Juniperus/dʒuːˈnɪpərəs/[1], juniper, pohon kesturi[2] atau pohon arar[3] adalah sebuah genustumbuhan runjung dari keluarga Cupressaceae. Tergantung pada sudut pandang taksonomi, antara 50 dan 67 spesies dari pohon arar sebagian besar tersebar di seluruh Hemisfer Utara, dari Arktik, sampai wilayah tropis Afrika di Dunia Lama, dan pegunungan Amerika Tengah dan Ziarat, Pakistan. Hutan arar tertinggi yang diketahui terdapat di ketinggian 4,900 meter di tenggara Tibet dan utara Himalaya, menjadikannya salah satu jalur pohon tertinggi di bumi.[4]
Deskripsi
Arar bervariasi dalam ukuran dan bentuk dari pohon tinggi, setinggi 20–40 meter (66–131 kaki), hingga semak berbentuk kolom atau menyebar rendah dengan cabang yang panjang dan menjuntai. Mereka selalu hijau dengan daun seperti jarum dan/atau bersisik . Mereka bisa berumah satu atau berumah dua . Kerucut biji betina sangat khas, dengan sisik berdaging seperti buah yang menyatu membentuk struktur seperti buah beri ( galbulus ), berukuran 4–27 milimeter ( 3 ⁄ 16 – 1+Panjangnya 1 ⁄ 16 inci, dengan satu hingga 12 biji tidak bersayap dan bercangkang keras . Pada beberapa spesies, "beri" ini berwarna merah-cokelat atau oranye, tetapi pada sebagian besar, warnanya biru; sering kali beraroma harum dan dapat digunakan sebagai bumbu . Waktu pematangan benih bervariasi antar spesies dari 6 hingga 18 bulan setelah penyerbukan. Kerucut jantan mirip dengan Cupressaceae lainnya , dengan 6 sampai 20 sisik.
Di zona suhu tingkat 7-10,pohon arar dapat berbunga dan melepaskan serbuk sari beberapa kali setiap tahun. Arar yang berbeda mekar di musim gugur, sementara sebagian besar melakukan penyerbukan dari awal musim dingin hingga akhir musim semi.
Arar merupakan tanaman gimnosperma yang artinya mempunyai biji tetapi tidak mempunyai bunga dan buah. Tergantung pada spesiesnya, benih yang mereka hasilkan membutuhkan waktu 1–3 tahun untuk berkembang. Lapisan benih yang kedap air mencegah masuknya air dan melindungi embrio ketika tersebar. Hal ini juga dapat mengakibatkan dormansi yang lama yang biasanya rusak karena kerusakan fisik pada kulit biji. Penyebaran dapat terjadi karena ditelan utuh oleh hewan pemakan buah dan mamalia. Ketahanan kulit biji memungkinkannya diturunkan melalui sistem pencernaan tanpa mengalami kerusakan di sepanjang jalan. Benih-benih ini dapat bertahan lama karena dapat disebar jarak jauh dalam waktu beberapa tahun.
Catatan kaki
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Juniperus.