AstroTurf adalah sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang memproduksi rumput sintetis untuk digunakan sebagai lapangan olahraga. Produk AstroTurf awalnya berupa rumput sintetis pile.[2] Sejak awal dekade 2000-an, AstroTurf telah memasarkan sistem pile yang lebih tinggi dengan menggunakan bahan pengisi agar lebih mirip dengan rumput alami.[3] Alasan utama menggunakan produk AstroTurf pada lapangan olahraga adalah untuk mengurangi biaya pemasangan dan perawatan rumput alami, serta untuk memaksimalkan waktu penggunaan lapangan.[butuh rujukan] Pada tahun 2016, AstroTurf menjadi anak usaha dari SportGroup, sebuah perusahaan asal Jerman yang dimiliki oleh Equistone Partners Europe.[1][4]
Sejarah
Produk awal AstroTurf diciptakan pada tahun 1965 oleh James M. Faria dan Robert T. Wright. Produk ini kemudian dipatenkan pada tahun 1965 dan awalnya dijual dengan merek "ChemGrass." Produk ini kemudian diubah mereknya menjadi AstroTurf oleh seorang pegawai bernama John A. Wortmann, setelah sukses mempublikasikan pemasangannya di Stadion Astrodome Houston pada tahun 1966.[5] Donald L. Elbert kemudian mematenkan dua metode untuk menyempurnakan produk ini pada tahun 1971.[6][7]
Penyempurnaan inipun diterapkan di sejumlah stadion besar, namun produk ini tetap memerlukan penyempurnaan. Kekhawatiran mengenai arah dan traksi membuat departemen riset dan departemen Monsanto mengimplementasikan sistem nilon bertekstur. Dengan memberikan tekstur berkerut ke nilon setelah diekstrusi, produk ini menjadi lebih seragam.
Pada tahun 1987, Monsanto mengkonsolidasikan aktivitas manajemen, pemasaran, dan teknis AstroTurf di Dalton, Georgia, dengan nama AstroTurf Industries, Inc. Pada tahun 1988, Balsam AG membeli semua saham AstroTurf Industries, Inc. Pada tahun 1994, Southwest Recreational Industries, Inc. (SRI) membeli merek AstroTurf. Pada tahun 1996, SRI diakuisisi oleh American Sports Products Group Inc.
Setelah AstroTurf menjadi pemimpin pasar selama akhir abad ke-20th, perusahaan lain pun mulai muncul pada awal dekade 2000-an. Salah satunya FieldTurf, yang menjadi kompetitor utama AstroTurf sejak awal dekade 2000-an. FieldTurf memasarkan produk rumput polietilen pile tinggi dengan pengisi, agar lebih menyerupai bentuk rumput alami. Rumput generasi ketiga ini pun mengubah persepsi pasar terhadap rumput sintetis. Walaupun SRI sukses memasarkan AstroPlay, mereka tetap mengajukan sejumlah tuntutan hukum kepada kompetitornya. Pada tahun 2000, SRI diberi $1,5 juta setelah FieldTurf dinyatakan bersalah karena telah berbohong dengan cara membuat penyataan salah mengenai produknya sendiri, serta klaim yang salah mengenai AstroTurf dan AstroPlay.[8]
Walaupun berhasil memenangkan sejumlah tuntutan hukum, kompetisi yang makin ketat membuat SRI resmi bangkrut pada tahun 2004.[9] Textile Management Associates, Inc. (TMA) asal Dalton, Georgia, kemudian mengakuisisi merek AstroTurf dan sejumlah aset lainnya. TMA mulai memasarkan merek AstroTurf dengan nama perusahaan AstroTurf, LLC. Pada tahun 2006, General Sports Venue (GSV) menjadi mitra pemasaran TMA untuk merek AstroTurf di Amerika, sementara AstroTurf, LLC memasarkan AstroTurf di luar Amerika.[10]
Pada tahun 2009, TMA mengakuisisi GSV agar dapat menjadi penjual akhir di pasar. AstroTurf, LLC lalu fokus pada riset dan pengembangan, agar pertumbuhannya makin cepat. AstroTurf kemudian memperkenalkan metode pemasangan dan fitur produk baru, termasuk AstroFlect (teknologi reduksi panas)[11] dan prefabrikasi lapangan (pemasangan di dalam ruangan yang suhunya terkendali).[12] AstroTurf juga memperkenalkan produk bernama "RootZone", berupa fiber berkerut yang dirancang untuk menyelubungi pengisi.[13] Produk inipun diadopsi oleh sejumlah organisasi profesional dan kampus di Amerika Serikat.[14]
Pada tahun 2016, SportGroup Holding mengumumkan bahwa mereka akan membeli merek AstroTurf, sekaligus pabriknya. Merek AstroTurf kini eksis di Amerika Utara melalui AstroTurf Corporation.[15]
Linimasa produk dan pemasangan
1960-an
1966
Pemasangan besar pertama AstroTurf (ChemGrass) di stadion dalam ruangan Houston Astrodome untuk Houston Astros. Bagian dalam lapangan dipasang sebelum pembukaan pada bulan April, sementara bagian luar ruangan dipasang pada awal musim panas.
Halaman belakang rumah The Brady Bunch antara teras dan garasi, serta di bawah kandang Tiger dilapisi dengan AstroTurf. Berdasarkan catatan pengembangan naskah, perusahaan yang dibayar oleh Mike Brady untuk memasang rumput dimiliki oleh teman sekamarnya waktu kuliah, yang memulai bisnis pertamanan sepulang dari bertugas di Perang Vietnam bersama Brigade Zeni ke-18. Walaupun begitu, sesuai instruksi studio, Perang Vietnam tidak disebutkan sama sekali dalam naskah. Adegan pemasangan rumput akhirnya dipotong, dan tidak pernah ditayangkan.[18][19][20][21][22][23]
1970-an
1970
World Series 1970 menjadi pertandingan pertama di atas AstroTurf (sebelumnya dipasang di Riverfront Stadium Cincinnati), saat Reds melawan Baltimore Orioles.[24]
Stadion Buffalo Bills, Rich Stadium (kemudian bernama Ralph Wilson Stadium dan kini New Era Field) dibuka di Orchard Park, New York, dengan lapangannya dilapisi AstroTurf.
World Series 1993, antara Toronto Blue Jays dan Philadelphia Phillies, merupakan World Series keempat (dan terakhir) yang dimainkan seluruhnya di atas rumput sintetis, setelah tahun 1980, 1985, dan 1987. Hingga tahun 2019, hanya tiga tim MLB yang masih bermain di atas rumput sintetis, yakni Toronto Blue Jays, Tampa Bay Rays, dan Arizona Diamondbacks, sementara yang lain telah beralih ke rumput sintetis generasi terbaru.
1999
Real Madrid C.F. (Spanyol) menjadi klub sepak bola asal Eropa pertama yang membeli sistem AstroTurf untuk lapangan latihannya.[29]
^"Marshall Press Release". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-31. Diakses tanggal 2007-02-04.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)