Gado-gado
Gado-gado adalah makanan yang terdiri atas sayur-sayuran, kentang, tempe, tahu, telur rebus, dan lain-lain diberi bumbu sambal kacang dan sebagainya. SejarahAdanya gado-gado bermula pada abad ke-17 (1628-1629), saat Kesultanan Mataram yang dipimpin Sultan Agung melakukan Penyerbuan di Batavia, kehabisan pasokan bahan makanan terutama beras. Selain itu, lumbung-lumbung beras di sekitar Batavia dibakar oleh VOC, sehingga membuat prajurit warok dari Ponorogo yang tergabung dalam pasukan perang membuat sambal bumbu pecel dari kacang tanah, kemudian disiramkan ke berbagai sayuran mentah yang ada di sekitar persawahan untuk bertahan hidup.[2][3] Tindakan ini dalam Bahasa Jawa disebut Gadho yang berarti makan hanya lauk saja atau makan lauk tanpa nasi. Resep gado-gado kemudian diikuti oleh prajurit lainnya untuk memakan sayur seadanya yang disiram cairan bumbu pecel.[4][5][6][7][8] Seiring perkembangan zaman, kini gado-gado ditambahkan lontong yang diiris kecil, telur, tahu dan kerupuk yang disajikan di warung kecil hingga restoran.[9] Bahan-bahanBahan dari isi atau bumbu yang digunakan bisa bervariasi bahkan teknik dalam membuat gado-gadonya. Di Jawa bagian timur bumbu gado-gado tidak dibuat secara dadakan tapi sudah tinggal tuang sebab harus dimasak setelah diharuskan, berbeda di wilayah Jawa bagian tengah hingga Jakarta dimana bumbu gado-gado selalu dibuat dadakan. Hal ini tentu memengaruhi citarasa dari gado-gado yang pasti berbeda di tiap daerahnya. SayuranSayur-sayuran yang sering digunakan dapat bervariasi, walau sayuran yang biasa digunakan adalah:
Dengan perkecualian telur dan kentang rebus, sayur-sayuran yang digunakan biasanya masih dalam keadaan mentah. Walau kadang-kadang sayuran seperti kubis dan bunga kol bisa juga direbus air panas. Ada juga sayuran yang kadang-kadang dimasak dengan uap air panas.[10] Saus kacangSalah satu perbedaan gado-gado dari selada sayur lainnya adalah saus kacang yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan untuk saus kacang ini juga dapat bervariasi. Bahan yang biasa digunakan adalah:
Terkadang juga ditambah: Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia