Amyraldisme adalah sebuah sistem doktrin Kristen yang mencoba untuk melihat dan memahami penebusan Yesus Kristus.[1] Istilah ini diambil dari nama Moise Amyraut (1596-1664).[2] Jejak-jejak kehadiran sistem ini sudah muncul melalui guru Moise Amyraut di Akademi Prancis Protestan dari Saumur, John Cameron (1579-1625).[2] John Cameron adalah orang Skotlandia yang mengajar di Saumur dari tahun 1618-1621.[2] pokok pemikirannya dilanjutkan oleh Moise Amyraut yang kemudian menjadi pengajar di Saumur dari tahun 1633 hingga 1664.[2]
Hipotetis Universal adalah gagasan yang diusung oleh Amyraldisme.[1] Gagasan ini menerangkan bahwa anugrah perjanjian hadir dalam dua perjanjian.[1] melalui pemahaman ini, Allah diyakini sebagai figur yang membuat perjanjian di mana segala makhluk dapat diselamatkan hanya melalui pertobatan dan imannya kepada Allah.[1] Dengan demikian Amyraldisme menekankan gagasan mengenai kehendak Allah dalam menyelamatkan.[1] Allah berkehendak untuk menyelamatkan manusia bukan berdasarkan kondisi keimanan seseorang melainkan berdasarkan pada pemilihan yang khusus dan takterkondisikan darinya.[1] Iman dan pertobatan dihadapan Allah menjadi penentu bagi keselamatan seseorang.[1]
Referensi
^ abcdefg(Inggris)Trevor A. Hart. 2000, The Dictionary of Historical Theology. Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company. Hlm. 12-13.
^ abcd(Inggris)Sinclair B. Ferguson. 1991, The New Dictionary of Theology. Inter-Varsity Press. Hlm. 16-18.
Daftar Pustaka
Hart, Trevor A. 2000, The Dictionary of Historical Theology. Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company.
Ferguson, Sinclair B. . 1991, The New Dictionary of Theology. Inter-Varsity Press.