JNE
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, atau lebih dikenal sebagai JNE Express, adalah sebuah perusahaan logistik dan ekspedisi barang asal Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta Barat, Indonesia. JNE dikenal sebagai salah satu perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia, karena jaringan dan jangkauan area distribusinya yang mencakup lebih dari 83.000 titik tujuan termasuk kabupaten, desa, dan pulau terluar, dengan gerai penjualan berjumlah lebih dari 8,000 titik serta lebih dari 11.000 dukungan armada dan mempekerjakan lebih dari 50,000 karyawan di seluruh Indonesia [1] SejarahPada tanggal 26 November 1990, H. Soeprapto Soeparno yang juga merintis salah satu ekspedisi TIKI, resmi mendirikan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, dalam acara sederhana di sebuah Yayasan Yatim Piatu dan Tunanetra (Yatuna) bersama beberapa kolega di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Dirintis dengan modal seadanya dan 8 orang karyawan, JNE awalnya hanya menangani kegiatan kepabeanan dari impor kiriman barang atau dokumen sekaligus distribusinya ke kota-kota destinasi di Indonesia dengan memanfaatkan jaringan TIKI.[2] Pada tahun 1993, H. Soeprapto Soeparno telah memisahkan manajemen dan tata kelola JNE dari TIKI sepenuhnya, sehingga JNE dimungkinkan mengembangkan arah dan tujuan perusahaan secara mandiri, bahkan bersaing secara sehat dengan TIKI. Pada tahun 1994, JNE mulai merintis layanan pengiriman domestik dengan membuka gerai penjualan di Jl. Tomang Raya No. 3, Jakarta Barat. Alhasil, JNE yang awalnya dirancang menjadi divisi yang menangani kiriman internasional dari TIKI, masuk ke dalam pasar kiriman domestik yang telah didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang lebih mapan seperti Pos Indonesia dan juga induknya sendiri yaitu TIKI. Untuk memperkuat jaringan penjualan, JNE pada tahun 1995 memperkenalkan sistem drop point atau agen pengiriman yang disebut “Takuhaibin”. JNE banyak memanfaatkan keberadaan warung telekomunikasi (Wartel) yang menjamur pada waktu itu untuk membuka Takuhaibin, dan ini yang menjadi cikal bakal Agen JNE yang jumlahnya mencapai lebih dari 8,000 titik di seluruh Indonesia pada 2022. Sampai tahun 2000, JNE masih menggunakan merek dagang atau brand TIKI JNE. Di tahun yang sama, JNE tidak lagi mencantumkan nama “TIKI” sebagai merek dagang atau brand, dan merilis logo baru dengan brand “JNE EXPRESS”. Reputasi JNE EXPRESS mulai mencuat sebagai perusahaan ekspedisi terdepan di Indonesia di paruh kedua tahun 2000-an, seiring dengan tumbuhnya tren pemanfaatan internet untuk transaksi perdagangan dan jual beli secara daring di platform seperti Kaskus dan marketplace Multiply. Sebaran Agen JNE yang mudah ditemukan di kota-kota besar dan jam operasional dengan layanan 24 jam membuat JNE populer di kalangan pelaku bisnis online. Sejak tahun 2013, JNE fokus memperbesar kapasitas dan kapabilitas infrastruktur fisik dan teknologinya untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan transaksi belanja daring melalui marketplace dan dan tren gaya hidup digital di Indonesia. Pada tahun 2014, JNE meluncurkan aplikasi MY JNE, yaitu aplikasi serba-guna berbasis android yang membantu pelanggan untuk mengecek tarif kiriman, menelusuri posisi paket, lokasi konter terdekat, sekaligus tempat transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli individual. Pada tahun 2017, JNE membangun E-fulfillment di beberapa cabang sebagai solusi bisnis terpadu bagi para pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM), khususnya pemilik nama dagang, yang berjualan secara daring. Idenya, E-fulfillment membantu para pelaku UMKM fokus pada pengembangan produk dan marketing digital, sedangkan aktivitas logistiknya, mulai dari manajemen pergudangan, stok barang, pemilahan dan pengemasan sampai pengantaran barang ke tangan pelanggan, ditangani oleh JNE. Di tahun 2020, JNE merintis pembangunan pusat sortir otomatis berskala besar yang disebut Mega Hub di Bandara Mas, Cengkareng, Tangerang. Mega Hub diproyeksikan bisa memproses 1 juta paket dalam sehari. Sejalan dengan tren gaya hidup digital yang semakin pesat, tuntutan akan pengiriman yang super-cepat, yang sampai dalam hitungan jam, semakin tinggi. Di tahun 2022, JNE merilis Roket Indonesia, yaitu layanan kurir instan berbasis aplikasi yang menjamin estimasi pengantaran sampai dalam waktu 1 jam. Layanan ini sudah tersedia di 54 kota atau Cabang JNE. Produk dan LayananJNE, yang awalnya dikenal masyarakat sebagai perusahaan yang menangani kiriman ekspor-impor dan pertengahan 2000-an mulai populer dalam layanan kiriman ekspressnya, sejak tahun 2012 telah merambah layanan logistik. Jenis layanan dan produk JNE cukup beragam, mencakup baik kebutuhan retail maupun korporat. Produk
Layanan / Fitur
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanSebagai pendiri JNE H. Soeprapto berperan besar dalam meletakkan dasar pemikiran di balik banyak kegiatan sosial JNE. Sejak awal JNE berdiri H. Soeprapto menggarisbawahi bahwa filosofi “Berbagi, Memberi dan Menyantuni” harus menjadi bagian dari budaya perusahaan.[6] Sesuai dengan nilai – nilai perusahaan berbagi, memberi, menyantuni, perusahaan sangat aktif dalam bidang kemanusiaan, dengan program berupa kepedulian terhadap anak yatim fakir miskin dan duafa, program kepedulian terhadap bencana, dan juga peduli terhadap kesehatan, pendidikan dan pangan yang bekerjasama dengan berbagai pihak. Dan saat pandemi, perusahaan bersama dengan seluruh stakeholder mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan covid – 19, dengan melakukan bantuan pengiriman untuk masker, tabung oksigen dan alat – alat kesehatan. Serta perusahaan juga membantu upaya pemerintah dalam penanggulangan Covid – 19 dengan melakukan kegiatan vaksinasi untuk di hampir seluruh cabang di Indonesia. Penghargaan
Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia