Baju monyetBaju monyet[1][2] Baju Kodok atau baju luar (bahasa Inggris: overalls) adalah jenis pakaian yang awalnya digunakan sebagai pakaian pelindung saat bekerja, namun penggunaan baju Pakaian tersebut biasa disebut dengan “sepasang terusan” yang diumpamakan dengan “sepasang celana panjang”.[3] Baju monyet awalnya terbuat dari denim, namun bisa juga dibuat dari bahan lain seperti korduroi, kain chino, atau kulit. Pakaian terusan ditemukan pada pertengahan hingga akhir tahun 1890-an oleh Grace Howard dan Jacob W. Davis di Levi Strauss & Co., tetapi pakaian tersebut mengalami evolusi untuk mencapai bentuk modernnya.[4] Awalnya diciptakan sebagai pakaian pelindung selama pekerjaan yang menuntut fisik, kini pakaian tersebut juga menjadi pakaian busana.[5] Banyak merek busana kelas atas yang merilis baju monyet sempalan mereka sendiri. [6] Saat ini, baju monyet masih bisa ditemukan di beberapa tempat kerja, dan juga dipakai santai oleh semua kalangan. SejarahAwalAwal mula penggunaan pakaian baju monyet tidak jelas, tetapi pakaian tersebut disebutkan dalam literatur sejak tahun 1776 sebagai pakaian kerja pelindung yang biasa dikenakan oleh budak. [7] Bukti pertama produksi massal pakaian baju monyet adalah yang dibuat oleh Levi Strauss dan Jacob Davis pada tahun 1890-an. " Jeans " pertama yang mereka ciptakan sebenarnya adalah "baju terusan setinggi pinggang", terdiri dari celana denim dengan bretel yang dilengkapi kancing, tetapi tanpa alas dada. [8] Sejak awal, terusan denim merupakan pakaian pekerja yang populer karena daya tahannya. Faktanya, slogan Levi Strauss & Co. pada tahun 1880-an-1890-an adalah “Never Rip, Never Tear”. [9] Pada tahun 1911, Harry David Lee membuat baju katak dengan alas dada pertama, terbuat dari celana dengan saku dengan alas dada dan tali di bahu. [10] Pada tahun 1927, Lee's mengembangkan "pengikat tanpa kait" dan menciptakan pakaian monyet "tanpa kancing". Ritsleting menggantikan kancing. [11] Segera setelah itu, kancing tali ikat ditukar dengan simpul sabuk untuk memasang tali pengikat di atas bahu. [11] Gerakan Baju Monyet tahun 1920Pada tahun 1920, kelompok "Klub Baju Monyet" dibentuk di seluruh Amerika Serikat. Mereka menjadikan baju monyet sebagai simbol mereka untuk memprotes kenaikan harga pakaian, dan pengambilan keuntungan di industri garmen. [12] Depresi HebatPada tahun 1930-an, kelompok masyarakat termiskin di Amerika mengenakan baju monyet: petani, penambang, penebang kayu, dan pekerja kereta api . [13] Mereka paling sering dipakai oleh pria dan anak laki-laki di Amerika Serikat Bagian Selatan dan Barat Tengah. Mereka dapat dilihat di banyak foto Walker Evans . [14] Referensi
|