Asmara Hadi (8 September 1914 – 3 September 1976) adalah seorang penyair Indonesia dan juga merupakan anggota MRPS sampai tahun 1966. Asmara Hadi menyuarakan semangat kebangsaannya dan mulai terkenal tahun 1930-an.
Kehidupan awal
Asmara Hadi lahir di Talo, Bengkulu pada 8 September 1915. Asmara Hadi berasal dari keluarga terpelajar. Ibunya bernama Khamaria dan ayahnya Khobri bin Merah Hosen gelar "Raja Api" yang berasal dari Bengkulu. Asmara Hadi memiliki empat saudara kandung, yaitu Hanafi, Arifin,Abi dan Maimunah Khamaria.
Pendidikan yang pernah dilalui Asmara Hadi diantaranya HIS Bengkulu, kemudian MULO di Jakarta, dan terakhir Sekolah Menengah Taman Siswa Bandung.
Dalam pergerakan masa penjajahan dia sering dihukum buang. Tahun 1934-1935 dia dibuang ke Ende, Flores bersama Bung Karno. Dia juga beberapa kali dipenjara oleh Pemerintah Belanda. Selepas dari Ende, Asmara Hadi masih tetap berjuang bersama Amir Syarifuddin dan pada tahun 1937 dia harus meringkuk lagi dalam penjara.
Di bidang politik ia aktif di Partindo dan terakhir sebagai anggota MPRS sampai tahun 1966. Sebelumnya, saat konstituante pertama dibentuk, dia menjabat sebagai menteri negara dan Wakil Ketua DPRGR (Kabinet Dwikora II dan Kabinet Dwikora III).[1]
Sebagai penyair Pujangga Baru, Asmara Hadi banyak menggunakan nama samaran diantaranya Ipih A, Abdul Hadi, Hadi-Ratna (HR, sebagai sebagai lambang persatuan antara Asmara Hadi dan Ratna Juami), dan Ibnu Fatah (ketika menulis di majalah Mandala).[2].
Referensi
- ^ "Asmara Hadi - GPPS (Gerakan Pembela Pantja Sila) - Profil Anggota". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2021-10-24.
- ^ ENSIKLOPEDIA SASTRA INDONESIA MODERN. BANDUNG: PT REMAJA ROSDA KARYA. 2009. hlm. 45. ISBN 9796922835.