Ahmad Mukhlis Yusuf (lahir di Pandeglang, 17 Desember 1967) adalah seorang Executive Coach dan pendamping perubahan asal Indonesia. Ia juga menjabat sebagai CEOANTARA (News Agency Nasional Indonesia, 2007-2012).
Setelah lulus dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1990, Mukhlis Yusuf mengawali kariernya sebagai peneliti Aquatic Consultants dan PAN ASIA Research hingga tahun 1993. Setelahnya, MY kemudian bekerja sebagai Konsultan Manajemen di IMPAC Integrated Consulting yang berpusat di Punta Gorda (Florida, USA) hingga tahun 1996 untuk wilayah Asia Tenggara.
Pada tahun 2007, Mukhlis ditunjuk oleh Sofyan Djalil (Menteri Badan Usaha Milik Negara) untuk memimpin transformasi LKBN ANTARA sebagai CEO dan bersamaan menjadi Presiden OANA (Organization of Asia Pacific News Agencies) untuk periode 2007-2010.
Selain sebagai seorang professional, Mukhlis sangat menyenangi dunia akademik yang diaplikasikannya dengan menjadi seorang dosen tamu atau tetap termasuk mengisi pelatihan berbagai organisasi intra dan ekstra-universiter. Bergabung dengan Bina NusantaraBusiness School dan almamaternya, IPB sejak tahun 2003 dan memimpin Program Magister pada tahun 2006-2007. Sejak tahun 2013, Mukhlis juga membantu sahabatnya, Muhammad Syafii Antonio di TAZKIA Group dan mengajar di STEI Tazkia.
Mukhlis juga menjabat sebagai anggota dan dewan banyak organisasi sosial dan asosiasi seperti Wakil Ketua Dewan Pembina IPB (MWA, Majelis Wali Amanah) sejak tahun 2012, Anggota Dewan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) hingga tahun 2014, anggota ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), KADIN (Kamar Dagang dan Industri), dan Ketua Dewan Pengawas SalingSapa.com, alternatif media sosial inspirasi dan konten Portal.
Saat ini, Mukhlis aktif sebagai fasilitator manajemen dan kepemimpinan dengan Prof. Rhenald Kasali, PhD di Rumah Perubahan (Change Management Coach) dan Partner dari Strategic Actions[7] sebagai Executive Coach.
Pemikiran
Suami dari Annis Diniati Raksanaga ini berkeyakinan bahwa integritas, perbuatan sejalan dengan omongan, adalah kunci dari kepemimpinan. Dia juga keyakinan bahwa disiplin eksekusi strategi adalah kunci keberlanjutan dalam organisasi. Semakin banyak pemimpin mendengarkan dan berkomunikasi dengan tim dan stakeholder lainnya keputusan yang lebih baik akan diambil. Mendengarkan lebih adalah satu hal dan pengambilan keputusan adalah hal lain yang harus mempertimbangkan hal-hal yang lebih luas dan lebih besar untuk kebaikan organisasi.