Miana
Nama lokal dan taksonomiMiana merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di Indonesia.[4] Dalam taksonomi, nama spesies untuk miana adalah Coleus scutellarioides. Spesiesnya termasuk dalam genus Coleus dari famili Lamiaceae.[5] Orang Sunda menyebut miana dengan nama jawer kotok. Orang Jawa menyebut miana dengan nama iler. Orang Madura menyebut miana dengan nama dhinkamandhinan. Orang Batak menyebut miana dengan nama si gresing. Orang Palembang menyebut miana dengan nama adang-adang. Penduduk di Sumatera Barat menyebut miana dengan nama pilado. Orang Minahasa menyebut miana dengan nama serewung. Di Kota Manado, miana disebut sebagai majana. Sedangkan orang Bugis menyebut miana dengan nama panci-panci. Selain itu, miana disebut dengan nama mayana atau maliana di Filipina.[6] MorofologiAkarMiana tumbuh dengan akar tunggang. Warna akarnya kuning keputih-putihan. BatangBatang miana dapat tumbuh hingga ketinggian 1 meter. Bagian batangnya basah.[7] Batang miana berwarna hijau pucat dan sifatnya lunak. Bentuk batang miana bersegi.[8] DaunDaun miana berbentuk hati dan merupakan daun tunggal. Pada bagian pangkal daun miana terdapat lekukan yang membentuk bulatan yang menyerupai jantung. Tepi daun miana memiliki lekukan tipis yang bersambung-sambung. Tangkai daun miana memiliki panjang antara 3–4 cm dengan warna yang beragam.[9] Daun miana dalam pengamatan makroskopis berwarna ungu. Variasi warnanya antara ungu kecokelatan hingga ungu kehitaman.[10] BungaBunga miana merupakan bunga majemuk berbentuk tandan di ujung batang. Kelopaknya berbentuk corong berwarna hijau muda. Mahkota bunga berbentuk bibir berwarna ungu keputih-putihan. Memiliki dua benang sari berwarna putih dan putik kecil yang berwarna ungu. BuahBuah miana yang masih muda berwarna hijau dan berubah menjadi cokelat pada saat matang atau berusia tua. Bentuknya kotak dan bulat dan mengandung biji kecil, pipih, mengkilat serta berwarna hitam. Komposisi kimiaDaun miana yang telah diekstrak mengandung senyawa kimia bernama antosianin. Pada tumbuhan, antosianin merupakan pembawa pigmen merah, biru dan ungu.[11] PertumbuhanMiana dapat tumbuh secara liar di dataran tinggi dan dataran rendah. Di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1500 meter di atas permukaan laut, miana tumbuh dengan subur. Pada dataran rendah, miana ditemukan tumbuh di sekitar sungai, pematang sawah, ladan dan kebun.[12] PemanfaatanPengobatanDaun miana dapat dibuat menjadi ramuan untuk menyembuhkan bisul. Caranya dengan mencampurkan 10 lembar daun miana yang telah ditumbuk halus dengan air secukupnya. Ramuan ini dibuat menggunakan daun miana yang masih segar. Setelah menjadi adonan, ramuan ini kemudian dibalutkan ke bisul. Balutan diganti sebanyak 2-3 kali sehari.[13] Cara lain menggunakan daun miana untuk mengobati bisul adalah memanaskannya menggunakan api. Daun ini dipanaskan tidak sampai gosong. Setelah itu, daun ditempelkan pada bisul dan dikompres selama beberapa menit.[14] Daun miana juga dapat menyembuhkan batuk. Penyembuhan ini merupakan akibat dari kemampuan miana dalam menghambat virus dan bakteri karena adanya sifat antimikroba dan antibakterial.[15] Meminum air rebusan daun miana juga dapat mengurangi rasa nyeri dan panas bagi penderita wasir. Sebanyak 7-10 lembar daun miana direbus lalu disaring airnya dan diminum dalam keadaan hangat.[16] Tanaman hiasMiana menjadi salah satu jenis tanaman yang menjadi bagian dari lapisan tanaman pada pola taman terapi. Warna merah pada miana akan membuat taman terlihat lebih berwarna.[17] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia