Batang Hari Ogan, Tegineneng, Pesawaran
Desa ini terbagi menjadi 4 dusun dan 14 RT. Keempat dusun tersebut adalah: Dusun I Batanghari, Dusun II Talang Tengah, Dusun III Raja Bungsu, dan Dusun IV Lubai, disebelah barat desa ini berbatasan dengan Desa Rejo Agung/Dusun Pancur,sebelah utara dengan Irigasi Lidang Baru, sebelah timur dengan [[Desa Rejo Agung/ Umbul kalangan]] serta Adupuro 3/Bedeng Tiga dan Desa Liman Benawi Kec.Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, sedangkan diselatannya berbatasan dengan Sungai Sekampung, Desa ini juga memiliki sebuah landmark kebanggaan warganya yaitu Jeramba Lengkung, sebuah jembatan unik klasik buatan kolonial belanda. Batanghari dalam bahasa ogan berati sungai kecil sedangkan Ogan adalah nama sebuah sungai dan sebuah suku di Provinsi Sumatera Selatan. Lahan di desa ini dibuka sekitar tahun 1910-1920 oleh Kakek Buyut yang berasal dari Dusun Kedaton Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan setelah memperoleh izin dari Para tetua adat di Wilayah Tegineneng. Dalam pergaulan sehari-hari penduduk masih menggunakan Bahasa daerah asalnya yaitu Bahasa Ogan/ Melayu Palembang
|