Godfried Ronald Schmitz
Godfried Ronald Schmitz adalah seorang wartawan dan politikus Indonesia keturunan Eropa. Ia lahir di Surabaya pada tanggal 21 April 1914. Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, ia bekerja sebagai wartawan Surabaiase Handelsblad. Dari 1986 sampai 1948, ia menjadi wartawan Algemene Handelsblad voor Nederlands Indié di Semarang, dan kemudian menjadi wartawan De Preanger Bode di Bandung. Setelah kemerdekaan Indonesia, ia memilih mengambil kewarganegaraan Indonesia dan diangkat sebagai anggota DPR RIS mewakili golongan Eropa dalam Republik Indonesia Serikat.[1] Setelah bubarnya RIS pada tanggal 16 Agustus 1950, ia melanjutkan kiprah politiknya sebagai anggota DPRS dari tahun 1950-1956 mewakili Partai Katolik, sebelum kemudian diangkat menjadi anggota Konstituante pada tahun 1958 mewakili golongan keturunan Eropa dan duduk dalam fraksi Partai Katolik.[2] Kiprah PolitikSebagai seorang anggota DPRS, Schmitz aktif menyuarakan integrasi orang Indo dalam masyarakat Indonesia. Dalam Kongres Partai Katolik wilayah Jawa Barat pada April 1951, ia menyerukan pada warga Indo-Belanda untuk menetap di Indonesia dan memilih kewarganegaraan Indonesia.[3] Schmitz berpendapat bahwa mengambil kewarganegaraan Indonesia akan memberikan kesetaraan hak dan jaminan pekerjaan bagi warga Indo-Belanda.[4] Mengenai Nugini Belanda (Irian Barat) yang pada masa itu masih dikuasai oleh Belanda dan menjadi objek sengketa antara Indonesia dengan Belanda, Schmitz berpendapat bahwa Nugini Belanda akan menjadi bagian dari Indonesia.[5] Pada Februari 1955, bersama empat anggota DPRS lainnya, Schmitz mengajukan mosi dalam DPRS yang mendesak Kabinet Ali Sastroamidjojo untuk meningkatkan kesejahteraan dan gaji pegawai negeri.[6] Schmitz menjadi calon anggota DPR dari Partai Katolik pada Pemilihan Umum 1955, namun tidak terpilih. Pada bulan November 1957, pemerintah menunjuk Schmitz sebagai anggota Konstituante mewakili golongan keturunan Eropa.[7] Ia mengangkat sumpah jabatan pada tanggal 1 April 1958 dan berhenti pada tanggal 15 Desember 1958. Schmitz juga terpilih menjadi Wakil Ketua Partai Katolik cabang Bandung pada bulan Oktober 1951[8], dan pada bulan November 1955 terpilih menjadi anggota Pimpinan Pusat Gabungan Indo untuk Kesatuan Indonesia/Indo Einheids Verbond (GIKI/IEV), sebuah organisasi kemasyarakatan yang menghimpun warga Indo-Belanda di Indonesia.[9] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia