UziaUzia (bahasa Ibrani: עֻזִּיָּהוּ, "YHWH adalah kekuatanku"; bahasa Yunani: Οζίας; bahasa Latin: Ozias); bahasa Inggris: Uzziah), atau yang dikenal juga dengan nama Azarya (bahasa Ibrani: עֲזַרְיָה, "YHWH telah menolong"; bahasa Yunani: Αζαρις; bahasa Inggris: Azariah) adalah raja ke-10 kerajaan Yehuda (791 SM - 739 SM). Ayahnya adalah raja Amazia[1][2] dan ibunya bernama Yekholya dari Yerusalem.[3] PemerintahanIa memulai kepemimpinannnya pada umur 16 tahun dan memerintah selama 52 tahun.[2] Uzia telah menduduki takhta bersama bapaknya, sebelum Amazia mati terbunuh.[2] Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.[4] Pada masa pemerintahannya, Yehuda mengalami kemakmuran yang besar.[2] Yehuda dapat menutup kerugian-kerugian yang dialami pada waktu pemerintahan raja-raja yang terakhir, khususnya dalam hal pertanian dan peternakan.[1][2] Ia sangat memperhatikan bidang militer, sehingga ia menyediakan persenjataan khusus untuk pertahanan, menyiagakan tentara yang besar lengkap dengan senjata paling jitu dan membangun kota-kota benteng di tempat-tempat strategis.[2] Namun, pada akhirnya pemerintahan Uzia melanggar perintah Tuhan, yakni dengan mempersembahkan kurban ungkupan.[1] Oleh karena itu, Tuhan memberikan hukuman kepadanya dengan penyakit kusta.[1] Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.[5] Para nabiPada zaman raja Uzia, muncul sejumlah nabi yang menyampaikan nubuat Allah kepada bangsa Israel dan Yehuda:
NamaKitab 2 Raja-raja pada awalnya mencatat namanya sebagai "Azarya" (yaitu pada pasal 14 sampai setengah pasal 15), dan kemudian mulai menggunakan nama "Uzia" berkenaan dengan nama putra dan sekaligus penerusnya, "Yotam bin Uzia", mulai 2 Raja–raja 15:30 dan seterusnya.[11] Kitab 2 Tawarikh selalu menggunakan nama "Uzia". Demikian pula kitab nabi-nabi Amos, Hosea dan Yesaya. Prasasti UziaPada tahun 1931, Profesor E.L. Sukenik dari Hebrew University of Jerusalem, mendapati sebuah artefak di antara koleksi suatu biara Rusia di Bukit Zaitun. Asal usul lempengan yang kemudian dikenal sebagai "Prasasti Uzia" (Uzziah Tablet) itu tidak diketahui dan tidak dicatat oleh biara itu. Prasasti itu berupa lempengan batu berukuran 35 cm x 34 cm dengan tebal 6 cm. Inskripsi pada prasasti itu ditulis dalam huruf Ibrani Kuno dengan gaya bahasa Aram. Gaya bahasa ini diperkirakan dari periode tahun 30-70 M, sekitar 700 tahun setelah kematian raja Uzia (wafat sekitar 747 SM) yang dicatat dalam Kitab 2 Raja-raja dan Kitab 2 Tawarikh. Tulisan itu berbunyi: "Dengan ini dibawa tulang-tulang Uzia, raja Yehuda. Tidak boleh dibuka." Masih diperdebatkan apakah prasasti ini benar-benar merupakan bagian dari makam raja Uzia atau sekadar buatan pada masa kemudian. Ada kemungkinan dilangsungkan pemakaman kembali sisa jenazah Uzia pada zaman Bait Suci Kedua.[12][13] Gempa bumi pada abad ke-8 SMPenelitian oleh geolog Profesor Steven A. Austin[14] dan rekan-rekannya yang dipublikasikan pada tahun 2000 menyatakan bahwa sejumlah ekskavasi arkeologi yang terpisah-pisah di daerah-daerah Israel dan Yordania mengandung arsitektur dari Zaman Besi Muda (Iron IIb) yang menunjukkan kerusakan karena gempa bumi besar.[15] Bekas-bekas gempa bumi pada enam situs (Hazor, Deir 'Alla, Gezer, Lakhis, Tell Judeideh, dan 'En Haseva), secara stratigrafis terkait sangat erat dengan periode pertengahan abad ke-8 SM, dengan rentang kesalahan penanggalan sekitar 30 tahun (kurang lebih pada masa pemerintahan Uzia sebagaimana disebutkan dalam Amos 1:1 dan Zakharia 14:5).[15] Ekskavasi oleh arkeolog Yigael Yadin pada Stratum VI di Hazor mengungkapkan tembok-tembok yang miring ke arah selatan, pilar-pilar yang condong, dan rumah-rumah yang ambruk, bahkan pada sejumlah arsitektur yang terkuat, menandakan gelombang gempa bumi datangnya dari utara.[16] Ekskavasi pada kota Gezer mengungkapkan kerusakan parah akibat gempa bumi, di mana tembok kota terluar menunjukkan batu pahatan yang beratnya berton-ton retak dan berpindah tempat beberapa inci dari landasannya. Bagian bawah tembok berpindah ke arah luar (menjauhi kota), sedangkan bagian atasnya jatuh ke arah dalam (mendekati kota) masih tergeletak lapisan demi lapisan, menunjukkan bahwa robohnya tembok itu tiba-tiba.[17] Perhitungan waktu
Pemerintahan bersama AmaziaUzia mulai memerintah sewaktu ayahnya, Amazia, masih hidup: William F. Albright memperkirakan masa pemerintahan Uzia pada tahun 783 – 742 SM. Edwin R. Thiele memperhitungkan bahwa Uzia menjadi raja bersama ayahnya Amazia sejak tahun 792/791 SM selama 14-15 tahun, memerintah sendiri sejak usia 39 tahun selama 27-28 tahun pada periode 767-740/739 SM.[23][18] Catholic Encyclopedia memberikan masa pemerintahannya pada tahun 809-759 SM.[24] Pemerintahan bersama antara Uzia dan ayahnya, Amazia, diperkirakan dimulai ketika Yoas, raja Israel menangkap Amazia, raja Yehuda di Bet-Semes setelah Amazia dengan bodohnya menantang Yoas untuk berperang.[25] Saat itulah "segenap bangsa Yehuda mengambil Azarya, yang masih berumur 16 tahun dan mengangkat dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia."[25] Hal ini diperhitungkan pada tahun ke-6 pemerintahan Amazia di Yehuda yang bertepatan dengan tahun ke-9 pemerintahan Yoas di Israel (tahun 789 SM[26] atau 792/791 SM[23]). Saat itu Amazia berusia 31 tahun (2 Raja-raja 14:2).[27] Uzia mulai memerintah sendirian pada tahun ke-27 pemerintahan Yerobeam II di Kerajaan Israel Utara.[19] Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, menjadi raja di Samaria, dalam tahun ke-15 zaman Amazia bin Yoas, raja Yehuda, ayah Uzia, dan memerintah 41 tahun lamanya.[28] Menurut tahun Kerajaan YehudaMenurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa, Yosafat dan seterusnya, maka tahun-tahun kehidupan Uzia dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel pada tahun 931 SM).
Lihat pula
Referensi
Pustaka
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia