Nunukan, Nunukan
Pusat Perekonomian NunukanSelain merupakan lokasi pusat pemerintahan Kabupaten Nunukan, kecamatan Nunukan juga pusat aktivitas segala kegiatan ekonomi dan lalulintas perdagangan. Dipimpin oleh seorang camat, kecamatan Nunukan terdiri dari 4 kelurahan dan 1 desa dan memiliki potensi daerah terutama di bidang perdagangan, jasa, pertanian dan perkebunan.[5] Perdagangan lintas batas dengan Tawau, Malaysia Timur serta dengan pulau-pulau lain di Indonesia seperti Sulawesi dan Jawa maupun Sumatra ditunjang oleh letaknya yang strategis dan didukung oleh keberadaan Pelabuhan Internasional Tunon Taka yang dapat disandari oleh kapal-kapal besar. Faktor pendukung lain ialah keberadaan konsumen yaitu ribuan calon tenaga kerja Indonesia yang setiap bulannya transit di kecamatan ini untuk pengurusan dokumen kerja. Sementara itu lahan pertanian dan perkebunan terdapat dalam jumlah besar dan produksinya terus ditingkatkan terutama padi dan sawit. Sebagai ibu kota kota, kecamatan ini terus dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum dan sosial selain pelayanan pemerintahan dalam segenap aspeknya. Pelabuhan Tunon Taka merupakan salah satu primadona kecamatan, sementara sejumlah lokasi lain seperti objek wisata Binusan, Pantai Eching, sport hall dan alun-alun, merupakan tempat-tempat yang amat dikenal oleh warga kecamatan Nunukan. Batas wilayahBatas-batas wilayah kecamatan Nunukan adalah sebagai berikut:
DemografiSukuMasyarakat kabupaten Nunukan memiliki beragam latar belakang suku dan agama. Penduduk kabupaten Nunukan umumnya berasal dari suku Tidung dan Dayak.[6] Suku lain yang ada di Nunukan termasuk suku Bugis, Makassar, Melayu, Jawa, Tionghoa, Batak, dan lainnya. Sementara bahasa yang digunakan lebih mirip bahasa Melayu, karena wilayah ini juga berbatasan dengan Malaysia.[6] AgamaTahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Nunukan sebanyak 63.391 jiwa, dengan kepadatan 77 jiwa/km². Adapun persentasi penduduk kecamatan Nunukan berdasarkan agama yang dianut, data Kementerian Dalam Negeri 2021, yakni pemeluk agama Islam 79,13%, kemudian Kekristenan sebanyak 20,42%, dengan rincian Protestan 13,21% dan Katolik 7,21%. Selebihnya menganut agama Buddha 0,27%, Konghucu 0,12% dan Hindu 0,06%.[2] Sementara rumah ibadah di kecamatan Nunukan, terdapat 40 masjid, 23 mushola, 17 gereja Protestan, 6 gereja Katolik dan 1 vihara.[5] PendidikanJumlah sekolah di kecamatan Nunukan, mulai tingkat Sekolah Dasar sederajat hingga Sekolah Menengah Atas sederajat, terdapat 39 sekolah.[7] Perguruan TinggiSekolah Menengah Kejuruan
Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah
Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidayyah
Wisata
MediaRadio
Lihat pulaReferensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia