Stasiun Kandangan
Stasiun Kandangan (KDA) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Banjarsugihan, Tandes, Surabaya; pada ketinggian +2 m; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Meskipun diberi nama "Kandangan", stasiun ini tidak terletak di wilayah Kelurahan Kandangan, melainkan terletak di sebelah timur wilayah tersebut. Stasiun ini berjarak sekitar 300 meter ke arah utara dari Jalan Raya Kandangan dan berdekatan dengan Food Junction, tempat wisata kuliner di kawasan Grand Pakuwon. Bangunan dan tata letakStasiun Kandangan memiliki lima jalur kereta api, awalnya jalur 2 merupakan sepur lurus arah Surabaya maupun Semarang, sedangkan jalur 3 merupakan sepur lurus dari dan menuju Stasiun Indro, Gresik. Setelah jalur ganda menuju Stasiun Babat dioperasikan per 8 Mei 2014[3] kemudian menuju Stasiun Surabaya Pasarturi per 3 September 2014,[4] jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya Pasarturi, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Semarang, dan percabangan tersebut dipindahkan ke jalur 4. Selain itu, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik.
Stasiun ini dulunya pernah melayani angkutan hewan ternak lokal dengan gerbong khusus angkutan hewan ternak (VR atau VVW) rute Kandangan—Cipinang,[5] tetapi pengoperasian angkutan tersebut telah dihentikan akibat krisis 1997. Terdapat jalur khusus hewan ternak menuju Balai Karantina Hewan milik Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang terletak tepat di sebelah selatan stasiun, tetapi kini sudah tidak dipakai. Dahulu ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Benowo, terdapat Perhentian Semimi yang kini telah dinonaktifkan.[6] Layanan kereta apiLokal dan komuter (Commuter Line)
Galeri
InsidenPada tanggal 29 Agustus 2023, seorang anak usia 13 tahun tewas terlindas Kereta Api Pandalungan tujuan Surabaya Pasarturi pada perlintasan sebidang Jalan Sememi Jaya Utara V, yang terletak di sebelah barat Stasiun Kandangan. Peristiwa terjadi pada pukul 06.33 WIB saat korban hendak berangkat ke sekolah. Kereta api datang dari arah barat dan melintas tepat saat korban menyeberang rel dari utara ke selatan rel. Setelah dilakukan pengecekan oleh tim Inafis Polrestabes Surabaya, jenazah korban dibawa ke kamar jenazah RSUD Dr. Soetomo menggunakan ambulans dari PMI.[7][8] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia