AirBadminton merupakan proyek pengembangan olahraga ambisius dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang memungkinkan pemainnya untuk bermain bulu tangkis di luar ruangan pada sejumlah tempat seperti taman, pasir pantai, hingga lapangan dengan permukaan keras.[2][3] Olahraga ini resmi diperkenalkan secara global oleh BWF di Gimnasium Tianhe yang terletak di Distrik Tianhe, Guangzhou, China pada tanggal 13 Mei2019.[4]
Pada gelaran Indonesia Open 2019, terdapat lapangan outdoor untuk memainkan AirBadminton. Di tempat tersebut juga disediakan perlengkapan untuk bermain. Lapangan AirBadminton ini juga menarik banyak peminat dari pengunjung yang datang ke turnamen Indonesia Open 2019 yang bertempat di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.[4]
Kok yang digunakan pun berbeda dan diberi nama AirShuttle.[2] BWF memperkenalkan kok AirShuttle ke pasar global pada Maret 2020.[5] Wujud AirShuttle pun berbeda dari Shuttlecock (bahasa Indonesia: kok) yang digunakan dalam bulu tangkis. Berat kok ini juga bisa mencapai dua kali berat kok bulu tangkis biasa. Bagian ujungnya menggunakan bahan karet yang keras. Selain itu, AirShuttle menggunakan plastik, bukan bulu unggas seperti pada kok biasa. Bulatan karet yang cukup keras pada kepala kok AirBadminton menghasilkan efek luncur yang cepat biarpun dikenai pukulan yang dapat dikatakan pelan.[4] Pengembangan jenis kok ini merupakan bagian dari kolaborasi yang telah berlangsung selama 5 tahun dengan Institute for Sport Research (ISR) yang berbasis di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), universitas riset nasional asal Singapura.[5]