Ia digelari sang Pembalas Dendam, sang Kepala Batu, serta Alfonso dari Sungai Salado. Dua gelar pertama diperoleh karena kekejamannya dalam menumpas kekacauan para bangsawan; dan gelar terakhir diperoleh karena kemenangannya dalam Pertempuran Rio Salado (1340) melawan pasukan Islam dari Afrika Utara, yang merupakan serangan terakhir umat Islam ke Spanyol.
Ia merupakan raja yang cukup kejam, walaupun tak sekejam puteranya Pedro dari Kastilia. Ia sering membunuh tanpa adanya pengadilan. Ia meninggalkan istrinya, Maria dari Portugal, dan jatuh cinta kepada Leonor Núñez dari Guzman, yang melahirkan sepuluh orang anaknya. Salah satunya adalah Pedro dari Kastilia, yang kemudian menggantikannya sebagai Raja Kastilia dan digelari Pedro si Kejam.