Secara umum keadaan topografi Kecamatan Batang Cenaku adalah berupa dataran sementara ketinggian dari permukaan laut di daerah Peranap adalah sekitar 29,2-103,2 meter. Desa Talang Bersemi merupakan desa dengan wilayah tertinggi dari permukaan laut yang mencapai 103,2 meter. Sebaliknya Desa Pejangki merupakan desa dengan wilayah yang paling dekat dengan permukaan laut, dengan ketinggian 29,2 meter dari permukaan laut. Seluruh desa di wilayah Kecamatan Batang Cenaku dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat dengan jarak Desa terjauh 86 km dari pusat pemerintahan Kabupaten yaitu Desa Sanglap.
Jumlah penduduk Kecamatan Batang Cenaku pada akhir tahun 2019 adalah 33.667 jiwa yang terdiri dari 17.486 laki-laki dan 16.181 perempuan dan berasal dari 8.465 rumah tangga. Dengan demikian rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 4 orang. Kecamatan Batang Cenaku dihuni oleh multi etnik, yaitu suku melayu, minang, cina, batak dan suku lainnya. Dilihat dari jumlah penduduk tiap desa, dari 20 desa/kelurahan yang ada, Desa Talang Mulya memiliki jumlah penduduk paling banyak yaitu 3.348 orang dan diikuti oleh Desa Bukit Lipai yaitu 3.331 orang. Sementara Desa Sanglap memiliki jumlah penduduk yang paling kecil dibandingkan dengan desa/kelurahan lainnya yaitu 542 orang.
Di sektor pendidikan, Kecamatan Batang Cenaku memiliki 20 unit TK sederajat, 27 unit SD sederajat, dan 8 unit SMP sederajat. Salah satu faktor penting yang menunjang kualitas dan efisiensi pendidikan adalah rasio siswa guru dan murid. Pada sektor kesehatan, di Kecamatan Batang Cenaku terdapat 2 unit puskesmas, 4 unit poliklinik, 11 unit puskesmas pembantu (pustu), 2 unit tempat praktek dokter, dan 17 unit tempat praktek bidan, 8 unit poskesdes dan 41 posyandu. Mengingat sangat pentingnya fasilitas dan tenaga kesehatan yang berkualitas di wilayah kecamatan Batang Cenaku maka sangat diperlukan perhatian yang lebih dari pemerintah setempat pada sektor kesehatan.
Kerukunan umat beragama di Kecamatan Batang Cenaku terjalin baik,masing-masing pemeluk agama dapat saling menghormati kebebasan menjalankan syariat agama masing-masing dengan damai.Kerukunan dan saling menghargai dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan antar umat beragama dapat dilihat dari berdirinya beberapa sarana ibadah Tercatat jumlah sarana ibadah di Kecamatan Batang Cenaku terdapat 62 mesjid, 125 Musholah dan 21 Gereja. Pembangunan sarana ibadah khususnya masjid dan musholah merupakan hasil swadaya masyarakat yang saling bahu membahu untuk membangun sarana ibadah tersebut. Kegiatan social keagamaan juga berjalan cukup baik ditandai dengan adanya kegiatan madjlis ta’lim di setiap Desa serta adanya perkumpulan kematian menunjukan bahwa tatanan kehidupan beragama di Kecamatan Batang Cenaku berjalan baik.
Lahan pertanian di Kecamatanh Batang Cenaku didominasi lahan pertanian bukan sawah. Sub sector yang banyak diusahakan oleh penduduk Kecamatan Batang Cenaku adalah sub Sektor perkebunan yaitu perkebunan kelapa sawit dan karet. Sementara itu tanaman sayur-sayuran yang paling banyak diusahakan penduduk Kecamatan Batang Cenaku adalah kacang panjang, cabe,timun,dan terong. Walau tergolong sangat sedikit namun masih terdapat lahan sawah seluas 10 Ha di Kecamatan Batang Cenaku yang berada di dua desa yaitu desa sipang dan Aur Cina.
Ramai tidaknya suatu daerah terlihat dari keberadaan banyak nya fasilitas pemasaran seperti pasar, pertokoan, kios dan sejenis nya. Tempat ini merupakan unsur penting dalam menunjang pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Pasar tradisional menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan rumah tangga.berlokasi ditempat yang terbuka. Di Kecamatan Batang Cenaku terdapat 6 pasar, 147 warung/kios dan 103 warung makan, sementara itu terdapat usaha penggalian pasir dan krikil, Aur Cina danh Kepayang sari.
Sarana dan Prasarana transportasi maupun komunikasi sangat mendukung terhadap kelancaran pembangunan suatu daerah dengan letak geografis sulit dijangkau, alat transportasi dan komunikasi kurang memadai cendrung tertinggal dari daerah-daerah lainnya.Di Kecamatan Batang Cenaku pada umumnya alat transportasi yang paling banyak digunakan adalah kendaraan roda bermotor roda dua. Di sector telekomunikasi penduduk yang memiliki telepon/ponsel l maupun alat komunikasi lain bukanlah sesuatu yang asing lagi. Hal ini terlihat dengan telah banyak nya masyarakat lebih dari 90 % yang telah memakai dan menggunakan alat komunikasi tersebut.