Ahda Imran (lahir 10 Agustus 1966[1][2]) adalah seorang penyair dan esais Indonesia. Ia besar dan berkarya di Cimahi. Puisi dan karyanya sering dimuat di banyak koran (termasuk Kompas edisi cetak) serta berbagai antologi.[3]
Selain sebagai penyair dan esais, Ahda juga pernah menulis beberapa naskah drama, antara lain yang dikenal adalah salah satu naskah untuk seri teater Monolog 3 Perempuan, yang ditulis bersama dengan Gunawan Maryanto dan Djenar Maesa Ayu.[4] Pada tahun 2013, ia juga menulis naskah untuk Monolog Inggit Garnasih yang dimainkan oleh Happy Salma dan disutradarai oleh Wawan Sofwan.[5]
Karya
Puisi
Puisi-puisi berikut ini pernah dimuat pada harian Kompas pada tanggal yang berbeda-beda.
- Sajak Tan Malaka Kepada Harry A Poeze (2012)
- Hujan Yang Berwarna Hitam (2013)
- Dari Bahasa kepada Puisi (2013); puisi untuk Afrizal Malna
- Hikayat Sebuah Meja (2013); puisi untuk Hanafi
- Setenang Buddha (2013)
- Kalajengking (2013)
- Hikayat Tangan (2013)
- Dalam Kapal Nuh (2013)
- Hikayat Aradea (2013)
- 24 Jam Berikutnya dalam Kepalamu (2013)
- Dunia Perkawinan (buku puisi, 1999)
- Penunggang Kuda Negeri Malam (buku puisi, 2008)
- Rusa Berbulu Merah (buku puisi, 2014)
- Ludah Orang Suci (buku puisi, 2021)
Antologi puisi
- 70 Puisi: Penunggang Kuda Negeri Malam (2008); diterbitkan oleh Akar Indonesia
- Rusa Berbulu Merah: Kumpulan Puisi 2008-2013 (2014); diterbitkan oleh Pustaka Jaya
Kumpulan cerita
- 200 Ikon Bandung, Ieu Bandung Lur! (2010); bersama Zaki Yamari; diterbitkan oleh Pikiran Rakyat
Naskah drama
- Monolog Inggit Garnasih (2013); dipentaskan oleh Happy Salma, disutradarai oleh Wawan Sofwan
- Monolog 3 Perempuan (2014); bersama Gunawan Maryanto dan Djenar Maesa Ayu
- Tan Malaka: Saya Rusa Berbulu Merah (buku naskah drama)
- Sjahrir (buku naskah drama)
- Amir Hamzah; Nyanyian Sunyi Revolusi (buku naskah drama)
- The Sin Nio, Sepinya Sepi (buku naskah drama)
- Annelis Mallema (buku naskah drama)
- Kacamata Sjafruddin (buku naskah drama)
Nonfiksi
- Di Atas Viaduct (2009); diterbitkan oleh Kiblat Buku Utama
- 5 Dasa Warsa Irawati Menari (2011); bersama Miftahul Malik dan Irawati Durban Ardjo
Filmografi
Tahun
|
Judul
|
Dikreditkan sebagai
|
Keterangan
|
Penulis
|
2022
|
Nana
|
Cerita & Skenario
bersama Kamila Andini
|
Berdasarkan novel karyanya
|
Penghargaan
- Pada tahun 2014, karya kumpulan puisi Ahda Imran berjudul Rusa Berbulu Merah masuk dalam daftar lima besar nominasi ajang Kusala Sastra Khatulistiwa.[6]
- Pada tahun 2022, ia masuk ke dalam nominasi Penulis Skenario Adaptasi Terbaik bersama Kamila Andini dalam film Nana di Festival Film Indonesia 2022.[7][8]
- Buku puisi Rusa Berbulu Merah menjadi buku Rekomendasi Majalah Tempo (2015)
- Buku puisi Ludah Orang Suci menjadi buku Rekomendasi Majalah Tempo (2021)
- Buku puisi Ludah Orang Suci menerima Penghargaan Buku Puisi Kemendikbud (2022)
- Pemenang Sayembara Naskah Teater Dewan Kesenian Jakarta (2022) untuk naskah Mesin Jemaat
- Rawayan Award
Lihat pula
Referensi
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|