Bahasa KikaiBahasa Kikai (シマユミタ (Shimayumita )) adalah suatu bahasa Ryukyu yang dituturkan di Pulau Kikai dan kepulauan di sekitarnya, di Prefektur Kagoshima, Jepang. NamaIwakura Ichirō (1904–1943), seorang budayawan Aden, menyatakan bahwa masyarakat Pulau Kikai menyebut bahasa mereka sebagai /simajumita/.[5] PenggolonganPenggolongan bahasa Kikai masih diperdebatkan. Bahkan ada yang mempermasalahkan keberadaan kesinanbungan dialek bahasa Kikai. Bahasa-bahasa di Kepulauan Amami dapat dibagi menjadi kelompok utara yang banyak mempertahankan fitur kuno (Amami Oshima Utara, Amami Oshima Selatan, Tokunoshima) dan kelompok selatan yang inovatif (Okinoerabu dan Yoron). Permasalahan utama yaitu perdebatan menggolongkan cabang Kikai. Telah dicatat bahwa bahasa masyarakat Kikai bagian utara secara fonologis lebih konservatif dan menunjukkan beberapa kesamaan dengan Amami Oshima dan Tokunoshima, sedangkan bahasa masyarakat lainnya lebih dekat dengan Amami Selatan. Misalnya, Kikai Utara mempertahankan tujuh vokal, /a/, /e/, /i/, /o/, /u/, /ɨ/, dan /ɘ/, sedangkan Kikai Selatan–Tengah hanya memiliki lima vokal. /k/ terpalatalisasi menjadi /t͡ɕ/ sebelum /i/ di Kikai Selatan–Tengah tetapi tidak di Kikai Utara. Oleh karena itu, Nakamoto (1976) menggolongkan cabang Kikai dalam Amami sebagai berikut:[6]
Sebaliknya, Karimata (2000) secara ragu-ragu mendukung Kikai dengan mempertimbangkan kesamaan fitur fonologis lainnya[7] Lawrence (2011) berpendapat bahwa bukti leksikal mendukung gugusan Kikai meskipun dia menahan diri untuk menentukan hubungan filogenetiknya dengan dialek Amami lainnya.[8] Pellard (2018) menyajikan penggolongan yang sangat berbeda. Berdasarkan perubahan bunyi yang tidak beraturan (*kaja > gja berarti "ilalang"), dia mengelompokkan Tokunoshima, Okinoerabu, dan Yoron menjadi satu cabang dengan induk yang sama, dan memperlakukan Amami Ōshima dan Kikai sebagai cabang utama Amami.[9]
DialekAda 33 kelompok masyarakat di Pulau Kikai. Meskipun merupakan pulau kecil dan relatif datar, Kikai menunjukkan banyak variasi dalam leksikon, fonologi, dan morfologi. Bahasa-bahasa di pulau itu saling dipahami. Masyarakat di bagian utara (Onotsu, Shitooke, Sateku) secara fonologis lebih konservatif daripada bagian pulau lainnya.[10] FonologiSeperti kebanyakan bahasa-bahasa Ryukyu di Okinawa Tengah bagian utara, konsonan letup disebut sebagai C’ "datar" and C‘ terglotalkan. Secara fonetis, kedua deret tersebut masing-masing dilafalkan [Cʰ] dan [C˭] tenuis.[11] Berikut ini merupakan fonologi bahasa Kikai dialek Onotsu berdasarkan Shirata (2013b):[10] Kikai UtaraKonsonan
VokalMenurut Shirata (2013b), dialek Onotsu memiliki /a/, /e/, /i/, /o/, dan /u/. Dalam penafsiran fonologis biasa, menambahkan dua vokal /ɨ/ dan /ɘ/.[12] Mengikuti Hattori (1999), merincikan masing-masing /Ci/ dan /Cɨ/ sebagai /Cji/ dan /Ci/. Demikian pula, /Ce/ dan /Cɘ/ dirincikan sebagai /Cje/ dan /Ce/.[13] Kikai Selatan–TengahBerikut adalah fonologi bahasa Kikai dialek Kamikatetsu berdasarkan Shirata (2013a).[14] Konsonan
VokalDialek Kamikatetsu memiliki /a/, /e/, /i/, /o/, dan /u/. ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar
|