SertuAprilio Perkasa Manganang (lahir 27 April 1992)[1] adalah seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia yang sebelumnya berprofesi sebagai pemain bola voli Indonesia yang berkompetisi sebagai wanita tetapi kemudian bertransisi menjadi pria pascapensiun. Ia pernah menjadi anggota tim nasional wanita Indonesia.[2] Ia bermain di Liga Super Bola Voli Wanita Thailand-Denmark 2019 untuk Supreme Volley Club sebagai pemain impor.[3]
Aprilio lahir di Wawalintouan, Minahasa, Sulawesi Utara dan merupakan putra kedua dari pasangan ayah Akib Zambrud Manganang dan Ibu Suryati Bori Lano.[6] Ia dilahirkan dengan hipospadia, tetapi karena kurangnya fasilitas medis di kampung halamannya ia baru menyadari kondisi ini di kemudian hari setelah karier bola voli. Dia ditetapkan sebagai perempuan saat lahir dan dibesarkan sebagai perempuan. Manganang dikabarkan merasa berbeda dari gadis seusianya.[7]
Karier
Klub
Manganang mulai bermain voli sejak duduk di bangku SMP. Ia sempat berhenti saat SMA karena fokus dengan basket. Meski akhirnya ia kembali ke voli karena melihat kakaknya berhasil mendapatkan penghasilan dari voli itu sendiri.
Karier profesionalnya ia mulai ketika bergabung dengan tim Alco Bandung pada tahun 2011, lalu kemudian berpindah ke BNI 46, Manokwari Valeria, hingga akhirnya memperkuat Jakarta Elektrik PLN yang sukses memenangkan ajang Pertamina Proliga 2015 dan 2016.[8]
Manganang bermain di beberapa tim klub lokal di Indonesia dan menerima berbagai penghargaan turnamen. Dengan lompatan vertikal dan serangan yang kuat, ia menerima penghargaan di turnamen berbasis di Vietnam bernama Piala Voli Wanita Internasional VTV.[9] Dia bermain sebagai pemain impor di Thailand untuk Supreme Volley Club dan memenangkan kejuaraan dan penghargaan Pemain Paling Berharga.[7]
Manganang mengumumkan pengunduran dirinya dari bola voli pada September 2020 pada usia 28.[10] Dia berkomitmen pada TNI Angkatan Darat setelah pensiun. Pada Februari 2021, dia mengetahui tentang seks biologisnya dan kondisi hipospadia. Dia menjalani operasi korektif dan berusaha untuk mengubah nama dan jenis kelamin hukumnya dari perempuan menjadi laki-laki.[7]