Banyu Tajun Pangkalan adalah salah satu desa di Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Di desa Banyu Tajun Pangkalan ini terdapat SMA Negeri Alabio tempat para siswa dan siswi bersekolah. SMA Negeri alabio ini adalah satu-satunya sekolah umum menengah atas yang ada di alabio, selebihnya adalah sekolah aliyah yang berada di desa lain.
Di desa ini juga merupakan sentral para penjual karung. Yang biasanya dibuat dengan berbagai ukuran, mulai ukuran besar, sedang dan kecil. Penjualan karung ini akan mengalami peningkatan bila pada musim panen padi, banyak para petani & pedagang beras datang ke desa ini untuk memesan/membeli karung untuk beras mereka. Bagi sebagian orang yang ingin membuat terpal (atap serubung/tenda) juga bisa memesan dengan para pengrajin di sini dengan ukuran yang di perlukan oleh sipemesan. Kualitas karung di desa ini terkenal kuat dan tahan lama bahkan tidak akan robek meskipun diisi dengan beban yang kuat, karena bahan baku karung diperoleh dari bekas tempat penampungan kimia batu bara yang tidak berguna lagi, lalu oleh para pengrajin dicuci bersih kemudian dipotong dan dijahit sesuai bentuk dan ukuran.
Desa Banyu Tajun Pankalan ini terdapat tempat yang bernama "Simpang Tiga Muara Tapus" ini adalah tempat mangkalnya mobil taksi dari berbagai jurusan, banyaknya warung makan, kios dan para tukang ojek menambah keramaiyan tempat ini. Hampir setiap orang yang mau bepergian ke luar daerah seperti ke Banjarmasin selalu mencari angkutan taksi di sini, begitu juga sebaliknya 0rang-orang yang mau ke alabio akan singgah di sini, kemudian naik ojek ke beberapa desa di kecamatan sungai pandan. Sehingga siang maupun malam desa ini selalu ramai.
Di desa ini terdapat pemancar/menara milik telkomsel yang menjulang tinggi, dapat terlihat ketika kita memasuki desa ini. Menara ini terletak berdekatan dengan SMANegeri Alabio.
Sebuah SPBU Pertamina juga terdapat di desa ini, yang berdekatan dengan Simpang Tiga Muara Tapus tempat mangkalnya taksi dan ojek.
Jika kita terus menulusuri jalan "Latsitarda" (jalan yang di buat oleh para taruna angkatan darat ini) yang merupakan salah satu jalan terbesar di desa ini, kita akan sampai di sebuah pasar tradisional alabio yaitu "Pasar Itik Alabio" di sinilah pada setiap hari "Arba" (sebutan orang alabio utuk hari Rabu)selalu dipadati oleh para penjual ternak itik di berbagai desa bahkan dari luar daerah juga ikut meramaikan pasar ini. Di sini juga merupakan sentral penjualan ikan asin, berbagai jenis ikan asin di jual disini yang jumlahnya ribuan, bahkan ada terdapat tempat gudang-gudang penampungan dan pengering ikan asin di sini. Banyak orang yang berdatangan ke pasar ini bahkan dari luar provinsi seperti Kalteng dan Kaltim. Bagi yang mau ke Danau Panggang (sentral kerbau rawa) dan ke Negara (kecamatan yang terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kandangan) juga bisa menembus jalan ini.