Arsiran (hatching) dan juga arsiran silang (cross-hatching) adalah teknik dalam lukisan dan karya grafis yang digunakan untuk memberikan efek warna maupun bayangan dengan membuat garis-garis sejajar. Jika garis-garis sejajar ini ditimpa dengan garis-garis sejajar lain yang saling berpotongan, maka teknik ini menjadi arsir silang.
Perupa menggunakan teknik ini dengan memvariasikan jarak, sudut, panjang, dan jenis-jenis garis sehingga dihasilkan gradasi bayangan tertentu.
Teknik ini sangat populer pada masa Renaisans Awal.
Dalam mengarsir, penguasaan komposisi merupakan hal penting. Penguasaan komposisi akan membimbing dan mengarahkan susunan objek dalam menggambar.
Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu simetris dan asimetris. Komposisi simetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan sama atau mirip dengan objek di bagian kiri bidang gambar. Sedangkan, komposisi asimetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan tidak sama atau mirip dengan objek di bagian kiri gambar, akan tetapi, terkesan menunjukkan keseimbangan.
Arsiran memiliki fungsi jika kita menerapkannya pada gambar, diantaranya yaitu Memberikan karakter kepada objek gambar, Memberikan kesan bentuk dan volume benda, Memberikan kesan karak kedalam gambar, dan Mengisi bidang kosong.
Teknik dasar
Konsep utama dari hatching adalah bahwa kepadatan, jumlah, dan ketebalan garis akan sangat memengaruhi efek bayangan yang dihasilkan. Dengan meningkatkan kepadatan, jumlah, dan jarak antar garis, maka bayangan yang dihasilkan semakin gelap, begitu pula sebaliknya.
Kontras bayangan bisa pula dicapai dengan mendekatkan dua jenis hatching yang berbeda sudut garisnya. Sebagai hasilnya, variasi garis ini akan memberikan ilusi warna, yang bila digunakan secara konsisten akan mengasilkan imaji