Serang Kulon, Babakan, Cirebon
SerangKulon adalah desa di kecamatan Babakan, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Pada pertengahan tahun 1983, waktu itu Kuwunya Supandi yaitu setelah ada perpanjangan masa jabatan Kuwu yang mestinya 8 tahun menjadi 16 tahun oleh Bupati Cirebon, yakni Gunawan Brata Sasmita, telah di berlakukannya undang - undang pemekaran Desa, yaitu bagi Desa yang penduduknya lebih dari 5.000 jiwa termasuk Desa Serang adalah masuk criteria untuk di mekarkan. Maka untuk melaksanakan perintah undang - undang pemekaran Desa tersebut Pemerintah Desa Serang yang di pimpin oleh Kuwu Supandi mengundang para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda yang intinya mengadakan musyawarah mengenai akan dimekarkan Desa Serang dan sekaligus memusyawarahkan figure siapa yang pantas dan cocok sesuai aturan untuk mengisi seorang penjabat Kuwu di Desa pemekaran nanti. Dalam musyawarah dibagi menjadi 2 (dua) sesi, yakni :
Maka setelah saling kuat pegang argumentasi masing - masing musyawarah memutuskan bahwa pemberian nama Desa pemekaran dilakukan dengan cara di vooting secara terbuka dan akhirnya hasil vooting menyatakan bahwa opsi kedua yakni nama Desa Serang (induk) menjadi Desa Serang Wetan, sedangkan pemekarannya bernama Desa Serang Kulon, kemudian hasil musyawarah tersebut segera diajukan untuk segera diproses penerbitan Surat Keputusan Desa Pemekaran.
Maka diangkatlah Pjs Kepala Desa Bunyamin oleh Muspika, sedangkan musyawarah pengangkatan pejabatnya waktu itu sempat ada penolakan, karena yang dipigurkan (dicalonkan) adalah Bunyamin yang waktu itu menjabat ngabihi. Tanggal 16 Maret Tahun 1984 Surat Keputusan pemekaran turun dan mulai itulah Desa Serang terbagi dua, Desa Serang Wetan dengan Desa Serang Kulon, dan belum ada pejabatnya, kemudian hasil musyawarah di angkatlah Pjs Kuwu Bunyamin (tahun 1984) oleh Muspika untuk memimpin Desa Serang Kulon dengan masa jabatan 1 (satu) tahun. Kepala Desa atau sebutan lain di Kabupaten Cirebon adalah KUWU, Kuwu Desa Serang Kulon Periode 2021 - 2027 adalah Bapak ALIMUDIN Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia