Balai Diklat Tambang Bawah Tanah

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah
Gambaran umum
Dibentuk2002; 22 tahun lalu (2002)
Slogan"Jujur, Profesional, Melayani, Inovatif, Berarti"
Susunan organisasi
Kepala BDTBTDarius Agung Prata, ST.,M.K.K.K.
Kepala Sub Bagian UmumAgus Avianto, SH
Situs web
Situs web resmi
bdtbt.esdm.go.id
Alamat: Jl. Sukarno Hatta, Durian II, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat 27428

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah atau biasa disingkat menjadi Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) adalah unit pelaksana teknis dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral yang bertugas melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di bidang pendidikan dan pelatihan tambang bawah tanah.[1]

Sejarah

Organisasi ini memulai sejarahnya pada tahun 1918 saat Mijnbouw School didirikan di Sawahlunto untuk mendidik siswanya agar mampu menjadi pengawas di tambang batu bara di sana. Awalnya, calon siswa Mijnbouw School harus telah memiliki ijazah Hollandsch-Inlandsche School (HIS), tetapi pada tahun 1925, diubah menjadi harus telah memiliki ijazah diploma Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), berusia antara 17 dan 21 tahun, serta dapat berbicara dalam bahasa Belanda dengan lancar. Pada tahun 1934, Mijnbouw School ditutup selama empat tahun, karena terjadinya Depresi Besar.

Setelah Jepang mengambil alih pendudukan Indonesia dari Belanda, Mijnbouw School dibuka kembali dengan nama Koo-In-Yo-Seizyo. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1953, pemerintah membuka kembali Koo-In-Yo-Seizyo dengan nama Sekolah Teknik Tambang Menengah (STTM). STTM sempat ditutup sebanyak dua kali, yakni saat terjadi Pemberontakan PRRI (1958-1961) dan pada tahun 1968 hingga 1987. Pada tahun 1987, STTM dibuka kembali dengan menempati lokasi baru. Pada tahun 1992, nama STTM diubah menjadi Lembaga Pelatihan dan Pendidikan Tambang (LPPT), dengan calon siswa LPPT harus telah memiliki ijazah SMA.

Balai Diklat Tambang Bawah Tanah

Pada bulan Agustus 1996, seiring dengan kerja sama antara pemerintah dan John Batman Institute of Technical and Further Education (JBIOT), nama LPPT kembali diubah menjadi Ombilin Mines Training College (OMTC). JBIOT pun mengirim dua orang tenaga ahli untuk mendukung pengembangan materi pelatihan di OMTC, tidak hanya untuk tambang bawah tanah, tetapi juga juga untuk perawatan peralatan tambang bawah tanah.

Pada tahun 2001, pemerintah bekerja sama dengan JICA untuk melakukan alih teknologi tambang batu bara bawah tanah di OMTC. Kerja sama tersebut meliputi pengiriman sejumlah tenaga ahli dari Jepang serta hibah peralatan praktikum dan fasilitas pelatihan. Pada tahun 2002, nama OMTC diubah menjadi seperti sekarang.[2]

Daftar pimpinan

Nama Mulai menjabat Akhir menjabat
Drs. Tasman Sihombing, B.sc
2003
2004
Drs. Ichsan E. Nasution, B.E
November 2004
Juli 2007
Ir. Rahmat Saleh, MT
Juli 2007
Juli 2009
Wahyono Sutrisno, SE
Juli 2009
November 2011
Dedi Rustadi, SE
Januari 2012
Juni 2014
Hendro AribowoSiswo Yulianto, SH, MM
Juni 2014
Juli 2016
Bambang Priyatna Wijaya, ST, MT
Agustus 2016
Januari 2018
Indra Syahputra Lubis, ST, MT[note 1][3]
Februari 2018
Januari 2019
Dr. Asep Rohman, S.T. M.T.[note 2][4]
Januari 2019
November 2020
Darius Agung Prata, S.T., M.K.K.K.[note 3]
Maret 2022
Sekarang

Galeri

Pranala luar

Catatan

  1. ^ Pejabat baru Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Aparatur
  2. ^ Direktur Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung
  3. ^ Pejabat baru Kepala Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto

Referensi