Ansel Easton Adams (2 Agustus 1902 – 4 Oktober 1984) adalah fotografer Amerika Serikat dan seorang aktivis lingkungan yang dikenal dengan foto-foto hitam putihnya mengenai Amerika Serikat Barat, khususnya Taman Nasional Yosemite. Salah satu dari foto terkenalnya adalah Moonrise, Hernandez, New Mexico.
Bersama Fred Archer, Adams mengembangkan sistem zona sebagai cara menentukan pajanan yang paling tepat, dan menyesuaikan kontras hasil cetakan. Adams biasanya menggunakan kamera format besar. Meskipun ukurannya besar, berat, perlu waktu untuk pemasangan, dan harga filmnya mahal, kamera format besar menghasilkan foto resolusi tinggi dan tajam.
Adams lahir sebagai anak tunggal dari Charles dan Olive Adams di Western Addition, San Francisco, California. Kedua orang tuanya berasal dari kalangan atas, dan ia diberi nama Ansel seperti nama salah seorang pamannya, Ansel Easton. Keluarga Adams berasal dari New England, moyangnya berimigrasi dari utara Irlandia ke Amerika Serikat pada awal 1700-an, namun tidak ada hubungan kekerabatan dengan keluarga Presiden Adams. Kakeknya mendirikan bisnis penebangan kayu yang sukses. Perusahaan tersebut kemudian dijalankan oleh ayahnya, walaupun ayahnya lebih berbakat di bidang sains daripada bisnis. Ansel Adams di kemudian hari mengecam industri penebangan kayu yang dianggapnya telah terlalu banyak menebang hutan-hutan pohon redwood yang menakjubkan.[1]
Keluarga ibunya berasal dari Baltimore. Kakek dari pihak ibunya pernah memiliki bisnis jasa angkutan barang yang sukses, namun menghambur-hamburkan kekayaannya di bidang pertambangan dan realestat yang gagal di Nevada.[2]
Ansel Adams lahir di rumah, di tempat tidur orang tuanya. Ketika berusia empat tahun, ia terlempar dengan wajah membentur dinding kebun akibat gempa susulan ketika terjadi gempa bumi San Francisco 1906. Akibat benturan tersebut, hidungnya patah. Di antara ingatan masa kecilnya adalah pemandangan api yang sedang melalap sebagian besar kota San Francisco yang hanya beberapa mil jauhnya. Hidungnya yang patah dan miring ke kiri tidak pernah diperbaiki, dan tetap bengkok sepanjang hidupnya.[3]
Adams adalah anak hiperaktif dan cenderung sering sakit. Ia hanya memiliki sedikit teman, tetapi keluarga di rumah dan lingkungan sekitarnya di bukit yang menghadap ke Teluk San Francisco cukup membuatnya sibuk pada masa kanak-kanak. Meskipun tidak senang dengan permainan dan olahraga, ia tumbuh sebagai anak yang serba ingin tahu, dan menyenangi alam sejak usia dini. Ia senang mengumpulkan serangga dan menjelajahi pantai yang berdekatan.[4] Ayahnya membeli teleskop dan keduanya senang bermain teleskop bersama. Kedua orang tuanya mengajarkannya untuk mengikuti ide-ide Ralph Waldo Emerson, untuk hidup sederhana, kehidupan moral yang dipandu tanggung jawab sosial kepada manusia dan alam.[5]
Setelah kakeknya meninggal dunia dan peristiwa Panik 1907, bisnis ayahnya menderita kerugian finansial yang besar. Pada tahun 1912, standar hidup keluarga telah menurun tajam.[6] Ansel muda dipecat dari beberapa sekolah swasta akibat sering membuat ribut dan tidak memperhatikan pelajaran. Pada tahun 1915, ketika ia masih berusia 12 tahun, ayahnya memutuskan agar ia berhenti saja sekolah. Adams kemudian bersekolah di rumah dengan mendatangkan guru-guru privat, juga bibinya sendiri yang bernama Bibi Mary, dan oleh ayahnya. Selama Pameran Internasional Panama-Pasifik 1915, sang ayah memaksa Adams untuk menghabiskan sebagian besar waktunya dalam sehari untuk mempelajari barang-barang pameran.[7] Beberapa lama kemudian, Adams melanjutkan sekolah, dan menyelesaikan pendidikan formalnya dengan menghadiri sekolah swasta lainnya hingga kelas delapan.
Masa remaja
Musik menjadi minat utamanya pada masa remaja. Ansel memiliki ingatan fotografi. Adams dengan cepat memahami cara membaca not balok dan bermain piano. Setelah diajar oleh serangkaian guru piano yang berdedikasi, latihan piano yang melelahkan dan disiplin yang ketat menenangkan hiperaktivitasnya, dan keterampilan musiknya menjadi berkembang. Musik dijadikannya tempat penyaluran emosi. Ia berlatih dengan serius untuk menjadi pianis konser.[8]
Adams pertama kali mengunjungi Taman Nasional Yosemite pada tahun 1916 bersama keluarganya. Lembah Yosemita merupakan tempat pertama di Amerika Serikat yang ditetapkan sebagai kawasan cagar alam yang dilindungi akta Kongres, dan ditandatangani Abraham Lincoln pada tahun 1864.[9] Ia menulis kesan pertamanya mengenai lembah yang menjadikannya begitu terinspirasi, "kemegahan Yosemite memancarkan cahaya ke arah kami dan sungguh mengagumkan.. Keajaiban demi keajaiban turun ke atas kami... Ada cahaya di mana-mana ... Sebuah era baru dimulai untukku." Sewaktu berada di Yosemite, ayahnya memberikan sebuah kamera kotak Brownie, dan ia [Ansel] mulai memotret untuk pertama kali dengan "antusiasme hiperaktifnya yang seperti biasa."[10] Ia kembali sendirian ke Yosemite tahun berikutnya dengan kamera yang lebih baik dan sebuah tripod. Di musim dingin, ia belajar teknik dasar kamar gelap dengan bekerja paruh waktu untuk sebuah toko cetak foto di San Francisco.[11] Adams rajin membaca majalah-majalah fotografi, menghadiri pertemuan klub kamera, dan pergi ke pameran fotografi dan seni. Bersama Paman Frank, ia menjelajahi Dataran Tinggi Sierra, sementara selama musim panas dan musim dingin mengembangkan stamina dan keterampilan yang diperlukan untuk memotret di tempat ketinggian dan di bawah kondisi cuaca yang sulit.
Ketika berada di Yosemite, ia sudah sering berhubungan dengan keluarga Best yang memiliki Best Studio. Ia diizinkan untuk berlatih memakai piano persegi lama milik mereka. Pada tahun 1928, Ansel Adams menikahi Virginia Best di Best Studio, Lembah Yosemite. Virginia mewarisi studio setelah ayahnya yang seorang seniman wafat pada tahun 1935. Best Studio terus dikelola oleh Adams hingga tahun 1971. Studio ini sekarang dikenal sebagai Ansel Adams Gallery, dan kepemilikannya tetap berada di tangan keluarga Adams.
Pada usia 17, Adams bergabung dengan Sierra Club, sebuah grup yang memiliki dedikasi untuk melestarikan keajaiban alam dan sumber daya dunia. Ia menjadi wali kantor pusat organisasi di Yosemite selama empat tahun.[12] Ia tetap menjadi anggota sepanjang hidupnya dan pernah menjabat sebagai direktur. Direktur Sierra Club yang juga pernah dijabat oleh istrinya. Ia pertama kali terpilih sebagai anggota dewan direksi Sierra Club pada tahun 1934, dan bertugas sebagai anggota selama 37 tahun.[13] Adams ikut serta dalam "perjalanan pendakian" yang diadakan klub setiap tahunnya, dan kemudian bertanggung jawab atas beberapa pendakian pertama di Sierra Nevada.
Pada tahun 1919, ia terjangkit influenza mematikan yang sedang melanda dunia. Adams sakit parah tetapi setelah beberapa bulan kembali pulih, dan dapat melanjutkan kegiatan luar ruangnya.
Ketika berusia dua puluh tahunan, sebagian besar dari teman-temannya berasal dari dunia musik, terutama pemain biola dan fotografer amatir Cedric Wright yang menjadi sahabat sekaligus mentor filsafat dan budaya. Filsafat bersama mereka berasal dari sebuah karya sastra, Menuju Demokrasi karya Edward Carpenter yang mendukung usaha mengejar keindahan dalam hidup dan seni. Adams selalu membawa edisi buku sakunya selama ia berada di Yosemite.[14] Buku tersebut segera dijadikan filosofi pribadinya. Adams pernah berkata, "Aku percaya pada keindahan. Aku percaya pada batu dan air, udara dan tanah, manusia dan masa depan mereka, serta nasib mereka.[15] Ia memutuskan bahwa tujuan dari seninya sekarang, baik fotografi maupun musik, adalah untuk mengungkapkan keindahan kepada orang lain, dan mengilhami mereka untuk menjawab panggilan yang sama.
Di musim panas, Adams menikmati kehidupan alam, naik gunung, berkemah, dan memotret. Bulan-bulan berikutnya dihabiskan untuk memperbaiki permainan pianonya, memperluas teknik piano, dan ekspresi musik. Ia juga memberikan pelajaran piano sebagai penghasilan tambahan, namun akhirnya dapat membeli sebuah grand piano yang pas dengan untuk ambisinya dalam musik.[16] Murid pianonya yang paling awal adalah sesama pendaki gunung dan pemimpin Sierra Club yang bernama Eichorn Jules.
Foto-foto pertamanya diterbitkan tahun 1921. Foto-foto Yosemite karya Ansel mulai dijual Best's Studio pada tahun berikutnya. Foto-foto awal darinya sudah menunjukkan komposisi yang teliti dan kepekaannya terhadap keseimbangan tonal. Dalam surat-surat dan kartu-kartu yang dikirim ke sanak keluarga, ia menceritakan keberaniannya memanjat ke tempat-tempat yang memungkinkan dirinya mendapat sudut terbaik dalam memotret.[17] Pada waktu itu, Adams masih berangan-angan untuk berkarier di bidang musik. Ia memiliki jari-jari tangan yang kecil dan mudah memar setelah bermain bravura. Repertoar untuk dimainkannya dibatasi pada karya-karya yang dapat dimainkan dengan sentuhan halus dan kadar musikalitas yang tinggi.[18] Adams masih perlu waktu tujuh tahun untuk menyadari bahwa karier tertinggi yang dapat dicapainya dari bermain piano hanyalah sebagai pianis konser kecil-kecilan, musisi pengiring, atau guru piano.
Pada pertengahan 1920-an, Adams bereksperimen dengan fokus lembut, sketsa, Proses Bromoil, dan teknik-teknik lain dari fotografer aliran piktorialisme, seperti pemimpin aliran Photo-SecessionAlfred Stieglitz yang berupaya menyejajarkan fotografi dengan lukisan dari segi artistik dengan cara menirunya. Meskipun demikian, Adams menjauhi teknik pewarnaan dengan tangan yang juga populer pada waktu itu. Adams menggunakan berbagai lensa untuk mendapatkan efek yang berbeda, tetapi akhirnya menolak piktorialisme dan lebih menyukai pendekatan realisme yang lebih mengandalkan fokus yang tajam, kontras tinggi, pajanan yang tepat, dan keahlian kamar gelap.[19]
Karier
Pada tahun 1927, Adams dikontrak untuk portofolionya yang pertama. Di dalamnya memuat salah satu foto terkenalnya, Monolith. Sisi barat kubah granit Half Dome dipotretnya memakai kamera Korona yang dilengkapinya dengan plat gelas dan filter merah tua (untuk mempertinggi kontras tonal). Pada kesempatan memotret tersebut, ia hanya memiliki satu plat gelas yang tersisa, dan ia sudah memperkirakan "secara visual" efek langit yang mulai menggelap sebelum mengambil potret yang terakhir. Seperti yang dikatakannya kemudian, "Saya telah mampu menjadikan kenyataan, foto yang saya inginkan, bukan seperti seharusnya subjek terlihat dalam kenyataan tetapi bagaimana subjek tersebut terasa oleh saya, dan bagaimana subjek tersebut harus terlihat ketika foto tersebut selesai dicetak."[20] Seperti yang ditulisnya ditulisnya dengan penuh percaya diri pada April 1927, "Foto-foto saya sekarang telah tiba di suatu tahapan, sudah waktunya bagi foto-foto saya untuk ditelaah secara kritis oleh dunia. Saya tiba-tiba telah menciptakan suatu gaya baru yang saya percaya akan menempatkan karya-karya saya sejajar dengan karya seni lainnya yang sejenis.[21]
Berkat dukungan dan promosi dari Albert Bender, seorang pengusaha dengan koneksi dunia seni, portofolio pertama Adams sukses di pasaran (menghasilkan hampir AS$3.900). Ia tak lama kemudian menerima tugas komersial untuk memotret patron kaya yang membeli buku portofolionya.[22] Adams juga sadar betapa pentingnya reproduksi untuk menghasilkan efek terbaik bagi foto-foto yang telah diambilnya secara teliti. Setelah diundang oleh Bender, ia bergabung dengan Roxburghe Club yang prestisius. Asosiasi ini bertujuan untuk meningkatkan standar dan teknik percetakan untuk buku seni. Ia belajar banyak tentang teknik percetakan, tinta, desain, dan tata letak yang kemudian diterapkannya pada proyek-proyek lainnya.[23]
Setelah hubungan dengan Virginia Best sempat mendingin dari 1925 hingga 1926, Adams berhubungan dengan banyak wanita untuk jangka pendek, sebagian dari mereka adalah murid-murid Cedric Wright rekannya. Ia menikahi Virginia pada tahun 1928, dan pengantin baru ini tinggal di rumah orangtuanya Adams untuk menghemat pengeluaran. Pernikahan tersebut juga menandai akhir dari impiannya untuk berkarier di bidang musik, serta mengakhiri ambisinya untuk menjadi seorang penyanyi klasik.
Dari 1929 hingga 1942, karyanya mencapai puncak kematangan, dan Adams menjadi lebih mapan. Dalam perjalanan 60 tahun kariernya, tahun 1930-an merupakan dekade yang sangat produktif. Ia banyak melakukan eksperimen di bidang fotografi. Adams memperluas karya-karyanya, dengan berfokus pada ambilan dekat yang teliti serta foto-foto objek berukuran bentuk besar, mulai dari pegunungan hingga pabrik-pabrik.[24] Pada tahun 1930, Taos Pueblo, portofolio kedua Adams, diterbitkan dengan teks oleh penulis Mary Austin. Di New Mexico, ia dikenalkan dengan teman-teman Alfred Stieglitz, termasuk pelukis Georgia O'Keeffe, artis John Marin, dan fotografer Paul Strand, yang dikenal dengan karya-karya mereka tinggal di Amerika Barat Daya. Kecerewetan dan semangat Adams yang tinggi, dipadu dengan keterampilannya bermain piano menjadikannya sebagai tokoh yang disenangi di kalangan teman-temannya yang seniman elit, dan teman-temannya semakin bertambah.[25] Strand khususnya, terbukti berpengaruh bagi diri Adams. Ia memberi tahu rahasia-rahasia teknik yang digunakannya kepada Adams, dan akhirnya meyakinkan Adams untuk terus berkarier di bidang fotografi dengan segala bakat dan kemampuan yang dimiliki. Salah satu saran Strand yang segera diterapkan Adams adalah penggunaan kertas glossy dan bukan kertas matte untuk mengintensifkan nilai-nilai tonal.
Melalui seorang teman yang memiliki koneksi dengan Washington, Adams mampu mengadakan pameran solo pertama di museum Institusi Smithsonian pada tahun 1931 yang menampilkan 60 foto yang diambilnya di High Sierra. Tinjauan yang diterimanya dari Washington Post sangatlah luar biasa, "Foto-foto jepretannya seperti puncak-puncak gunung raksasa, tampaknya dihuni oleh dewa-dewa dalam mitos."[26] Meskipun sudah sukses, Adams merasa dirinya belum setaraf dengan Strand. Ia memutuskan untuk memperluas materi subjek yang dipotretnya, termasuk foto still life dan ambilan dekat, dan berusaha mencapai kualitas yang lebih tinggi dengan cra "memvisualisasikan" setiap foto sebelum menekan tombol rana. Adams senang menggunakan apertur kecil dan pajanan yang lama sewaktu memotret di bawah cahaya alami untuk menghasilkan detail yang tajam dan menjangkau sejumlah fokus, seperti ditunjukkannya dalam salah satu yang foto still life terbaiknya, Rose dan Driftwood (1933).
Pada 1932, Adams mengadakan pameran bersama di Museum M. H. de Young dengan Imogen Cunningham dan Edward Weston. Mereka membentuk Group f/64 yang menganjurkan "fotografi murni atau polos" daripada piktorialisme (f/64 adalah setelan bukaan yang sangat kecil yang memberikan kedalaman ruang yang luar biasa). Dalam manifesto Group f/64 dinyatakan bahwa "fotografi murni adalah fotografi yang tidak meminjam teknik, komposisi atau ide, tidak memiliki kualitas teknik, komposisi atau ide yang merupakan turunan dari bentuk seni lainnya".[27] Pada kenyataannya, "fotografi murni" sebenarnya meminjam beberapa prinsip yang telah mapan dalam bidang lukisan, khususnya keseimbangan komposisi dan perspektif, serta beberapa manipulasi subjek dan efek. Berdasarkan standar fotografi murni, tidak hanya lensa "fokus lembut" yang dilarang, namun foto sebelumnya dari Adams, Monolith yang memakai filter merah yang kuat untuk menciptakan langit hitam, akan dianggap tidak bisa diterima.
Dengan mencontoh Stieglitz, Adams pada tahun 1933 membuka galeri seni dan fotografi sendiri di San Fransisco yang akhirnya diambil alih sebagai Danysh Gallery setelah Adams menjadi terlalu sibuk.[28] Adams juga mulai menerbitkan esai-esai dalam majalah fotografi, dan menulis buku instruksional pertamanya, Making a Photograph (1935).[29] Selama musim panas, ia sering ikut serta dalam tamasya Sierra Club sebagai fotografer bayaran untuk Sierra Club. Sisa tahun dihabiskannya untuk bersosialisasi secara teratur dengan anggota inti klub di San Fransisco. Pada tahun 1933, anak pertamanya lahir, dan diberi nama Michael. Dua tahun kemudian lahir anak perempuannya, Anne.[30]
Selama tahun 1930-an, sebagian fotografer termasuk Dorothea Lange dan Walker Evans percaya bahwa mereka memiliki kewajiban sosial untuk mengungkapkan kekejaman depresi ekonomi melalui seni. Walaupun dirinya hampir-hampir tidak terpengaruh dengan gerakan "seni untuk kepentingan hidup", Adams sepanjang dekade 1930-an juga mulai memanfaatkan foto-fotonya untuk kepentingan pelestarian alam. Ia merasa prihatin dengan meningkatnya perusakan Lembah Yosemite Valley untuk kepentingan komersial, termasuk dibangunnya rumah-rumah biliar, arena boling, padang golf, toko-toko, dan padatnya lalu lintas mobil. Buku berikutnya adalah edisi terbatas Sierra Nevada: The John Muir Trail terbitan tahun 1938, sebagai bagian dari usaha Sierra Club untuk mendukung penunjukan Sequoia dan Kings Canyon sebagai taman nasional. Buku ini dan kesaksiannya di depan Kongres berperan penting dalam mendukung keberhasilan usaha-usaha Sierra Club, dan Kongres menunjuk kedua tempat tersebut sebagai taman nasional pada tahun 1940.
Pada tahun 1935, Adams kembali menghasilkan karya baru berupa foto-foto baru Sierra, dan salah satu satu di antaranya, Clearing Winter Storm, berhasil merekam keseluruhan lembah setelah dilanda badai salju yang meninggalkan lapisan salju baru. Setelah berusaha mendapat dukungan dari Stieglitz selama tiga tahun, Adams mengumpulkan karya-karya terbarunya, dan mengadakan pameran tunggal di galeri Stieglitz, "An American Place" di New York pada tahun 1936. Pameran ini terbukti mendapat sambutan yang baik dari kritikus dan publik pembeli, serta mendapat pujian dari Stieglitz.[31] Pada tahun 1930-an, Adams menerima banyak tugas komersial sebagai penambah penghasilan bagi Studio Best yang sedang berusaha bertahan hidup. Hingga tahun 1970-an, Adams secara finansial bergantung kepada proyek-proyek komersial. Beberapa kliennya termasuk Kodak, majalah Fortune, Pacific Gas and Electric, AT&T, dan American Trust Company. Pada 1939, ia diangkat sebagai seorang redaktur U.S. Camera yang waktu itu merupakan majalah fotografi paling populer.[32]
Pada 1940, Ansel mengadakan pameran A Pageant of Photography yang hingga kini disebut-sebut sebagai pameran fotografi terbesar di Dunia Barat. Pameran tersebut dihadiri jutaan pengunjung.[33] Bersama istri, Adams dari tahun 1940 dan 1941 menulis buku anak-anak yang sangat laku, Illustrated Guide to Yosemite Valley. Adams juga memulai kariernya sebagai pengajar di Art Center School of Los Angeles, termasuk melatih kamerawan militer.[34] Pada 1943, Adams memasang kamera di atas mobil station wagon untuk memperoleh sudut pengambilan gambar yang lebih baik. Sebagian besar foto yang dihasilkannya pada waktu itu dipotret dari atap mobilnya, dan bukan dari puncak gunung yang dicapainya dengan bersusah payah seperti masa-masa sebelumnya.[35]
Dalam perjalanan di New Mexico berminggu-minggu sebelum serangan Pearl Harbor 1941, Adams memotret pemandangan Bulan di atas desa dengan latar belakang pegunungan yang tertutup salju. Foto tersebut diberi judul Moonrise, Hernandez, New Mexico, dan termasuk salah satu karya Ansel Adams yang paling terkenal. Foto menjadi bertambah tenar setelah diberi penjelasan oleh Adams dalam buku-bukunya di kemudian hari,[36][37][38] tentang bagaimana foto tersebut dibuat; sinar pada salib di latar depan yang hampir padam, dan pengukur cahaya yang tidak ditemukannya. Namun ia ingat luminansi Bulan, dan memakainya untuk menghitung pajanan yang tepat. Cerita sebelumnya dari Adams tidak begitu dramatis,[39] ia hanya mengatakan foto tersebut dipotret setelah matahari terbenam. Pajanan diukurnya dengan meteran Weston Master miliknya.[40] Pajanan sebetulnya dihitung, latar depan kurang cahaya, bagian-bagian yang terang pada awan terlihat sangat rapat, dan negatif foto ini terbukti sulit dicetak.[41] Foto Moonrise pertama kali diterbitkan di U.S. Camera Annual 1943 setelah dipilih oleh "juri foto" U.S. Camera, Edward Steichen.[40] Penerbitan ini menyebabkan Moonrise sudah memiliki penggemar sebelum pameran formal pertama untuknya di Museum of Modern Art pada tahun 1944.[42] Selama lebih dari 40 tahun, Adams menginterpretasi ulang foto tersebut dengan menggunakan peralatan kamar gelap mutakhir. Ada lebih dari 1.300 helai cetakan yang dibuatnya, sebagian besar dalam format 16″ × 20″.[43] Sebagian besar dari foto cetakannya dibuat pada tahun 1970-an, dan akhirnya membuat Adams mandiri secara finansial tanpa harus mengerjakan proyek komersial. Total uang yang dihasilkannya dari cetakan foto-foto tersebut lebih dari AS$25 juta.[44] Harga termahal untuk selembar foto cetakannya mencapai AS$609.600 di lelang Sotheby's New York pada tahun 2006.
Pada September 1941, Adams dikontrak Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat[45] untuk memotret taman-taman nasional, situs reservasi Indian, dan lokasi-lokasi lain untuk dibuat sebagai foto berukuran besar di dinding gedung baru milik Departemen Dalam Negeri. Sebagai bagian dari kesepakatan dengan Departemen Dalam Negeri, Adams diizinkan menggunakan foto-foto tersebut untuk keperluan sendiri, dengan mengguakan film dan fasilitas pencetakan miliki sendiri. Walaupun Adams mencatat dengan sangat cermat detail perjalanan dan pengeluaran uang,[46] catatan mengenai tanggal foto-foto yang dijepretnya tidaklah begitu rapi. Adams lupa mencatat tanggal ia mengambil foto Moonrise, sehingga tidak jelas apakah foto terbut milik Adams atau milik Pemerintah Amerika Serikat. Namun dari posisi Bulan, tanggal foto dapat diketahui berdasarkan kalkulasi astronomi, dan diketahui bahwa Moonrise dijepretnya pada 1 November 1941,[47][48] sehari setelah kontraknya dengan Departemen Dalam Negeri berakhir, dan foto tersebut adalah milik Adams. Walaupun demikian, negatif-negatif lainnya termasuk The Tetons and the Snake River yang dibuatnya untuk Departemen Dalam Negeri adalah milik Pemerintah AS.[49]
Pada 1945, Adams diminta untuk mendirikan departemen seni fotografi di California School of Fine Arts (CSFA). Adams mengundang Dorothea Lange, Imogen Cunningham, dan Edward Weston untuk menjadi dosen tamu, dan Minor White sebagai instruktur kepala.[51] Departemen fotografi yang didirikannya telah menghasilkan sejumlah fotografer ternama, termasuk di antaranya Philip Hyde, Benjamen Chinn, Charles Wong, Bill Heick, Ira Latour, Cameron McCauley, dan Gerald Ratto.
Pada tahun 1952, Adams adalah salah satu pendiri majalah Aperture yang dimaksudkan sebagai jurnal serius fotografi yang menampilkan praktisi terbaik dan inovasi terbaru. Ia juga ikut serta sebagai kontributor Arizona Highways, majalah wisata penuh foto yang masih diterbitkan hingga kini. Artikelnya di Mission San Xavier del Bac berikut teks yang ditulis oleh teman lamanya, Nancy Newhall, diperluas menjadi sebuah buku yang diterbitkan tahun 1954. Kerja sama pertamanya dengan Nancy Newhall berlanjut dengan karya-karya bersama mereka.[52] Pada Juni 1955, Adams memulai lokakarya tahunan, dan mengajar ribuan siswa hingga tahun 1981.[53]
Pada tahun 1950-an, Adams percaya bahwa kehidupan kreatif dirinya sedang berada di bawah. Ia menerima tugas-tugas komersial untuk dua puluh tahun berikutnya, dan menjadi seorang konsultan yang menerima honor bulanan dari Polaroid Corporation yang didirikan oleh salah seorang teman baiknya, Edwin Land.[54] Ia membuat ribuan foto dengan produk Polaroid, El Capitan, Winter, Sunrise (1968) dianggap sebagai salah satu fotonya yang paling berkesan. Dua puluh tahun terakhir sisa hidupnya, Hasselblad adalah kamera favoritnya. Foto paling disenanginya yang dipotret dengan Hasselblad adalah Moon and Half Dome (1960).[55]
Pada tahun 1960-an, beberapa galeri seni arus utama (galeri yang tidak mengkhususkan diri pada foto) awalnya menganggap foto tidak cukup berharga dipamerkan bersama lukisan bernilai seni tinggi. Namun mereka akhirnya memutuskan untuk memamerkan foto-foto Adams, terutama Galeri Kenmore di Philadelphia.[56] Pada Maret 1963, Ansel Adams dan Nancy Newhall menerima tugas dari Rektor Universitas CaliforniaClark Kerr untuk menghasilkan serangkaian foto-foto dari kampus universitas dalam rangka memperingati perayaan yang seratus tahun Universitas California. Hasilnya berupa koleksi foto yang diberi judul Fiat Lux sesuai slogan universitas tersebut, diterbitkan tahun 1967. Koleksi tersebut sekarang disimpan di Museum Fotografi Universitas California di Riverside.
Pada 1974, Adams mengadakan pameran retrospektif besar-besaran di Metropolitan Museum of Art. Sebagian besar waktunya selama tahun 1970-an dihabiskannya untuk penyusunan koleksi dan pencetakan kembali negatif dari lemari penyimpanannya. Sebagian dari usahanya dilakukan untuk memenuhi permintaan museum-museum seni yang telah membuka bagian fotografi dan menginginkan untuk memasukkan karya-karya besar Ansel Adams ke dalam koleksi. Ia juga mengabdikan keterampilan menulis dan nama besarnya untuk kegiatan pelestarian lingkungan hidup, khususnya pesisir Big Sur California, dan perlindungan Yosemite dari eksploitasi. Presiden Carter menugaskan Adams untuk membuat potret resmi kepresidenan, dan menjadikannya sebagai fotografer pertama yang diberi tugas itu.[57]
Ansel Adams yang terkenal karena foto-fotonya mengenai Lembah Yosemite. Berikut ini adalah bagian dari sebuah kutipan darinya yang menunjukkan kecintaannya terhadap Lembah Yosemite,
"Lembah Yosemite Valley, bagi saya, selalu bagaikan matahari terbit, gemerlap keajaiban hijau dan emas dalam bangunan luas dari ruang kosong dan batu besar. Saya tahu tidak ada patung, lukisan, atau musik yang dapat melampaui kekuasaan spiritual bentuk-bentuk tebing dan puncak granit, cahaya di batu dan hutan, dan suara gemuruh serta berbisik air yang jatuh mengalir. Awalnya aspek kolosal mungkin mendominasi sebelum kita dapat melihat dan merasakan sifat lembut dan persuasif dari alam.[58]
Kontribusi dan pengaruh
Grand Canyon dan Yosemite sering digambar oleh pelukis Albert Bierstadt dan Thomas Moran di akhir karier mereka. Di antara fotografer pemandangan yang sering memotret di Lembah Yosemite dan Grand Canyon adalah Carleton Watkins, Eadweard Muybridge, and George Fiske.[59] Meskipun demikian, foto hitam putih Ansel Adams tentang Amerika Serikat Barat merupakan rekaman penting mengenai keadaan taman-taman nasional di Amerika Serikat sebelum kedatangan wisatawan, dan usahanya yang tanpa kenal lelah membuat sistem taman nasional di Amerika Serikat berkembang. Adams dengan pandai menggunakan karya-karyanya untuk mempromosikan tujuan-tujuan Sierra Club dan gerakan lingkungan yang waktu itu masih baru dikenal. Namun ia terus percaya sejauh masih berkaitan dengan foto-fotonya, bahwa "keindahan harus diutamakan". Hingga kini, foto-fotonya masih populer untuk kalender, poster, dan buku-buku.
Adams adalah seorang yang realistis mengenai pembangunan dan dampak negatif terhadap lingkungan. Ia adalah seorang penganjur pertumbuhan berkeseimbangan, namun merasa direpotkan oleh kerusakan akibat "kemajuan". Ia berkata, "Kita semua tahu tentang tragedi mangkuk debu, erosi tanah yang kejam dan tak termaafkan, berkurangnya ikan atau hewan, dan menyusutnya hutan. Dan kita tahu bencana seperti itu mengecilkan semangat orang-orang ... Hutan belantara dikesampingkan, terlalu banyak orang ada di mana-mana. Kesendirian, hal penting bagi seorang individu, hampir tidak dapat ditemukan lagi."[60]
Adams mendirikan Group f/64 bersama Edward Weston, Willard Van Dyke, dan Imogen Cunningham. Dengan Fred Archer, ia memelopori sistem zona yang merupakan teknik menginterpretasikan cahaya ke dalam densitas tertentu di atas negatif atau kertas foto, sehingga fotografer dapat lebih mudah mengatur hasil jadi sebuah foto. Adams juga memperkenalkan ide "visualisasi" yang "melihat" hasil akhir foto di dalam otak sebelum menekan tombol rana. Di antara buku-buku teknik fotografi yang ditulisnya, termasuk Seri Fotografi Dasar Morgan & Morgan (The Camera, The Negative, The Print, Natural Light Photography, dan Artificial Light Photography) telah menjadi buku pelajaran klasik dalam fotografi.
Foto karya Adams, The Tetons and the Snake River terpilih sebagai salah satu dari 115 foto yang direkam dalam Piringan Emas Voyager yang dibawa pesawat luar angkasa Voyager. Foto-foto tersebut dipilih untuk menyampaikan informasi tentang manusia, tumbuhan, dan hewan, serta bentuk geologis Bumi kepada peradaban asing di luar angkasa. Foto-foto tersebut dengan jelas mencerminkan peribahasa yang paling disukainya, sebuah peribahasa orang Gael yang menyatakan "Saya tahu bahwa saya satu dengan keindahan dan kawan-kawan saya bersatu. Biarkan jiwa kita menjadi gunung, Biarkan roh kita menjadi bintang, Biarkan hati kita menjadi dunia."[61]
Warisan abadi Ansel Adams termasuk keberhasilannya menaikkan pamor fotografi sebagai seni yang dapat disejajarkan dengan seni lukis dan seni musik, dan mampu mengekspresikan perasaan dan keindahan. Seperti yang sering dikatakan kepada murid-muridnya, "Sangat mudah untuk mengambil foto, tetapi lebih sulit untuk membuat sebuah adikarya dalam fotografi dibandingkan dengan media seni lainnya."[62]
Ansel Adams menurut John Szarkowski dari N.Y. Museum of Modern Art, "lebih dulu mengerti secara persis dibandingkan fotografer-fotografer sebelumnya tentang pengertian visual dari kadar cahaya yang jatuh di suatu tempat tertentu, dan pada momen tertentu. Untuk Adams, pemandangan alam bukanlah ukiran yang bersifat tetap dan padat, melainkan sebuah citra yang tidak bersifat sesungguhnya, begitu sementara karena penampakannya terus menerus diubah oleh cahaya. Kepekaan terhadap cahaya yang unik merupakan alasan Adams mengembangkan teknik fotografinya yang legendaris."[63]
Meninggal dunia
Ansel Adams meninggal dunia 22 April 1984, pada usia 82 tahun akibat gagal jantung yang diperparah kanker. Ia meninggalkan seorang istri, dua orang anak (Michael lahir Agustus 1933, dan Anne lahir tahun 1935), serta 5 orang cucu.
Hak penerbitan foto-foto Adams ditangani oleh para wali The Ansel Adams Publishing Rights Trust.
Dalam pengantar buku Ansel Adams: Classic Images (1985), John Szarkowski menulis, "Cinta yang dicurahkan orang Amerika untuk karya dan pribadi Ansel Adams selama usia tuanya, dan antusiasme yang tak berkurang sejak kematiannya, adalah sebuah fenomena yang luar biasa, bahkan mungkin tak tertandingi dalam perlakuan negara kita terhadap seorang artis visual."
Penghargaan
Ansel Adams semasa hidupnya menerima sejumlah penghargaan, dan beberapa lagi diperolehnya secara anumerta. Ada beberapa penghargaan yang diberi nama untuk menghormatinya. Beberapa di antaranya dicantumkan di dalam daftar berikut ini:[64]
^
Ansel Adams, 1983b. Examples: The Making of 40 Photographs. Boston: New York Graphic Society. ISBN 0-8212-1750-X, pp. 40–3.
^T.J. Maloney, ed., Lt. Comdr. Edward Steichen, photo judge, 1942. U.S. Camera 1943 annual. New York: Duell, Sloan & Pearce, pp. 88–9.
^ ab
Alinder, 1996, p. 192, menyatakan bahwa keterangan foto untuk Moonrise di U.S. Camera 1943 sebagai tidak akurat, dan menyebut beberapa ketidakcocokan dalam sejumlah detail teknis. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Alinder 1996 192" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
^
Peter Wright and John Armor, 1988. The Mural Project. Santa Barbara, California: Reverie Press ISBN 1-55824-162-0, p. vi. Walaupun persetujuan verbal dibuat 30 September 1941, kontrak sebetulnya baru disetujui 3 November dan berlaku surut sejak 14 Oktober.
^Sean Callahan, 1981. “Short Takes: Countdown to Moonrise,” American Photographer, Januari 1981, pp. 30–31. Perhitungan David Elmore dari High Altitude Observatory di Boulder, Colorado, menetapkan foto Moonrise diambil pada 31 Oktober 1941, pukul 16.03
^
Dennis di Cicco, 1991. “Dating Ansel Adams’ Moonrise,” Sky & Telescope, November 1991, pp. 529–33. Di Cicco memperhatikan bahwa posisi Bulan yang dihitung Elmore tidak cocok dengan posisi Bulan dalam foto, dan analisis independen yang dibuatnya menentukan foto tersebut diambil pada pukul 16.49:20 pada tanggal 1 November 1941. Ia berkonsultasi dengan Elmore mengenai perhitungan yang dibuatnya, dan Elmore setuju dengan kesimpulan di Cicco.
(Inggris)American Memory — Ansel Adams "Suffering Under a Great Injustice" Foto-foto Ansel Adams di Kamp Interniran Jepang-Amerika, Manzanar, dari American Memory Collection, Perpustakaan Kongres Amerika Serikat.