Zakiyuddin BaidhawyProf. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, MA. (lahir 21 Mei 1972) adalah guru besar Islamic Studies Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Ia juga merupakan Rektor IAIN Salatiga periode 2019-2023, yang dilantik secara resmi pada tanggal 24 April 2019. Ia terpilih kembali menjadi rektor untuk periode 2024-2028 Zakiyuddin juga menjadi Editor in Chief Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies. Riwayat hidupPendidikanZakiyuddin adalah alumnus sarjana program studi Perbandingan Agama (Fakultas Agama Islam) Universitas Muhammadiyah Surakarta. Semasa belajar di Universitas tersebut, Zakiyuddin juga belajar di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran.[butuh rujukan] Saat kuliah Aktif menjadi pengurus JIMM (Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah )[1]Setelah menjadi sarjana, Zakiyuddin melanjutkan studi magister sekaligus doktornya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.[2] AktivitasSelain menjadi Rektor dan mengajar di kampus, Zakiyuddin juga merupakan peneliti Ma’arif Institute for Culture and Humanity, tenaga pengajar di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, serta menjadi pegiat di Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSB-PS) Universitas Muhammadiyah Surakarta. Saat ini, Zakiyuddin mengemban amanah di Dewan Syariah LAZISMU Pimpinan Pusat Muhammadiyah.[3] Sementara itu, pada bulan Juni 2020 ia mendapat tugas dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengkaji Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP)[4] bersama Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. (sebagai koordinator Tim), Dr. M. Busyro Muqoddas, S.H., M. Hum., Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si., Drs. Hajriyanto Thohari, M.A., Dr. Agung Danarto, M.Ag., Dr. Trisno Raharjo, S.H. M.Hum., Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum., Dr. Asep Nurjaman, M.Si., Dr. Yono Reksoprojo, ST., DIC., Dr.Phil. Ahmad Norma-Permata, M.A., Prof. Dr. Syaiful Bakhri, S.H., M.H., Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.A., Prof. Dr. Biyanto, M.Ag. Karya yang diterbitkan[5]
Penampilan di televisiZakiyuddin sempat tampil di Televisi sebagai panelis dalam Debat Pemilihan Presiden 2019 keempat mewakili akademisi serta koalisi masyarakat sipil.[8] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia