Ukar Bratakusumah
Raden Oekar Bratakoesoemah (aksara Sunda: ᮛᮓᮦᮔ᮪ ᮅᮊᮁ ᮘᮢᮒᮊᮥᮞᮥᮙᮂ; EYD: Raden Ukar Bratakusumah; 17 September 1907 – 12 Maret 2003) adalah Wali Kota Bandung pada tahun 1947–1949 dan juga Gubernur Jawa Barat menggantikan sementara R. Mas Sewaka sejak 22 Desember 1948 hingga 1 September 1950 pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Ia pernah menjabat juga sebagai Menteri Pekerjaan Umum Indonesia pada tahun 1951 hingga tahun 1952 pada Kabinet Sukiman Suwirjo. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung pada tahun 1964-1965 dan anggota Konstituante RI mewakili Partai Nasional Indonesia (PNI).[1] Riwayat hidupRaden Oekar Bratakoesoemah atau Ukar Bratakusumah[2] dinyatakan lulus ujian insinyur sipil pada tahun 1936 dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandung - yang kemudian menjadi Institut Teknologi Bandung - ITB).[3] Ia adalah tokoh Jawa Barat yang pada saat bersamaan memegang dua jabatan penting yaitu sebagai Gubernur Jawa Barat (Desember 1948-1950) dan Wali Kota Bandung ke-14 (1947–1949). Ketika pasukan Belanda menduduki daerah republik, Ukar lolos dari tangkapan Belanda. Ia kemudian diangkat oleh Pemerintahan Darurat Republik Indonesia sebagai Gubernur Jawa Barat sementara menggantikan R. Mas Sewaka. Pada periode 14 April 1964[4] - 22 Februari 1965[5] Ir. Ukar Bratakusumah menjabat sebagai rektor ketiga ITB atau rektor ke sembilan belas Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan.[6] Beberapa jabatan penting yang pernah dipegangnya adalah Direktur Utama PT. Aneka Tambang (1960-1978), Komisaris PT. Timah (1945-1981), Wakil Ketua Bappenas yang pertama, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (1959-1961).[7] Adapun karyanya selama menjabat wali kota adalah jembatan yang berdiri di atas Sungai Citarum di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Selain itu, ia juga yang memindahkan gedung pemerintahan dari Desa Subang di Kabupaten Kuningan ke Jalan Diponegoro.[8] Ir. R. Ukar Bratakusumah meninggal dunia pada hari Rabu, 12 Maret 2003 pada pukul 09.37 WIB di Rumah Sakit Siaga Jaya, Jakarta. Jenazah dimakamkan pada hari Kamis, 13 Maret 2003 di Pemakaman Dalem Kaum Bandung yang sebelumnya disemayamkan di rumah duka Jl. Taman Dirgantara 1, Arcamanik Endah Bandung.[8] Galeri
Catatan
Rujukan
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia