Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank KEB Hana Indonesia adalah anak usaha dari Hana Bank yang menyediakan berbagai jasa keuangan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini memiliki 14 kantor cabang dan 24 kantor cabang pembantu yang tersebar di seantero Indonesia.[2][3] SejarahBank ini memulai sejarahnya pada bulan April 1971 sebagai sebuah bank pasar dengan nama PT Bank Pasar Pagi Madju. Pada bulan Juli 1989, status bank ini diubah menjadi bank umum dan namanya diubah menjadi PT Bank Bintang Manunggal (Bank Bima).[4] Bank ini saat itu memiliki aset sebesar Rp 72 miliar dan dimiliki oleh dua orang pengusaha tekstil, yakni Bambang Setijo dan The Ning King (15%).[5] Kemudian, Bambang menguasai seluruh saham bank ini,[6] yang memiliki modal sebesar Rp 34 miliar pada tahun 2007. Pada tahun 2007, Bambang menjual 61% saham bank ini ke Hana Financial Group asal Korea Selatan dengan harga US$ 20 juta.[7] Pada bulan Maret 2008, nama dari bank ini pun diubah menjadi seperti sekarang. Bank ini kemudian mendapat izin untuk beroperasi sebagai bank devisa. Pada tahun 2011, perusahaan ini bergabung ke jaringan ATM PRIMA. Pada tahun 2014, Bank KEB Indonesia digabung ke dalam perusahaan ini, dan nama dari perusahaan ini pun diubah menjadi seperti sekarang.[8][9] Aset dari bank ini kemudian meningkat dari hanya Rp 300 miliar menjadi Rp 22 triliun pada akhir bulan Desember 2014.[10] Pada tahun 2015, perusahaan ini meluncurkan produk bancassurance melalui kerja sama dengan Hanwha Life Insurance dan ACE Life. Bersama Sinarmas Multiartha dan Hana Capital, perusahaan ini juga mendirikan PT Sinarmas Hana Finance.[11] Pada tahun 2016, bank ini meluncurkan produk manajemen kekayaan melalui kerja sama strategis dengan Jiwasraya, Batavia Prosperindo Aset Manajemen, FWD Life Indonesia, dan RHB Asset Management Indonesia. Setahun kemudian, bank ini juga meluncurkan produk manajemen kekayaan melalui kerja sama strategis dengan Tokio Marine Life Insurance dan Schroders. Pada tahun 2017, perusahaan ini menjalin kerja sama bancassurance dengan Avrist Assurance. Pada tahun 2018, OJK menyetujui rencana LINE Financial untuk mengakuisisi 20% saham bank ini.[12] Pada tahun 2019, perusahaan ini mendapat izin untuk beroperasi sebagai bank kustodian. Pada tahun 2020, perusahaan ini menjalin kerja sama bancassurance dengan FWD Life.[2][3] Pada tahun 2021, bank ini meluncurkan layanan perbankan digital dengan nama LINE Bank.[13] Komisaris dan Direksi
InfrastrukturBank KEB Hana memiliki lebih dari 700 tenaga professional di bidangnya serta senantiasa meningkatkan pelayanan yang berbasis TI, inovasi produk berdasarkan kebutuhan nasabah, dan penambahan jaringan cabang hingga lebih dari 100 cabang selama tiga tahun mendatang. Dengan adanya sinergi dan dukungan dari Hana Financial Group, Korea, yang merupakan salah satu perusahaan finansial terbesar dan terkemuka di Korea Selatan yang menempati posisi ke-84 Top Global Finance pada tahun 2014 berdasarkan Majalah The Banker berdasarkan total asset dengan jaringan global di 24 negara, Bank KEB Hana berkomitmen untuk segmen konsumer dan menjadi jajaran Top 20 Bank di Indonesia pada 2025. Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia