Ashadi Siregar adalah seorang penulis novel populer yang tokonya mahasiswa. Ashadi Siregar lahir pada tanggal 3 Juli 1945 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Anak ketiga dari tujuh bersaudara itu berasal dari keluarga yang beragama Islam.[1] Ayahnya bernama Abdul Azis Siregar dan ibunya N. H. Aziz Siregar. Ashadi Siregar menamatkan sekolah dasar di Prapat, Sumatera Utara tahun 1958. Ashadi Siregar melanjutkan pendidikan menengah pertama di Prabat dan tamat tahun 1961. Pada tahun 1964, Ashadi Siregar menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri Padang Sidempun. Pada tahun 1970, Ashadi mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Sosial Politik, Universitas Gadjah Mada. Ashadi Siregar juga pernah menjadi penanggungjawab majalah mingguan Sendi hingga tahun 1973. Karya-karya sastra Ashadi Siregar yakni novel Marini, cerita Warisan Sang Jagoan, novel Cintaku di Kampus Biru, novel Kugapai Cintamu, dan novel Terminal Cinta Terakhir. Dengan cerita Warisan Sang Jagoan, Ashadi Siregar memenangi sayembara sastra yakni Pemenang Harapan Sayembara Penulisan Roman Dewan Kesenian Jakarta tahun 1972.
Karya sastra
Jentera Lepas
Jentera Lepas ditulis oleh Ashadi Siregar sebagai sebuah novel yang mengisahkan penderitaan dari korban kebencian masyarakat. Tokoh utamanya adalah seorang perempuan suku Jawa bernama Sinto. Ia memiliki suami yang aktif dalam gerakan buruh yang dipimpin oleh Partai Komunis Indonesia. Suaminya dahulu merupakan teman sekelasnya. Nasib suaminya tidak diketahui setelah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September. Sinto bernasib malang dalam hubungan percintaan. Ia menjalin hubungan dengan seorang mahasiswa yang mengekos di rumahnya yaitu Budiman Simarito. Hubungan keduanya berakhir dan Sinto menjalin hubungan dengan seorang perwira berpangkat mayor yang bernama Sanusi. Hubungan ini pun berakhir karena Sanusi memiliki istri.
Referensi
Catatan kaki
- ^ Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003). Ensiklopedia Sasatra Indonesia Modern. Bandung: Rosdakarya.
Daftar pustaka
- Haricahyono, Cheppy (1987). Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: Usaha Nasional.