Bahasa Himyar
Bahasa Himyar adalah salah satu bahasa Semit yang dituturkan di Yaman kuno oleh bangsa Himyar.[3][4] Bahasa ini bertahan hingga bubarnya Kerajaan Himyar. Himyar tergolong Semit, tetapi bukan bagian dari rumpun bahasa Arabia Selatan Kuno. Klasifikasi yang tepat di dalam Semit belum diketahui karena pengetahuan terhadap bahasa ini masih terbatas.[5] Meskipun Kerajaan Himyar merupakan kekuatan penting di Jazirah Arab Selatan sejak abad ke-1 SM, pengetahuan tentang bahasa Himyar sangat terbatas, karena semua prasasti Himyar yang diketahui ditulis dalam bahasa Saba, salah satu bahasa Arabia Selatan Kuno. Tiga prasasti Himyar tampaknya berirama (Siglum ZI 11, Ja 2353, dan Kidung Qaniya). Himyar hanya diketahui dari pernyataan para sarjana Arab dari abad pertama setelah kebangkitan Islam. Menurut deskripsi mereka, bahasa Himyar tidak dapat dipahami oleh penutur bahasa Arab. PenyebaranBerbeda dengan bahasa Arabia Selatan Kuno, yang digantikan oleh bahasa Arab pada abad ke-8 atau lebih awal,[6] Himyar terus ditutrkan di dataran tinggi Yaman barat daya setelah kebangkitan Islam. Menurut Abu Muhammad al-Hasan al-Hamdani (893–947 M), bahasa ini diucapkan di beberapa daerah di dataran tinggi Yaman barat pada abad ke-10, sementara suku-suku di pantai dan di Yaman timur berbicara bahasa Arab dan sebagian besar suku di dataran tinggi barat berbicara bahasa Arab, namun masih terpengaruh oleh bahasa Himyar.[7] Pada abad-abad berikutnya, bahasa Himyar sepenuhnya digantikan oleh bahasa Arab, tetapi dialek Arab modern di dataran tinggi sepertinya masih menunjukkan jejak pengaruh bahasa Himyar pada kosakata dialek tersebut. Tata bahasaTata bahasa Himyar yang paling menonjol yang diketahui adalah kata sandang am-/an-. Namun, kata sandang itu juga terdapat pada beberapa dialek dari bahasa Arab di barat Jazirah Arab. Selanjutnya, imbuhan akhir pada kata ganti tunggal pertama dan kedua ditandakan dengan k-, sedangkan bahasa Arab yaitu t-. Tata bahasa seperti ini juga terdapat pada bahasa Arabia Selatan Kuno, bahasa Semit Etiopia, dan bahasa Arabia Selatan Modern. Kedua tata imbuhan ini juga ditemukan dalam beberapa dialek bahasa Arab Yaman, mungkin melalui pengaruh bahasa Himyar. Imbuhan am- juga ditemukan dalam dialek bahasa Arab modern lainnya di Jazirah Arab dan di Afrika Tengah.[8] Bahasa berimbuhan akhir -k yang belum dapat terbacaDi antara prasasti dalam beberapa bahasa Arabia Selatan Kuno di Yaman, ada beberapa prasasti yang menunjukkan bahasa atau bahasa lain yang tidak dikenal. Bahasa itu kemudian diidentifikasi sebagai Himyar atau bahasa yang mirip dengan Saba. Prasasti-prasasti tersebut sebenarnya mewakili puisi berirama,[9] imbuhan akhir -k mewakili kedua imbuhan pada kata ganti tunggal pertama and kata ganti berimbuhan. ContohHanya beberapa kalimat Himyarit yang diketahui. Kalimat berikut dilaporkan diucapkan pada tahun 654 atau 665 M. di Dhamar.[10] Karena itu ditransmisikan dalam aksara Arab tanpa vokal, pengucapan yang tepat tidak diketahui; rekonstruksi yang diberikan di sini didasarkan pada bahasa Arab Klasik.
Ada juga sebuah lagu pendek, yang sepertinya menunjukkan pengaruh bahasa Arab.[10] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|
Portal di Ensiklopedia Dunia