Dari 1930 sampai 1935, ia bekerja di kalangan Pangreh Praja. Dari 1936 sampai 1940, ia berkiprah dalam bidang Perusahaan Perkayuan. Pada masa Perang Pasifik, ia tetap menjalankan perusahaannya. Selain hasil-hasil hutan, ia juga menjalankan usahanya dalam bidang hasil bumi. Di samping pekerjaannya, ia pun turut aktif dalam gerakan Rakyat, salah satu diantaranya masuk dalam partai organisasi Ikatan Nasional Indonesia (INI).[1]