Artikel (linguistik)Artikula, atau kata sandang, adalah kata yang tidak memiliki arti tapi menjelaskan nomina (kata benda). Contoh dalam bahasa Indonesia adalah si, sang, dan kaum. Kata sandang bisa digunakan untuk mendampingi kata benda dasar, nomina yang terbentuk dari verba, pronomina, atau verba pasif. Kata sandang tidak mengubah arti utama dari nomina tersebut, tetapi umumnya digunakan untuk mengubah "identitas" atau "penggunaan" kata tersebut dalam kalimat. Dalam bahasa IndonesiaDalam bahasa Indonesia, artikel memiliki 3 kegunaan.
Kegunaan ketiga juga dapat terjadi sebagai bagian dari satu verba, misalnya bersitegang yang artinya "menjadi bersifat tegang". Dalam bahasa lainDalam beberapa bahasa lain, terutama bahasa-bahasa dari kelompok Bahasa Indo-Eropa (seperti Bahasa Inggris, Prancis, dan Belanda) dan Bahasa Semitik (seperti Bahasa Arab dan Ibrani), artikel sangat umum digunakan. Dalam bahasa-bahasa ini, artikel digunakan untuk menunjukkan ketakrifan (bahasa Inggris: definiteness) dari sebuah nomina (kata benda). Dua tipe artikel yang paling umum adalah artikel takrif (definite article) dan artikel taktakrif (indefinite article). Artikel takrifArtikel takrif[1] (disebut juga artikel tentu dan artikel pasti) dipakai dalam keadaan dimana nomina yang dimaksud sudah diketahui oleh pendengar dari konteksnya. Nomina tersebut sudah diketahui misalnya karena telah disebutkan sebelumnya, atau karena dijelaskan secara khusus. Contoh artikel khusus adalah the dalam bahasa Inggris, le, la, l dan les dalam bahasa Prancis, serta al- dalam bahasa Arab. Artikel taktakrifArtikel taktakrif[1] (disebut juga artikel taktentu dan artikel takpasti) dipakai ketika nomina yang dimaksud bukanlah sesuatu yg sudah diketahui oleh pendengar. Contohnya adalah ketika nomina tersebut baru disebutkan untuk pertama kali, atau hanya sebuah objek dalam hipotesis, atau ketika si pembicara hanya membicarakan hal umum tentang benda tersebut. Contohnya adalah a dan an dalam bahasa Inggris, serta un, une dan des dalam bahasa Prancis. Bahasa Arab tidak memiliki artikel taktakrif, namun ketidaktakrifan (indefiniteness) suatu nomina biasanya diindikasikan dengan tanwin di akhir kata benda. Nomina plural dalam bahasa Inggris juga tidak memiliki artikel taktakrif. Perbedaan artikel takrif dan taktakrifContoh perbedaan makna yang disebabkan artikel takrif dan taktakrif adalah antara kalimat An apple tastes very good ("Sebuah apel rasanya sangat enak") dan The apple tastes very good ("Apel itu rasanya sangat enak"). Pada kalimat pertama, dengan menggunakan artikel taktakrif an, si pembicara menyatakan rasa apel pada umumnya sangat enak, sedangkan pada kalimat kedua, si pembicara hanya merujuk kepada sebuah apel tertentu (yang "itu" saja). Dalam bahasa Arab, penggunaan atau penghilangan artikel tentu (bahasa Arab: adat at-ta'rif) dapat mengubah bukan hanya makna, tapi juga struktur dari suatu gugusan kata. Contohnya, بيت جميل (baitun jamiil) hanyalah sebuah frasa (bukan kalimat) nominal yang berarti "rumah cantik". Sedangkan البيت جميل (al-baitu jamiil) adalah sebuah kalimat berpredikat yang berarti "rumah (ini/itu) cantik". Artikel lainSelain dua tipe ini terdapat beberapa tipe artikel lain yang lebih tidak umum, yaitu artikel partitif dan artikel negatif. Artikel partitif digunakan dengan nomina tak terhitung (uncountable noun), untuk menunjukkan sejumlah atau sebagian dari nomina tersebut. Bahasa-bahasa yang menggunakan artikel takrif dan taktakrifArtikel takrif dan taktakrif umumnya hanya dijumpai pada sebagian Bahasa-bahasa Indo-Eropa (misal bahasa Inggris, Prancis, Belanda, Jerman) dan Semitik (bahasa Arab dan Ibrani). Sebagian bahasa-bahasa Indo-Eropa juga tidak memiliki artikel, seperti misalnya bahasa Latin dan bahasa Sanskerta. Bahasa Indonesia, Melayu, bahasa-bahasa Cina (termasuk Mandarin), dan bahasa Jepang juga tidak memiliki artikel takrif dan taktakrif.
Lihat pulaCatatanRujukanPranala luar |