus Wenlin: Menggambarkan ekor ikan (ke bawah).
^Kamus Wenlin: 己 mungkin menggambarkan benang di alat tenun; dahulu, artinya adalah "benang yang terurai", yang nantinya diganti dengan karakter 紀 (jì). 己 akhirnya digunakan untuk "diri", dan sebagai nama batang langit ke-enam.
^Kamus Wenlin: "Karakter penutup 亠 "menekan" karakter 𢆉 sehingga berarti menindas bawahan; namun, para komentator ilmiah justru mengartikannya: menghina (亠 = ) 上 atasan"
^Kamus Wenlin: 壬 (rén) melambangkan sebuah tiang 丨 yang menopang fondasi 一 di tengah-tangahnya dan memiliki satu objek di kedua ujungnya, seperti yang biasa dilakukan China" --Karlgren(1923). (Lihat 扁担 biǎndan). Sekarang, karakter 任 (rèn) berarti memanggul beban, dan karakter aslinya, yakni 壬, digunakan hanya sebagai batang langit ke-sembilan.
^Kamus Wenlin: 癶 "Kaki yang meregang" + 天; Rumput yang dicabut dengan rapi, cara orang zaman dahulu menuangkan persembahan yang ditawarkan kepada Dewa
Chang Tai-Ping (1978). "The role of the t'ien-kan ti-chih terms in the naming system of the Yin". Early China. 4: 45–48.
Keightley, David (2000). The ancestral landscape: time, space, and community in late Shang China, ca. 1200-1045 B.C. Berkeley: University of California, Berkeley, Center for Chinese Studies. ISBN978-1-55729-070-0.
Norman, Jerry (1985). "A note on the origins of the Chinese duodenary cycle". Dalam Graham Thurgood (ed.). Linguistics of the Sino-Tibetan area : the state of the art : papers presented to Paul K. Benedict for his 7lst birthday. Canberra: Australian National University. hlm. 85–89.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
Pulleyblank, E. G. (1995). "The ganzhi as phonograms". Early China News. 8: 29–30.