Bahasa Ibrani SamariaBahasa Ibrani Samaria (bahasa Ibrani: עברית שומרונית) adalah bentuk pengucapan yang digunakan oleh orang Samaria untuk membaca bahasa Ibrani yang ada di Taurat Samaria, berbeda dengan kaidah Tiberias yang umum digunakan untuk membaca naskah-naskah Ibrani. Bagi orang-orang Samaria, bahasa Ibrani Kuno tidak lagi menjadi bahasa sehari-hari yang dituturkan dan digantikan oleh bahasa Aram Samaria, yang juga kemudian tidak lagi menjadi bahasa lisan antara abad ke-10 dan ke-12, sehingga digantikan oleh bahasa Arab (dengan dialek bahasa Arab Samaria). Fonologi bahasa Ibrani Samaria mirip dengan bahasa Arab Samaria, dan digunakan oleh orang Samaria dalam doa.[6] Saat ini, orang Samaria umumnya menuturkan bahasa Ibrani Modern (yang bermukim di Holon, Israel) dan Arab Palestina (yang bermukim di Sikhem, terutama di Nablus). Sejarah dan penemuan pada zaman modernBahasa Ibrani Samaria pertama kali dikenal secara meluas oleh dunia Barat dengan ditunjukkan sebuah naskah Taurat Samaria pada tahun 1631 oleh Jean Morin.[7] Pada tahun 1616, pengelana asal Roma bernama Pietro della Valle telah membeli salinan naskah tersebut di Damsyik, dan naskah aslinya ini, sekarang dikenal sebagai Codex B, disimpan di sebuah perpustakaan Paris.[8] Sekitar tahun 1957 hingga 1977, Ze'ev Ben-Haim menerbitkan dalam lima jilid karya terkenal Ibraninya tentang tradisi Ibrani dan Aram orang Samaria. Ben-Haim, yang pandangannya berlaku saat ini, membuktikan bahwa bahasa Ibrani Samaria modern tidak jauh berbeda dengan Samaria Kuil Kedua, yang merupakan bahasa yang digunakan bersama dengan penduduk lain di daerah itu sebelum digantikan oleh bahasa Aram.[9] OrtografiBahasa Ibrani Samaria ditulis dalam abjad Samaria, yang diturunkan langsung dari abjad Ibrani Kuno, yang juga merupakan turunan langsung dari abjad Fenisia. Abjad Samaria mirip dengan huruf-huruf yang muncul pada banyak koin dan prasasti Ibrani Kuno.[10] Sebaliknya, semua jenis bahasa Ibrani lainnya, seperti yang ditulis oleh orang Yahudi, menggunakan abjad "persegi" yang sebenarnya merupakan ragam dari abjad Aram yang mulai digunakan sejak pembuangan ke Babel setelah runtuhnya kerajaan Yehuda pada abad ke-6 SM. Selama abad ke-3 SM, orang-orang Yahudi mulai menggunakan bentuk "persegi" yang umumnya digunakan oleh Kekaisaran Akhemeniyah untuk menulis bahasa Aram Baku Kuno,[11] sedangkan orang Samaria tetap dan terus menggunakan abjad Ibrani Kuno, yang berkembang menjadi abjad Samaria. Di zaman modern, sebuah ragam kursif dari abjad Samaria terkadang digunakan sebagai tanda tangan. PelafalanKonsonan
Vokal
ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia