|
Sejarah |
Kekaisaran Jepang
|
Nama |
Kasumi |
Operator |
Angkatan Laut Kekaisaran Jepang |
Dipesan |
1934 |
Pembangun |
Perusahaan Dok Uraga |
Pasang lunas |
1 Desember 1936 |
Diluncurkan |
18 November 1937 |
Mulai berlayar |
28 Juni 1939 |
Dipensiunkan |
10 Mei 1945 |
Nasib |
Tenggelam, 7 April 1945[1] |
Ciri-ciri umum
|
Kelas dan jenis |
Kapal perusak kelas-Asashio |
Berat benaman |
2.370 ton panjang (2.408 t) |
Panjang |
- 111 m (364 ft) (perpendiluler)
- 115 m (377 ft 4 in) (garis air)
- 1.183 m (3.881 ft 3 in) (keseluruhan)
|
Lebar |
10,3 m (33 ft 10 in) |
Sarat air |
3,7 m (12 ft 2 in) |
Tenaga |
51.000 shp (38.031 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan |
34,85 knot (40,10 mph; 64,54 km/h) |
Jangkauan |
- 5.700 nmi (10.600 km) pada 10 kn (19 km/h)
- 960 nmi (1.780 km) pada 34 kn (63 km/h)
|
Awak kapal |
230 orang (244 orang pada 1943) |
Sensor dan sistem pemroses |
Sonar tipe 93 |
Senjata |
|
Kasumi (霞, "Asap") [2] adalah kapal kesembilan dari sepuluh kapal perusak kelas-Asashioyang dibangun untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada pertengahan 1930-an dibawah Program Lingkaran Dua (Maru Ni Keikaku).
Latar belakang
Semua kapal perusak kelas-Asashiomemiliki performa yang lebih baik daripada kapal perusak kelas-Shiratsuyukarena Jepang sudah tidak terikat dengan Traktat Angkatan Laut London.[3]
Nasib
Pada 6 April 1945, Kasumi merupakan salah satu pengawal dalam misi terakhir dari kapal tempur Yamato. Serangan udara dari Task Force 58 pada 7 April menyebabkan Ia kehilangan kontrol setir dan mengakibatkan 17 krunya tewas dan 47 orang terluka. Kapal perusak Fuyuzuki menyelamatkan kru Kasumi yang selamat dan menenggelamkan Kasumi dengan dua torpedo,[4] 150 mil (240 km) barat daya dari Nagasaki di posisi (31°N 128°E / 31°N 128°E / 31; 128).[1] Kasumi dihapus dari daftar angkatan laut pada 10 Mei 1945.
Catatan
Referensi
- D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X.
- Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X.
- Feifer, George (2001). "Operation Heaven Number One". The Battle of Okinawa: The Blood and the Bomb. The Lyons Press. ISBN 1-58574-215-5.
- Hara, Tameichi (1961). "The Last Sortie". Japanese Destroyer Captain. New York & Toronto: Ballantine Books. ISBN 0-345-27894-1.
- Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The Drama of the Imperial Japanese Navy, 1895–1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8.
- Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. US Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X.
- Nelson, Andrew N. (1967). Japanese–English Character Dictionary. Tuttle. ISBN 0-8048-0408-7.
- Watts, Anthony J (1967). Japanese Warships of World War II. Doubleday. ASIN B000KEV3J8.
- Whitley, M J (2000). Destroyers of World War Two: An International Encyclopedia. London: Arms and Armour Press. ISBN 1-85409-521-8.
Pranala luar