Badai David adalah badai yang sangat mematikan yang menyebabkan kehilangan banyak nyawa dan kehancuran besar-besaran di Republik Dominika pada Agustus 1979. David, yang merupakan sebuah badai Tanjung Verde yang mencapai status badai Kategori 5 pada Skala Angin Badai Saffir-Simpson, adalah siklon tropis keempat yang diberi nama, badai kedua, dan badai besar pertama dari musim badai Atlantik 1979, melintasi Kepulauan Leeward, Antillen Besar, dan Pantai Timur Amerika Serikat selama akhir Agustus dan awal September. David adalah badai pertama yang berdampak terhadap Antillen Kecil sejak Badai Inez pada tahun 1966. Dengan kecepatan angin 175 mph (280 km/h, David adalah satu-satunya badai dengan intensitas Kategori 5 yang mencapai daratan di Republik Dominika pada abad ke-20 dan paling mematikan sejak Badai Republik Dominika 1930, San Zenon, yang menewaskan lebih dari 2.000 orang di jalurnya. Selain itu, David merupakan siklon tropis Republik Dominika yang paling mematikan sejak badai Padre Ruíz September 1834, yang menewaskan lebih dari 200 orang dan badai terkuat yang menghantam Dominika pada abad ke-20.[1]
Sejarah meteorologis
Pusat Badai Nasional Amerika Serikat pada 25 Agustus 1979 merilis buletin bahwa berdasarkan gambar satelit dan laporan kapal, sebuah depresi tropis telah terbentuk di daerah gangguan cuaca, yang berlokasi di pertengahan antara pantai Afrika Barat dan Antillen Kecil, dan pada pukul 18.00 Waktu Musim Panas Timur (EDT), berlokasi sekitar 1.600 mi (2.575 km) di sebelah timur Kepulauan Windward, dengan angin berkelanjutan maksimum sekitar 35 mph.[2]
Dua hari setelah terbentuk, pada 27 Agustus 1979, depresi tropis tersebut mencapai status badai dan langsung menuju ke Laut Karibia. Pulau kecil Dominika dan ibu kotanya, Roseau, mengalami hantaman badai yang sangat hebat pada 29 Agustus. Angin dengan kecepatan hingga 150 mph menghancurkan pulau itu. Tiga puluh tujuh orang tewas dan hampir 75 persen dari seluruh populasi yakni 60.000 jiwa kehilangan rumah mereka. Keesokan harinya pukul 01.30, badai menuju Santo Domingo dan Republik Dominika dan menjadi badai Kategori 5, menghantam pulau tersebut dengan angin berkecepatan 175 mph (dan hembusan angin lebih dari 200 mph) dan ombak setinggi 20 kaki (6,1 m) hingga 30 kaki (9,1 m).[3]
Tanah longsor yang disebabkan oleh badai terbukti sangat mematikan di Republik Dominika, dengan korban tewas hampir 1.200 orang. Insiden terburuk terjadi di Padre Las Casas, dengan lebih dari 400 orang mengikat diri mereka bersama ketika berusaha mendaki ke tempat yang lebih tinggi, tetapi tersapu oleh banjir yang menuju ke arah mereka ketika sebuah tanggul jebol.[3]
Pada 1 September, David menghantam Bahama dan dua hari kemudian menghantam Florida dengan kerugian mencapai $ 60 juta. Dari Florida, badai melewatkan garis pantai Amerika Serikat. Charleston, Carolina Selatan sangat parah dihantam badai dan badai juga menyebabkan banjir dari Virginia hingga New York. Tiang-tiang listrik dan pepohonan bertumbangan di banyak negara negara bagian. Pada 7 September, Badai David akhirnya menghilang.[3]
Persiapan
Beberapa hari sebelum badai menghantam, para peramal cuaca memperkirakan badai akan melewatkan Dominika dan alih-alih menghantam Barbados. Tetapi beberapa jam sebelum bergerak mendekati kepulauan tersebut, badai berubah arah dan menuju Dominika. Para penduduk tampaknya tidak menganggap serius situasinya meskipun sudah mengetahui akan ada Badai David yang datang menerjang. Oleh karena itu, pulau tersebut sama sekali tidak siap karena hanya ada sedikit peringatan radio lokal dan tidak ada sistem untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana. Angin berkecepatan 150 mph, badai menghantam Dominika mulai pukul 09.00 selama enam jam.[4]
Di Amerika Serikat, sekitar 400.000 orang dievakuasi di daerah-daerah yang rawan sebelum kedatangan David.[5] Setelah kehancuran yang disebabkan Badai David di Kepulauan Karibia, para penduduk di Florida tenggara bersiap untuk menghadapi badai besar pertama dalam empat belas tahun terakhir. Sebagian besar penduduk Florida Keys yang rawan dievakuasi, dan penduduk Miami memasang papan di jendela dan pintu properti mereka untuk melindunginya dari kerusakan akibat badai dan menuju tempat penampungan darurat. Tetapi badai ternyata berlalu begitu saja, alih-alih menerjang Palm Beach, dan nyaris melewatkan Pusat Luar Angkasa John F. Kennedy di Cape Canaveral.[6]
Dampak
Dengan korban tewas yang diyakini mencapai 2.068 orang, Badai David menjadi salah satu badai paling mematikan di era modern. Badai ini menyebabkan kerusakan besar di sepanjang jalur yang dilaluinya, sebagian besar terjadi di Persemakmuran Dominika, tempat badai mencapai daratan sebagai badai Kategori 5.[1]
Jumlah korban tewas dan nilai kerugian/kerusakan yang diakbatkan oleh Badai David menurut wilayah:
^ abDick DeAngelis (11 September 1979). "Hurricane David--Preliminary Report". Weekly Weather and Crop Bulletin. U.S. Department of Commerce & U.S. Department of Agriculture: 16. Diakses tanggal 18 Desember 2019.