Arpad Jakob Valentin Wigand (13 Januari 1906 – 26 Juli 1983) adalah seorang penjahat perang Nazi Jerman berpangkat SS-Oberführer yang menjabat sebagai SS dan Pemimpin Polisi di Warsawa (SS-und Polizeiführer (SSPF) dari 4 Agustus 1941 hingga 23 April 1943 pada masa pendudukan Polandia pada Perang Dunia II.
Sebagai ajudan Erich von dem Bach Zelewski, dia pertama kali menyarankan lokasi bekas barak artileri Austria[1] dan kemudian Polandia di pinggiran Zasole di Oswiecim untuk dijadikan kamp konsentrasi pada bulan Januari 1940. Situs ini kemudian berkembang menjadi kamp konsentrasi Auschwitz yang kemudian menjadi situs utama "Solusi Akhir atas pertanyaan Yahudi" Nazi yang mengakibatkan kematian hingga 1 juta orang Yahudi.[2]
Pengadilan
Setelah perang, ia ditawan oleh Inggris yang kemudian mengekstradisinya ke Polandia. Pada tahun 1950, Wigand dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh Pengadilan Distrik di Warsawa atas kejahatan terhadap kemanusiaan, yang kemudian ditingkatkan menjadi 15 tahun. Pada saat itu, para pejabat Polandia tidak menyadari partisipasi ekstensif Wigand dalam Holokaus, dan malah menuntutnya karena jabatan tinggi dan keanggotaan SS-nya. Wigand dibebaskan dari penjara pada tahun 1956 dan dideportasi ke Jerman Barat.[3] Pada tahun 1961, ia ditangkap oleh pengadilan Jerman Barat dan didakwa ikut serta dalam pembunuhan sedikitnya 2.300 orang Yahudi di Warsawa, namun tuduhan tersebut kemudian dibatalkan.[4]
Pada tahun 1971, Wigand muncul kembali di pengadilan untuk menghadapi tuduhan baru. Pada tahun 1975, penyelidikan terhadapnya dilanjutkan. Pada bulan Maret 1981, Wigand dan dua orang lainnya diadili sebagai penjahat perang. Pada bulan Oktober 1981, Wigand dihukum karena memerintahkan polisi untuk menembak orang Yahudi yang ditemukan di luar ghetto Warsawa tempat mereka dipaksa tinggal. Pengadilan mengatakan mereka tidak dapat memastikan jumlah pasti orang Yahudi yang terbunuh karena perintahnya, namun setidaknya 100 orang tewas antara Agustus 1941 dan musim semi 1942 ketika dia menjadi kepala polisi. Wigand dijatuhi hukuman 12 tahun 6 bulan penjara.[4][5][6][7] Pengadilan menolak argumen pembelaan bahwa perintah tersebut dirancang untuk menghentikan penyebaran penyakit tifus dengan mencegah pembawa penyakit meninggalkan ghetto. Mereka menyebut pertahanan itu 'mengerikan'.[7]
Referensi