Albert Eduard Stoové (26 Desember 1920 – 23 September 2010) adalah seorang penerbang di AU KNIL berpangkat sersan semasa Perang Dunia II. Atas dinasnya di 2-VLG-V di bawah pimpinan Kapt. Jacob Pieter van Helsdingen, pada 24 Februari 1942 Stoové dianugerahi Salib Penerbang.
Perang Dunia II
Singapura
Bantuan Belanda untuk Singapura telah dilaksanakan sebelum dimulainya perang. Sejak Oktober 1940, militer Belanda dan Britania Raya saling bertukar informasi. Pada November, diselenggarakan diskusi pertama antara Britania Raya, Australia, dan Belanda mengenai pertahanan wilayah yang diselenggarakan bersama-sama. Pada 9 Desember 1941, sekelompok pesawat bertolak ke Singapura; Stoové berada di antara mereka yang menaiki 2-VLG-V. Secara keseluruhan, ada 27 Glenn Martin, 139 pesawat pengebom dan 12 Brewster Buffalo yang ditempatkan di Lapangan Udara Kallang.
Dari lapangan udara tersebut, Stoové menjalankan berbagai misi untuk mempertahankan Singapura, yang saat itu salah satu misinya adalah menenggelamkan 1 kapal torpedo Jepang, dan menembak 4 pesawat. Selama tindakan tersebut, seorang pilot yang bernama Sersan Groot tewas. Kelompok itu kembali ke Jawa pada 18 Januari 1942. Bersama dengan 7 pilot Brewster Buffalo lainnya, dia terbang ke Lapangan Udara Semplak (kini Lapangan Udara Atang Sendjadja) di Buitenzorg (kini Bogor), sementara 23 pilot lainnya terbang ke LU Andir (kini Bandar Udara Husein Sastranegara) di Bandung dan LU Cililitan (kini Bandar Udara Halim Perdanakusuma) di Batavia (kini Daerah Khusus Ibukota Jakarta).
Selat Makassar
Pada 23 Januari, Stoové adalah salah satu pilot yang melakukan pengeboman pada kapal-kapal Jepang di Selat Makassar. Secara keseluruhan, ada 20 Brewster Buffalo yang masing-masing membawa 2 bom berbobot 50 kg. Semuanya ada 8 hit yang didaftarkan di 4 kapal. Pada tindakan ini, 1 Brewster Buffalo ditembak jatuh oleh Jepang.