The Last Song
The Last Song adalah film drama romantis remaja Amerika Serikat tahun 2010 yang dikembangkan dari novel Nicholas Sparks tahun 2009 dengan nama yang sama. Film ini disutradarai oleh Julie Anne Robinson dalam debut penyutradaraan film panjangnya dan ditulis bersama oleh Sparks dan Jeff Van Wie. The Last Song dibintangi oleh Miley Cyrus, Liam Hemsworth dan Greg Kinnear, dan menceritakan seorang remaja bermasalah saat ia berhubungan kembali dengan ayahnya yang terasing dan jatuh cinta selama musim panas di kota pantai Amerika Serikat yang tenang. Sparks diminta untuk menulis skenario film dan novelnya. Sparks menyelesaikan skenarionya pada Januari 2009, sebelum novelnya selesai, menjadikan The Last Song sebagai naskah pertamanya yang dipilih untuk difilmkan. Latar awalnya di North Carolina seperti novelnya, tetapi dipindahkan ke Georgia setelah negara bagian tersebut berkampanye selama berbulan-bulan untuk menjadi tuan rumah produksi. Setelah memulai produksi di Pulau Tybee, Georgia, dan Savannah, The Last Song menjadi film pertama yang difilmkan dan berlatar di Pulau Tybee. Syuting berlangsung dari 15 Juni hingga 18 Agustus 2009, dengan sebagian besar terjadi di pantai dan dermaga pulau tersebut. The Last Song dirilis oleh Touchstone Pictures pada tanggal 31 Maret 2010, dan kemudian dirilis dalam bentuk Blu-ray dan DVD pada tanggal 17 Agustus 2010. Film ini menuai ulasan negatif dari para kritikus, dengan banyak yang mengkritik naskah dan penampilan Cyrus, yang merasa ia tidak cocok untuk peran tersebut. Meskipun demikian, film ini meraup keuntungan sebesar $89 juta di seluruh dunia dengan anggaran sebesar $20 juta, menjadikannya film yang sukses di pasaran. SinopsisPada usia tujuh belas tahun, Veronica "Ronnie" Miller (Miley Cyrus) tetap memberontak setelah perceraian orang tuanya dan relokasi ayahnya ke Georgia tiga tahun lalu. Setelah anak berbakat piano klasik diasuh ayahnya, Steve Miller (Greg Kinnear), Ronnie sekarang menolak alat musik tersebut dan belum berbicara dengan ayahnya sejak ia pergi. Saat Juilliard School telah tertarik padanya sejak ia masih muda, Ronnie menolak hadir. Sekarang, Steve diberikan kesempatan untuk berhubungan kembali dengan putrinya ketika ibunya, Kim (Kelly Preston) mengirim remaja pemberontak tersebut dan adiknya, Jonah (Bobby Coleman), untuk menghabiskan musim panas dengannya. Steve, seorang mantan profesor Juilliard School dan pianis konser, sekarang hidup dengan tenang di Pulau Tybee, kota pesisir kecil Georgia di mana ia dibesarkan, sambil bekerja sebagai pembuat jendela kaca patri pada gereja lokal untuk mengganti pekerja gereja yang meninggal dalam kebakaran. Setelah tiba, Ronnie hidup menderita, bermusuhan dan defensif terhadap semua orang di sekitarnya, termasuk Will Blakelee (Liam Hemsworth) yang populer dan tampan sampai ia dan Will berhubungan saat melindungi sarang Penyu Laut Dungu, ia mengetahui bahwa Will lebih mendalam dari yang ia pikirkan. Seiring Ronnie jatuh cinta dengan Will, ia juga berhasil menjalin ikatan yang lebih baik dan kuat dengan ayahnya. Namun, suatu hari ayahnya mendadak pingsan, sehingga Ronnie segera membawa Steve ke rumah sakit dan menyadari bahwa ia telah didiagnosis menderita kanker perut jauh sebelum kunjungan musim panasnya. Ia memutuskan untuk mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan ayahnya karena ia tidak mungkin hidup lebih lama lagi. Sekitar waktu yang sama Ronnie dan Will terlibat perkelahian. Dan kemudian Will meninggalkannya untuk kuliah di perguruan tinggi Eropa sehingga tidak ada waktu untuk berbaikan. Steve telah bekerja di bidang musik cukup lama, sebagai seorang komposer. Musim gugur tiba dan Jonah harus kembali ke New York untuk bersekolah tetapi Ronnie tetap tinggal untuk mengurus ayahnya. Menjalani kehidupan lambat, ia mencoba mengisi tiga tahun mengabaikan ayahnya menjadi beberapa bulan bersamanya. Akhirnya, kematian Steve tiba dan Ronnie pun terpukul hatinya. Pada pemakamannya ia berdiri berpidato tetapi menyatakan bahwa tidak akan pernah ada pidato yang ia tulis yang dapat menunjukkan betapa hebatnya ayahnya. Ia malah menyelesaikan karya musik yang telah ayahnya tulis tetapi tidak terselesaikan selama hidupnya. Setelah pemakaman saat Ronnie berbicara dengan para tamu, ia berjalan menuju Will. Keduanya berbicara dan akhirnya berbaikan. Pada akhir film Ronnie menyampaikan pada Will bahwa ia akan menghadiri Juilliard untuk semester kedua. Will memberikan kejutan pada Ronnie dengan mengungkapkan bahwa ia akan pindah ke Columbia juga pada semester kedua. Pemeran
SoundtrackSoundtrack asli yang digunakan untuk mempromosikan film, dirilis melalui Hollywood Records pada tanggal 23 Maret 2010, delapan hari sebelum perilisan film. Soundtrack tersebut menampilkan kontribusi dari OneRepublic, Maroon 5 dan beberapa musisi lainnya.[2] Cyrus membawakan dua lagu untuk film ini: "When I Look at You" dan "I Hope You Find It". Yang pertama awalnya disertakan dari EP-nya The Time of Our Lives, dan dirilis sebagai singel pada tanggal 16 Februari 2010.[3] Soundtrack tersebut mengalami peningkatan penjualan yang besar pada minggu perilisan DVD film ini. Daftar lagu
PenerimaanBox OfficeThe Last Song mengumpulkan USD 5,125,103 di 3.300 layar lebar di 2.673 bioskop, dengan rata-rata USD 1,917 per bioskop,[4][5][6] dan menjuarai box office harian.[5] Film ini menduduki posisi keempat pada box office akhir pekan, mendapatkan USD 16,007,426 di belakang How to Train Your Dragon, Why Did I Get Married Too?, dan Clash of the Titans. Selama lima hari pembukaan, film ini memperoleh USD 23,035,255. Sampai tanggal 15 Juli 2010, film ini memperoleh total USD 89,041,656 di seluruh dunia.[7] Tanggapan kritikusThe Last Song mendapat kritik negatif. Website Rotten Tomatoes memberikan film ini dengan nilai rata-rata 4/10 dan rating 20% berdasarkan 116 review.[8] Konsensus kritik menyimpulkan film ini "karena sifat manipulatifnya dengan tiap produksi Nicholas Sparks, The Last Song tidak dinikmati karena salah pilih dan tidak cocok pada aktrisnya, Miley Cyrus".[8] Metacritic, yang memberikan penilaian sedang untuk film ini, menyatakan bahwa The Last Song "tidak baik secara umum" dengan nilai 33% berdasarkan 27 review.[9] Reviewer mengkritisi skenario dan alur cerita Sparks dan Van Wie. Mick LaSalle dari San Francisco Chronicle mengatakan bahwa terdapat kesalahan skenario termasuk beberapa "adegan emosional yang tidak masuk akal" dan menyatakan bahwa pembuatan alurnya lemah dan tidak mengalir dari satu adegan ke adegan berikutnya".[10] Ketika meninjau akting Cyrus, kritikus mengakui penguasaan penampilannya, tetapi mengkritisi kemampuan aktingnya. Jay Stone dari The Ottawa Citizen mengatakan bahwa penggambaran Cyrus saat Ronnie sedang marah adalah "cemberut dan mencibir", Cyrus tidak memiliki banyak jangkauan tetapi ia memiliki penguasaan penampilannya.[11] Rob Nelson dari Variety menulis, "Cyrus, sayangnya, belum belajar banyak tentang akting, tetapi ia tidak menunjukkan perubahan yang cukup sebagai seorang pianis dan agak menyukainya secara keseluruhan".[12] A.O. Scott dari New York Times yakin bahwa meskipun "karakternya di Hannah Montana memiliki daya tarik yang agresif", namun di The Last Song, ia "hanya berakting saja daripada menunjukkan motif dan perasaan karakternya".[13] Roger Ebert menilai film ini 2,5 / 4. Ia memuji akting dan penyutradaraan film ini, tetapi mengkritik negatif alur dan naskah Sparks.[14] Banyak kritikus yang memuji akting Greg Kinnear. A.O. Scott menyatakan bahwa sangat baik untuk melihat Greg Kinnear yang memerankan karakter yang simpatik untuk perubahan, tetapi kelihaian dan kehalusannya tak berguna dalam film ini, yang tidak memiliki daya tarik yang bagus.[13] Michael Phillips dari Chicago Tribune menyatakan bahwa mengandalkan kejujuran dan pengaruh, (Greg Kinnear) menghindari gelombang jagung dengan cara yang sama ketika biksu Tibet menantang tsunami pada 2012.[15] Glen Whipp dari Associated Press menyatakan bahwa Greg Kinnear memberikan film ini penghargaan yang tidak layak.[16] Stone menyarankan agar ia berhati-hati untuk Liam Hemsworth.[11] Stephen Witty dari The Star-Ledger memuji aktris pendatang baru Carly Chaikin yang memerankan gadis berperlaku buruk dengan keliaran dan kerentanan yang menarik. Halfway menyatakan bahwa ia sangat berharap Carly Chaikin yang menjadi pemeran utama.[17] Jeff Vice dari Deseret News menilai Bobby Coleman terlalu berlebihan dan mengganggu dalam aktingnya di film ini,[18] sementara Jon Bream dari Star Tribune menyatakan bahwa akting yang paling mengesankan adalah akting Bobby Coleman, yang membuat film ini memiliki inti dan membuat mereka penuh percaya diri.[19] Penghargaan
Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia